Part 9

581 26 7
                                    


"Ya ampum gue lupa. Prilly pikun banget sihh lo." Ucap Prilly memarahi dirinya sendiri karna kebodohannya sambil mrnepuk dahinya pelan.

Setelah tersadar akan hal yg tdk sengaja ia lupakan. Prilly segera berlari mengejar Ali yg sudah tdk trlihat lagi.

"Ali ! Ali tunggu !" Panggil Prilly dengan berteriak. Namun jarak Ali yg sudah semakin jauh membuat suara Prilly tdk terdengar oleh Ali.

Prilly terus mengejar Ali hingga langkahnya terhenti karna kakinya yg mulai terasa pegal.

"Prilly, ngapain kamu masih disini. Kamu denger kan suara bel tadi." Tegur seorang guru laki" yg tdk sengaja melihat Prilly tengah mengatur napasnya yg masih terengah-engah akibat mengejar Ali tadi.

Prilly mendongakan wajahnya. Terlihat pak Budi yg sedang berdiri dihadapannya.

"Iyaa pak maaf. Ini saya mau masuk ke kelas kok." Jawab Prilly pelan sambil menunduk merasa bersalah.

Lalu segera berjalan menuju kelasnya sendiri yg sudah tdk jauh dari tempatnya berdiri.

Setelah melihat Prilly yg masuk ke dalam kelasnya. Pak Budi juga langsung masuk ke dalam kelas yg akan diajarkan olehnya.

.............................

"Darimana aja sihh lo Pril. Tumben banget bru nyampe ke kelas." Ujar Gritte yg terdengar agak kesal.

"Iyaa maaf." Jawab Prilly pelan sambil menaruh tasnya diatas meja.

"Gmana lo udh berhasil bujuk Ali ?" Tanya Gritte yg mulai penasaran. Sambil menatap Prilly antusias.

"Belum tte, tadi gue lupa. Pas orangnya pergi baru gue inget. Lagian knapa harus gue sihh yg bujuk dia. Mulai capek gue harus cairin es setiap hari." Jawab Prilly menjelaskan sambil menghela napas beratnya.

"Yaelah Pril, lagian kan lo yg lagi deket sama Ali. Gara" hukuman konyol yg lo setujuin. Lagian es batunya selalu mencair kok klo lagi ada lo. Ooh jadi itu yg bikin lo lari" ngejar Ali." Ucap Gritte lalu langsung dibalas anggukan oleh Prilly. Gritte hanya bisa menghela napas ketika melihat anggukan dari Prilly.

Obrolan mereka terhenti ketika melihat bu Lia berjalan masuk ke dalam kelas.

"Selamat pagi anak"." Sapa bu Lia ramah ketika sudah duduk di tempat duduk guru.

"Pagi bu ." Jawab murid" serentak.

"Okeyy kalian sudah tau kan klo hari ini ibu akan mengadakan kuis." Ucap bu Lia dan dibalas anggukan oleh muridnya.

"Ibu sudah mengadakan kuis yg sama di beberapa kelas lain. Dan sementara ini yg memegang nilai kuis matematika tertinggi adalah Muhammad Ali Syarief. Jika salah satu diantara kalian bisa mendapatkan nilai yg lebih baik dari Ali. Maka ibu akan memberikan Reward yg akan memuaskan hati kalian." Ucap bu Lia membuat siswa yg ada dikelas ini tercengang.

'Ali. Jadi nilai Ali yg tertinggi.' Ucap Prilly dalam hati.

"Bu klo boleh tau, emang nilai Ali berapa ?" Tanya Prilly sambil mengangkat tangannya ke atas.

"Nilai yg Ali dapatkan 9,50. Gmana Prilly ? Kamu merasa tertantang utk mendapatkan nilai yg lebih dari Ali." Jawab bu Lia yg lebih terdengar sperti menantang.

My Cold Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang