Happiness

1.2K 100 12
                                    

"Oppa..ini sudah siang aku harus bangun dan memasak untuk sarapan,ayo lepaskan aku oppa"

Jam sudah menunjukkan pukul 5.45 pagi dan chanyeol masih menahan seulgi di tempat tidur.Sejak 15 menit yang lalu seulgi sudah akan beranjak untuk membuat sarapan namun suaminya malah memeluknya erat. Semakin seulgi merengek minta dilepaskan chanyeol semakin erat memeluk seulgi.

"Oppa ayolah..biarkan aku bangun"seulgi masih mencoba melepaskan diri dari pelukan suaminya.

"Sayang sebentar lagi pleaseeee"ucap chanyeol malah menyembunyikan wajahnya dileher seulgi.

"Oppa geli..jangan seperti itu,aku harus membuat sarapan dan gi yeol juga pasti sebentar lagi bangun"

"Nanti saja buat sarapannya ya..anak kita itu anak yang baik dan pintar jadi kalau bangun pasti tak akan rewel"chanyeol mencium leher seulgi.

"Oppa geli"seulgi memukul punggung suaminya.

"Tapi aku suka posisi ini"

"Kau ini kenapa??biasanya juga tak semanja ini,kau ingin sesuatu oppa??cepat katakan lalu biarkan aku bangun..ok!!"seulgi mencoba membujuk chanyeol.

"Kau harus mengabulkannya ya??"chanyeol mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan istrinya.

"Aku usahakan..hehe"

"Janji Harus dikabulkan..kalau tidak mau aku tak akan melepaskanmu"

"Baiklah iya..aku akan mengabulkan permintaanmu"ucap seulgi pasrah.

"Kita berikan adik untuk Gi yeol ya??kasihan dia tak ada teman,lagipula kita juga butuh refreshing"chanyeol menaikturunkan alisnya.

"Apa??adik untuk Gi yeol??yang benar saja oppa..dia masih kecil untuk punya adik"

"Eitss kau sudah berjanji sayang..tak ada penolakan..ok"

"Tapi oppa.."chanyeol segera mencela ucapan seulgi.

"Karena kau sudah berjanji jadi tak bisa menolak,lagipula Gi yeol juga sudah hampir 4 tahun sekarang.Jadi kita bisa menitipkannya pada orangtua kita lalu kita bisa honeymoon dan membuat adik untuk Gi yeol"chanyeol tersenyum lebar.

"Kau curang.."ucap seulgi tak terima.

"Yasudah kalau tak mau kita begini saja terus"chanyeol mengeratkan pelukannya pada seulgi.

"Hhhhhh..kau selalu menang,baiklah aku turuti permintaanmu oppa.Tapi oppa yang harus membujuk Gi yeol dan mengurus semuanya,aku hanya terima beres"

"Ok..siapp komandan,silahkan buat sarapan nyonya Park"chanyeol melepaskan seulgi.

Seulgi langsung beranjak dari tempat tidur berjalan menuju kamar mandi untuk cuci muka lalu berjalan ke dapur untuk memasak.

Sedangkan chanyeol masih tersenyum lebar ditempat tidur,namun kegiatan itu tak berlangsung lama karena chanyeol teringat putranya.Chanyeol langsung berjalan ke kamar sebelah yang merupakan kamar putranya.

Ceklek

Pintu kamar Gi yeol terbuka,chanyeol berjalan mendekati tempat tidur putranya.Tak terasa putra tampannya kini sudah hampir menginjak 4 tahun.Chanyeol mengusap lembut kepala anaknya dan tiba-tiba Gi yeol terbangun.

Chanyeol mengusap lembut kepala anaknya dan tiba-tiba Gi yeol terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang