1. Prolog

2.3K 36 4
                                    

Aku Andia Denia Putri. Orang di seluruh dunia biasa memanggil Denia. Lusa kemarin aku genap berusia 34 Tahun, sudah menikah dan belum mempunyai anak. Aku cukup khawatir dengan umurku, khawatir akan semakin susah memberikan keturunan. Tapi kata suamiku, aku saja sudah lebih dari cukup. Katanya aku adalah anugerah terindah baginya, tujuan perjuangannya dan perwujudan dari mimpinya.

 Katanya aku adalah anugerah terindah baginya, tujuan perjuangannya dan perwujudan dari mimpinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku baru saja terbangun dari tidurku, baru jam 01.00 malam dan baru mengecup kening suamiku yang masih tertidur lelap dengan wajah polosnya. Pria yang baik hati, mungkin yang terbaik, bagiku, karena aku tidak mau berbagi dia, biar untukku saja.

Mandala Riza Valdo, atau yang suka aku panggil Valdo, tapi kebanyakan orang mengenal dia dengan nama Riza. Seorang laki-laki yang dulu bercita-cita menjadi dokter tetapi dengan alasan dan keyakinan kalau 10 Tahun lagi dari saat itu, dia harus sudah sukses, dia mengubah cita-citanya menjadi siapapun yang sukses agar aku mau menikah dengannya.

Riza, suamiku, sekarang berumur 29 Tahun. Tahun depan 30 Tahun. Katanya pengen cepet-cepet 30 biar sama - sama berumur kepala 3. Kata orang wanita itu lebih cepat dewasa dari laki - laki, tapi bagiku itu berarti Riza sudah dewasa sebelum waktunya. Tentunya dewasa dalam sikap dan tanggung jawabnya. Jangan berfikir yang aneh - aneh ya. Hehehe.

Yah, memang benar Riza lebih muda dariku. Lebih muda 5 tahun. Mungkin sekarang tidak terlalu terlihat perbedaan karena kita sudah sama - sama dewasa dan hidup bersama. Tapi dulu saat awal mengenal Riza. Riza anak kelas 2 SMA yang melakukan macam - macam hal untuk seorang aku yang saat itu sudah kuliah semester 5 waktu kami mulai berpacaran.

 Riza anak kelas 2 SMA yang melakukan macam - macam hal untuk seorang aku yang saat itu sudah kuliah semester 5 waktu kami mulai berpacaran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kadang aku membayangkan saat aku SMA kelas 2 dan Riza masih SD. Saat aku sudah mengenal banyak cinta, konflik  remaja, dan sudah bisa memakai bedak dan lipstick. Di saat yang sama Riza masih bocah kecil yang sedang bermain dan membeli robot - robotan di abang - abang depan sekolah, Atau masih berlari mengejar layangan putus dan menangkap belalang di lapangan komplek rumahnya. Terlalu jauh berbeda.

Aku sudah melewati 2 Tahun terbaik dalam hidupku bersama suamiku. Memang Riza bukan suami pertamaku. Tapi ini semua berjalan sesuai dengan apa yang pernah dia katakan.

Aku membuka laptopku. Aku memandang suamiku lagi, sangat tampan. Bahkan dia laki - laki paling tampan yang pernah mau denganku. Terbayang lagi penderitaan yang aku alami saat 5 tahun berumah tangga dengan suami pertamaku. Mungkin aku harus menghapus memori ini. Tapi tidak mengapa, semua sudah menjadi indah sekarang.

Aku akan mulai menulis cerita awal aku bertemu dengan Riza sampai aku menikah dengannya. Masa - masa terbaik yang harus aku syukuri karena Allah telah menakdirkan dengan sangat indah tentang diriku di Lauhul Mahfudz.

Aku fikir aku harus menulisnya, agar aku tidak pernah lupa sampai nanti aku tua, atau anak - anak ku bisa membacanya dan mengetahui perjuangan Ayah nya.

Beginilah ceritaku, yang aku tulis di malam jam 01.10 menit ditemani secangkir coklat hangat dan dengan backsound suara nafas lembut dari suamiku yang masih tidur.

Aku nambahin visualisasi biar tambah semangat!!!
So.. This is it..

10 YEARSWhere stories live. Discover now