Aku bahkan tidak butuh waktu lama untuk mengenalmu.
Aku bisa memahamimu,
Seperti aku memahami angin, mengapa dia membawa daun pergi.
Mengapa dia menyejukkan.
Mengapa dia dingin.
Mengapa dia panas.
Mengapa dia tidak hadir.
Mengapa aku tidak bisa merasakan hadirnya.
Ia selalu punya alasan untuk itu.
Ia selalu mempunyai alasan terbaik.
Untuk orang orang disekitarnya.
Ia memahamimu jauh lebih dulu, sebelum kamu bisa memahaminya.
Sederhana saja.
Kamu punya peran tersendiri bagiku.
Mungkin, kamu seperti angin?
Bisa kau simpulkan?-N-
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi, Untuk Segenap Rindu yang Tak Bisa Terucap
PoesíaKarna kamu adalah panas, maka jangan tanya mengapa saya meleleh. Karna dingin adalah kamu, maka jangan tanya mengapa saya beku. -N . . Untuk segala rindu yang tak bisa terucap. Untuk segala rasa yang tak bisa terungkap. Untuk kamu, yang menjadi rasa...