Entahlah harus bagaimana menggambarkan perasaanku saat ini. Tadi malam kami benar-benar melakukan sesuatu yang normal suami istri lakukan.Jangan tanya bagaimana rasanya aku tak bisa menjelaskan.Jujur aku merasa sangat malu sekali kalau harus bertatap muka dengan suamiku sendiri.Saat aku bangun tidur dia sudah tak ada di kamar dan setelah aku membersihkan diri lalu beranjak ke dapur untuk membuat sarapan ternyata suamiku sudah duduk manis di meja makan dengan sarapan sudah siap tersaji walaupun hanya roti panggang.
Aku sempat mencuri pandang pada suamiku dan dia terus tersenyum begitu cerah.Aku tak berani menatap lama matanya meski begitu aku tetap menyapanya.
"Selamat pagi..maaf aku terlambat bangun,terima kasih sudah membuat sarapan"
Sungguh aku rasa pipiku sudah memerah sekali sekarang,aku benar-benar malu.Kenapa aku jadi begini setiap kali ingat kejadian semalam.
"Selamat pagi juga..apa tidurmu nyenyak??kau baik-baik saja kan??apa ada yang sakit??"
Ya tuhan kenapa dia bertanya seperti itu,apa dia tidak peka kalau aku sangat malu sekali tentang hal semalam.
"Aku baik-baik saja..bisakah kita mulai sarapan?aku sangat lapar"jawabku sambil memberanikan diri menatap wajahnya.Dan aku rasa pipiku terus saja memerah karena malu apalagi dia menatapku intens sambil tersenyum tulus dan tangannya juga bergerak membelai pipiku.
"Terima kasih sayang untuk yang semalam,kau sudah menjadi istri yang sempurna untukku..aku mencintaimu"
"Bisakah kita mulai sarapan saja??kenapa kau terus mengungkit hal yang semalam??a..aku..aku malu"ucapku sedikit kesal sambil melepaskan tangannya dari pipiku tapi tanganku sekarang berada di genggamannya.
"Eiyyyy kenapa jadi kesal begitu?kau malu?pembicaraan ini wajar bagi suami istri"
"Suamiku jangan menggodaku terus..aku sudah lapar"
"Baiklah ayo kita makan setelah itu bagaimana kalau kita melanjutkan yang semalam?"
Ya tuhan baru saja aku berniat akan bersikap manis padanya namun ternyata dia malah senang sekali menggodaku,lihatlah dia malah asyik tertawa karena berhasil membuatku malu dan kesal.
Hari ini kami terpaksa bolos kerja karena tadi pagi chanyeol bangun pukul 7 sedangkan seulgi bangun hampir jam 8 jadi disinilah kami terduduk di depan televisi ruang keluarga.
Sekarang sudah menginjak pukul 10 tapi hampir setengah jam kami di depan televisi bersama tak ada obrolan sama sekali.Biasanya suamiku itu akan berisik mengomentari ini itu atau dia akan menggodaku habis-habisan tapi sekarang dia tak berbicara sama sekali.
Namun dibalik kediamannya suamiku tetaplah pencuri kesempatan dalam kesempitan.
Kami duduk di sofa panjang dan aku duduk di ujung sofa sedangkan suamiku ini dengan seenaknya tidur dipangkuanku sambil menyembunyikan wajahnya di bagian perutku.Jujur saja aku sedikit geli berada diposisi ini,tapi aku juga tak tega menyuruhnya menyingkir karena aku pikir mungkin hal-hal kecil seperti ini yang memang harus dilakukan pasangan normal.Lama-lama tak enak juga sepi begini.
"Chan...apa kau tidur??kenapa daritadi posisimu tak berubah?"
"Hemmmm..aku tak tidur tapi aku sedang menikmati posisiku sekarang,ini nyaman sekali"
"Tapi aku merasa bosan sejak tadi hanya diam,acara televisi juga tak ada yang bagus"ucapku sambil mematikan televisi.
Chanyeol merubah posisinya jadi duduk disampingku,tanpa aba-aba dia menyandarkan kepalaku di dadanya.Ahh ini sangat nyaman ternyata..aku jadi mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMIT
Fanfiction[Complete] seulgi yang harus memilih seorang lelaki untuk jadi suaminya kelak. siapa saja pilihannya??? siapa yang seulgi pilih??? silahkan dibaca...semoga suka 😉😉😉