Kami sudah sampai di dorm dan tebak, aku masih menangis. Mataku sakit sekali.
"Kau sudah tak apa?" Tanya Taehyung
Aku mengangguk dan Jungkook menghampiri aku dan Yoongi.
"Apa ini?" Tanyanya
"Dia tadi menangis"
"Waeyo?"
"Tadi dia katanya mengingat memori saat dia suka belanja bersama keluarganya termasuk kau dan dia suka memelukmu walaupun kau kesal"
Jungkook terdiam.
"Kalian lucu sekali sih!" Teriak Seokjin dari Dapur.
"Hyung, biar aku yang urus dia!" Kata Jungkook menarikku ke kamar.
Yoongi kaget dan tidak tau harus apa.
Jungkook mengunci pintu kamar.
"Kenapa harus cerita?" Tanyanya
"Aku hanya mengingatnya" kataku sambil menunduk
"Bisakah kau lupakan semua memori kita?"
"Mwo?! Mana mungkin aku bisa!" Kataku melihat matanya dengan tajam
"Tidak usah melihatku begitu!"
Bagaimana coba aku bisa melupakannya? Aku ini adiknya! Tidak adil.
"Bisakah kau jujur denganku?"
"Tentang apa?"
"Hapus dulu air matamu"
Aku melakukan yang di suruhnya.
"Baiklah. Sebebarnya kau mau apa dariku?" Tanyanya sambil duduk di sebelahku
"Oppa, aku hanya ingin kau mencintaiku dan menganggapku sebagai adikmu! Adik kandung"
Jungkook melihatku dengan tatapan tajam.
"Aku juga ingin kau tersenyum saat melihatku dan tersenyum saat mendengar namaku"
"Aku ingin kita akur agar eomma dan appa tersenyum melihat kita dari atas sana" aku berhenti dan lagi2 meneteskan air mataku.
Aku merasakan Jungkook berdiri dan beberapa detik kemudian kembali.
"Ini" katanya sambil memberikan beberapa lembar tisu.
Tentu aku kaget, jarang sekali dia melakukan itu. Aku melihat matanya dan sulit untuk membaca apa yang dia pikirkan sekarang.
Aku mengambil tisu itu dan menunduk kembali. Jungkook juga kembali duduk.
Dia.... Memelukku untuk yang pertama kalinya.
JUNGKOOK POV
Aku tiba2 saja tidak tega saat dia menjelaskan itu semua.
"Ini untuk yang pertama dan terakhir kalinya"
"Saranghae oppa" katanya.
Aku tidak menjawabnya. Aku tidak pernah bisa membalas saat dia berkata seperti itu tidak tau mengapa tapi seperti mulutku di kunci untuk mengatakan itu.
Sifat burukku masih ada. Sebenarnya aku memeluknya karena refleks doang. Ya baiklah, aku akan mengakuinya. Dia adalah adikku. Jeon Junhyeom adalah adik kandungku yang mungkin aku cintai.
===
Pagi hari yang cerah dan akan menjadi padat.
Diriku berjalan keluar kamar dan melihat Junhyeom tertidur nyenak di sofa. Dia belum memiliki tempat tidur sendiri dan dia menolak untuk tidur di tempat tidur Yoongi waktu itu.
Langkahku berhenti sejenak dan melihatnya.
Dia cukup cantik, dia tidak pantang menyerah.
Aku melanjutkan langkahku dan membuat sarapan sendiri.
"Oppa?" Tanya seseorang
Aku melihat sekeliling dan tidak ada siapa2. Junhyeom masih tertidur. Apakah itu hanya halusinasiku saja? Apa maksudnya itu? Siapa suara itu?
Kata2 tadi masih saja terlintas di benakku walaupun sudah siang.
"AYOLAH BERHENTI!" Teriakku.
"Eoh? Jungkookie, ada apa?" Tanya Hoseok
"Ga ada apa2 kok" jawabku
Junhyeom tiba2 melihatku dengan mengerutkan dahinya yang bertanda dia kebingungan.
"Berhenti menatapku!"
"Maaf" jawabnya lalu duduk di salah satu sofa.
Kami melanjutkan aktivitas masing2.
===
KAMU SEDANG MEMBACA
Never (A BTS Fanfic) [Completed]✅
FanfictionMain Cast : Jungkook Second Cast : Taehyung Special Cast : Suga P.s sisa membernya hanya keluar beberapa kali