I Don't Know.

15 3 0
                                    

"Junhyeomie! Bukakan pintunya!"

Jungkook oppa langsung duduk di salah satu sofa dan menyuruhku duduk.

"Oke. Tapi apa?" Tanyanya

"Tapi.. Mengapa juga sebelum kau debut kau sudah tidak menyukaiku. Apa karena aku ini perempuan? Apa kau tidak mau seorang adik perempuan? Kalau tidak, mengapa harus bicara kepada eomma kau bisa langsung berbicara kepadaku"

"Bagaimana.. Kau?"

"Aku tidak sengaja mendengarnya waktu itu"

Jungkook oppa hanya terdiam.

"Aku ingin kau mengerti bahwa aku ini dilahirkan pasti ada maksudnya"

"Ya ada. Untuk menghancurkan hidupku" kata Jungkook. Aku hanya bisa terdiam dan mataku membulat seketika.

"Kau memberati hidupku" katanya lagi

Aku menahan air mataku.

"Aku muak denganmu. Jika kau tidak akan meminta maaf, aku tidak akan pernah memanggilmu oppa sama sekali. Aku tidak akan pernah melakukan apapun lagi yang spesial untukmu dan mungkin aku juga tidak akan menganggapmu. Terima kasih atas bertahun-tahun yang menyakitkan ini. Gamsahabnida" aku langsung beranjak pergi ke kamarku meninggalkannya.

"Setuju" jawabnya

Aku berhenti sejenak di tangga.

"Sama-sama" katanya lagi. Aku mendengar dia telah keluar.

Dia memang jahat. Dia memang tidak menganggapku. SAMA SEKALI.

43 menit kemudian ada yang mengetuk pintu. Mataku masih lembab, tapi aku tidak peduli.

Aku membukakan pintunya. Dia membungkuk. "Annyeonghaseyo Junhyeomie"

"Neo nugu ni?" (Siapakah kau?) Tanyaku.

"Ahh.. Kim Taehyungibnida"

"Min Yoongiibnida"

"Ya aku tau kalian"

"Bolehkah kami masuk?" Tanya Taehyung

"Ya tentu. Silahkan"

Mereka langsung duduk.

"Hmm.. Junhyeom-ah, kita kemari ingin bertanya sesuatu tentang kau dan Jungkook" kata Yoongi

"Hyeom, matamu kenapa? Kau habis menangis?" Tanya Tae

"Haha, tidak apa2"

"Oke. Sebenarnya kau ada masalah apa sih dengan Jungkook?" Tanya Tae

"Kami tidak ada masalah apa2, kami hanya tidak begitu dekat"

"Kami tidak percaya. Terakhir kali kau memberi alasan. Alasan itu adalah kebohongan"

"Itu benar. Kami tidak begitu dekat"

"Kami tidak akan memberi tau siapa saja. Tolong beri tau kami. Kami khawatir" kata Yoongi

"Janji?" Tanyaku

"Ya, kami berjanji"

"Baiklah. Pertama, Jungkook tidak pernah menganggapku sebagai adiknya, dia tidak suka diriku sebagai perempuan. Dia ingin adik laki2. Kedua, dia tidak akan pernah memperkenalkanku kepada kalian jika eomma tidak menyuruhnya. Ketiga, perempuan yang datang ke dorm saat ulang tahun Jungkook adalah aku. Bukan ARMY"

"Hmm.. Baiklah, kami tidak bisa lama2 disini. Hubungi salah satu nomor ini jika kau merasa kesepian. Salah satu dari kami akan datang" kata Taehyung yang memberikan dua kertas yang bertuliskan nomor mereka masing2

"Gomawo ne.."

"Jangan khawatir, kami akan membantumu" kata Yoongi

"Jangan menangis lagi" kata Taehyung

Aku tidak tau mengapa, tiba2 air mataku membasahi pipiku. Aku menunduk.

"Mian.." Kataku mengelap air mataku. Aku masih menunduk. Tiba2 ada yang memelukku

"Sudah kukatakan untuk jangan menangis lagi. Sekarang anggaplah kami para member sebagai kakakmu" kata Taehyung. Aku menangis di bahunya. Dia mengusap-ngusap punggungku perlahan

"Aku... Tidak.. Pe.. Pernah.. Mer.. Merasa.. Pel.. Pelukan dari nya. A.. Aku.. In.. Ingin sekali mer.. Mera.. Sakannya" kataku terbata-bata. Yoongi tiba2 menghampiri kita juga dan memelukku.

"Sebagai gantinya, kita akan memelukmu"

===

Aku sangat berterima kasih atas kemarin. Kemarin adalah hari yang menyebalkan dan hari yang sangat indah.

Gomawo Taehyung, gomawo Yoongi

===

Never (A BTS Fanfic) [Completed]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang