Part 6

332 24 0
                                    


Jam pulang sekolah akhirnya tiba. Prilly mengemasi buku"nya yg masih tergeletak diatas meja.

Gritte tersenyum penuh niat utk menjaili sahabatnya yg mulai terlihat panik.

"Hati" lo Pril, lo harus siap ngadepin cowok yg super dingin itu. Bisa" lo mati beku tau ga." Ucap Gritte sambil tertawa kecil karna mulai berhasil membuat Prilly semakin panik.

"Hhhh .. ga usah mulai yaa tte." Jawab Prilly datar sambil menggendong tas ranselnya.

"Hehehe ... iyaa" maaf sensi amat sihh." Ucap Gritte sambil nyengir kuda.

Namun Prilly diam tdk merespon. Lalu segera pergi meninggalkan Gritte yg masih sibuk mengemasi bukunya.

Gritte menghela napas melihat sahabatnya itu yg terburu-buru.

"Good Luck Mpril . Moga lo berhasil yaa ngadepin cowok super dingin itu." Ucap Gritte sambil menatap punggung Prilly yg mulai menjauh.

..............................


Dengan napas yg masih tersengal-sengal Prilly tiba dilapangan basket. Tempat dimana ia sering bertemu dengan cowok itu.

Prilly mengedarkan pandangannya ke sekitar. Mencari seorang lelaki yg akhir" ini menemani hari"nya.

"Mana sihh kok ga ada ? Biasanya klo gue lagi males ktemu dia, ujung"nya malah ktemu. Tapi giliran gue srngaja nyariin dia mlah ngga ketemu"." Ucap Prilly mendengus kesal.

Setelah menunggu beberapa lama di pinggir lapangan basket. Akhirnya ia mnemukan sosok yg ia cari daritadi.

Prilly segera bangkit dari duduknya lalu menghampiri cowok itu.

"Hai " sapa Prilly pada cowok itu. Namun cowok itu malah trus berjalan tanpa menghiraukan keberadaan Prilly. Membuat Prilly menghela napas.

'Sabar Pril. Lo harus lebih sabar ngadepin cowok kayak dia.' Ucap Prilly dalam hati sambil mengelus dadanya.

"Gue mau minta maaf !!" Ucap Prilly sedikit berteriak. Mendengar suara Prilly yg berteriak membuat langkah pria itu terhenti lalu menoleh ke arah Prilly.

Prilly tersenyum lega melihat pria itu menoleh ke arahnya. Tanpa pikir panjang Prilly langsung menghampiri cowok itu.

Karna Prilly sadar ini kesalahannya. Bahkan Prilly tdk menepati janji. Jadi ia harus berusaha utk mendapatkan maaf dari cowok aneh itu. Meski rasanya sangatlah malas utk melakukannya.

"Ada apa ?" Tanya cowok itu singkat. Sambil menatap Prilly.

"Gue mau minta maaf." Jawab Prilly pelan sambil menunduk.

Namun bukannya menjawab, cowok itu malah pergi. Bahkan dia tdk mempedulikan Prilly sama sekali.

'Maunya apa sihh tuhh cowok. Gue minta maaf salah, gue ga minta maaf makin salah. Trus gue harus gmana dongg. Sabar Pril, lo harus bisa cairin bongkahan es itu. Gue ga boleh nyerah. Gue pasti bisa.' Ucap Prilly dalam hati berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Lalu segera mengejar cowok itu yg mulai menjauh.

"Iyaa okeyy, gue tau kata maaf aja ga akan bisa merubah apapun. Tapi gue kesini buat nebus kesalahan gue tadi. Gue rela ngelakuin apapun asal lo maafin gue." Ucap Prilly membuat langkah cowok itu trhenti.

"Yakinn mau ngelakuin apapun asal gue maafin lo ?" Tanya cowok itu sedikit ragu sambil menatap Prilly yg menunduk pasrah.

"Iyaa, tapi jangan yg aneh" ya." Jawab Prilly pelan. Cowok itu menghela napas lalu pergi meninggalkan Prilly yg masih berdiri.

My Cold Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang