4 - Rehan kok sosweet sih?

122 6 3
                                    

Pulang sekolah.

"Kita jalan ketaman dulu yu?" Ajak Rehan.

"Boleh." Jawab gue.

Kami pun menyusuri koridor dan tepat di depan sebuah pintu, terdengar alunan musik yang cukup keras. Ruangan tempat latihan Band di sekolah.

"Eh kita liat yang latihan nge'band yu?" Ajak Rehan.

"Katanya mau ketaman." Ucap gue ngingetin.

"Sebentar kok. Yu." Rehan narik tangan gue masuk ke ruang latihan.

"Lo duduk disini." Perintah Rehan, nyuruh gue duduk di kursi gak jauh dari pintu masuk. Kemudian Rehan menghampiri personil Band yang tengah latihan tersebut.

"Boleh nyela sebentar gak?" Tanya Rehan.

"Mau nyanyi?" Tanya Aldo, selaku vokalis band yang tengah latihan tersebut.

"Iya, gue pengen nyanyi. Boleh? Lagunya 'Doaku untukmu sayang'. Gimana?" Tanya Rehan.

"Boleh." Kemudian Aldo turun dari panggung minimalis itu dan posisi vokalis digantikan oleh Rehan.

"Lagu ini khusus gue nyanyiin buat seseorang yang paling gue cinta. Rusyana Evelyn Anandy." Ucap Rehan sebelum mulai bernyanyi.

Musik mulai mengalun dan gue pun menikmatinya.

"Kau mau apa pasti kan ku beri
Kau minta apa akan aku turuti
Walau harus aku terlelah dan letih
Ini demi kamu sayang.

Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada Ilahi
Tuk satukan kami disurga nanti

Taukah kamu apa yang ku pinta
Di setiap doa sepanjang hariku
Tuhan tolong aku tolong jaga dia
Tuhan aku sayang dia

Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada Ilahi
Tuk satukan kami disurga nanti

(Tuhan tolong aku juga jaga dia, Tuhan akupun sayang dia)

Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada Ilahi
Tuk satukan kami disurga nanti."

Gue mengusap airmata gue. Rehan berhasil bikin airmata gue keluar. Tapi ini tangis bahagia. Gue terharu banget. Selain karena suara Rehan yang terbilang 'bagus', gue suka penghayatan dia, dan liriknya juga bikin gue baper. Ah Rehan, lo emang cowok rese yang penuh kejutan. Peluk gue Rehan, gue baperrrrr.

"Thanks guys." ucap Rehan.

"Sama-sama bro." jawab mereka kompak.

Rehan menghampiri gue. Ngerangkul gue dan ngebawa gue keluar ruangan.

"Gue seneng kalo tangis lo itu tangis bahagia." ucap Rehan masih sambil jalan dan ngerangkul gue.

"Lo kok sosweet banget sih?" tanya gue masih sambil ngehapus airmata.

Rehan berhenti, "Lo harus tahu, semua lirik lagu tadi adalah isi hati gue ke elo." ucap Rehan sambil pegang kedua bahu gue.

"Meluk lo boleh?" tanya gue, dan langsung dijawab anggukan oleh Rehan, gue langsung meluk dia, "Gue takut kehilangan lo, gak kebayang kalo sampe lo ngebahagiain oranglain kayak gini." ucap gue pelan.

"Lo gak usah takut. Dan gak usah ngebayangin yang enggak-enggak. Cinta gue itu cuma buat lo. Dan gak pernah ada cewek yang lebih baik dari lo dimata gue. Terdengar lebay mungkin, tapi itu yang gue rasain." jelas Rehan makin bikin gue baper.

 R U M I TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang