Keesokan paginya >>>
Pagi ini Prilly terlihat lebih semangat dari sebelumnya. Padahal baru kemarin ia terlihat murung. Namun dengan sekejap moodnya berubah menjadi lebih baik.
Setelah sarapan Prilly langsung berpamitan pada mama.
"Aku brangkat yaa ma. Assalamualaikum." Pamit Prilly pada mama.
"Waalaikumsalam hati" yaa sayang." Jawab mama lalu segera kembali masuk ke dalam rumah setelah mobil Prilly tdk terlihat lagi.
..............................
Sesampainya disekolah Prilly langsung turun dari mobilnya. Lalu berjalan pelan memasuki area sekolahnya. Yg ingin Prilly tuju adalah lapangan basket.
Senyumnya mengembang setelah melihat seorang pria yg sedang bermain basket disana. Tanpa pikir panjang Prilly langsung menghampiri pria itu.
"Hmmm... " ucapannya terhenti ketika ..
"Tumben lo nyamperin gue. Biasanya ngeliat muka gue aja lo sebel. Ada apa ? Cepetan ngomong bentar lagi masuk." Ucap Pria itu agak ketus. Membuat Prilly kembali kesal. Padahal tadinya Prilly akan mengucapkan terima kasih pada pria itu karna udh mengajarkannya mencetak Three point kemarin. Tapi apa nyatanya pria itu kembali membiat suasana hati Prilly hancur dalam sekejap.
"Ternyata gue salah yaa nilai lo. Gue pikir lo itu baik dan hangat. Tapi setelah gue perhatiin. Lo ga lebih dari cowok aneh." Jawab Prilly agak kesal.
Kemudian mendengar ucapan Prilly. Pria itu langsung mendekat ke arah Prilly. Semakin dekat sampai jarak mereka sangat tipis. Itu membuat Prilly kembali tdk bisa berkutik.
Tak berselang lama, pria itu berbalik dan berjalan menuju kelasnya. Langkahnya terhenti, ia kembali menoleh ke arah Prilly yg tengah menormalkan detak jantungnya.
"Okeyy klo lo nganggep gue kayak gitu. Tapi gue mau kita batle basket. Udh bisa cetak Three point kan jadi buktiin ke gue jam 4 sore ini ditaman. Klo gue yg kalah, gue rela traktir lo es krim selama seminggu, tapi klo lo yg kalah, lo harus jadi asisten pribadi gue selama seminggu. Gmana lo setuju kan ?" Ucap pria itu dengan lantang.
"Gue terima tantangan lo. Dan gue setuju dengan semua resikonya." Jawab Prilly dengan yakin.
Setelah menanggapi tantangan dari cowok itu Prilly berjalan kembali ke kelasnya dengan wajah yg cukup kusut.
"Dasar cowok aneh. Bentar" baik, bentar" dingin banget. Liat aja gue bakalan menang dari dia." Ucap Prilly pada diri sendirj sambil menatap punggung pria itu yg mulai menghilang dari pandangannya.
................................"Lo knapa Pril? Dateng" tuhh muka udh kusut aja lagi. Perasaan kmarin sore muka lo udh seger banget dehh." Ucap Gritte pada Prilly yg baru masuk kekelasnya.
"Gapapa tte." Jawab Prilly singkat lalu menaruh tasnya setelah ia duduk.
"Knapa ? Pasti cowok itu lagi kan yg bikin lo jadi kayak gini." Tanya Gritte dengan tatapan jailnya. Membuat Prilly langsung menoleh dan menautkan alisnya.
"Apaan sihh tte. Ga usah bahas cowok itu lagi yaa." Jawab Prilly agak kesal.
Namun bukannya berhenti. Gritte malah makin menggoda sahabatnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince
أدب الهواةPertemuan singkat itu sudah membuatku mengenal kata cinta Aku hanya butuh waktu tiga hari utk bisa mencintaimu Terima kasih sudah mengajariku tentang rasa yg sulit dijelaskan dengan kata-kata Tapi, maafkan aku .. Aku tak bisa membuatmu bahagia d...