Only You

21 3 0
                                    

TAEHYUNG POV

"Taehyungie! Bangunlah!" Teriak Seokjin sambil menggoyangkan badanku dengan kencang.

"Hei! Aku bisa mabuk!" Jawabku lantang.

"Segera bangun! Aku lapar!"

"Iya hyung, aku juga lapar!"

Kami berdua langsung bersiap2 untuk sarapan.

Sepertinya kami berdua bangun pertama. Jadi, kami mencoba membangunkan yang lain. Kami menggedor pintu mereka sampai ada respon.

Semua sudah bangun kecuali Jungkook dan Junhyeom. Aku tidak tau ada apa, tapi Jungkook tidak merespon. Aku tetap menggedor2 pintu berkali2.

"Oh ayolah! Berhenti!" Teriak Jungkook dari dalam.

"Jungkookie! Buka!" Teriak Yoongi

"Baik2" jawab Jungkook

"Kau sudah mandi ternyata. Dimana Junhyeom?" Tanya Taehyung.

"Dia masih tidur" jawab Jungkook dengan muka datar.

"Bangunkan dia!" Suruh Jimin

"Bangunkan saja sendiri"

Aku menerobos masuk.

"Junhyeom-ah, bangunlah"

"Eoh?"

"Kau mau ikut sarapan tidak?" Tanyaku yang mendapat gelengan dari Junhyeom

"Badanku tidak enak. Tapi aku tak apa. Kalian pergilah sarapan" suruh Junhyeom.

"Jika ada apa2 telfon salah satu dari kami ya"

"Iya"

Aku segera keluar dan menjelaskannya ke semua.

===

Saat pertengahan sarapan, ada yang datang. Yap, itu Junhyeom

"Eoh! Junhyeom-ah! Kau sudah tak apa?" Tanya Namjoon

"Iya oppa, aku tak apa" jawabnya lalu duduk di antara aku dan Jungkook. Tempat itu memang kosong.

"Mau ku ambilkan makanan?" Tanya Taehyung

"Ah.. Tidak usah. Aku akan mengambilnya sendiri"

"Ayolah, aku akan mengambilkannya" kataku lalu berdiri.

Jungkook menahanku, "dia bilang tidak usah! Biarkan dia ambil sendiri! Memang kau tau dia suka apa?!"

"Em.. Ok" jawabku lalu duduk kembali.

Junhyeom berdiri perlahan dan berjalan ke arah makanan. Dia kembali dengan makanan yang sedikit.

"Apakah hanya itu yang kau makan?" Tanya Jungkook

"Iya, memangnya kenapa?" Junhyeom menanyakan balik tetapi Jungkook terdiam.

Oke, hari ini juga, aku akan menembak Junhyeom. Apapun itu. Di meja ini.

"Junhyeom, maukah kau menjadi milikku?" Tanyaku yang langsung memegang tangannya.

Jungkook yang mendengar itu langsung menaruhkan sendoknya di meja dengan keras. Jungkook berusaha menghampiri kami tapi Namjoon menahannya. Sedangkan yang lain cengar cengir sendiri.

"Tunggu, apa kau baru saja menembakku?" Tanyanya kelihatan bingung sekali. Aku mengangguk.

"Maaf oppa, kau terlalu tua untukku. Iya aku tau, cinta tidak melihat umurnya. Tapi aku masih muda dan belum mau pacaran" kata Junhyeom. Jungkook yang sudah mencoba lepas dari dekapan Namjoon jadi duduk tenang.

"Maaf ya, maaf sekali. Kau akan mendapatkan perempuan yang lebih baik dariku kok" kata Junhyeom lalu tersenyum lebar.

JUNHYEOM POV

Bukannya aku tidak mencintai Taehyung. Aku mencintainya sebagai kakak.

Kami semua setelah sarapan diberi waktu istirahat selama 2 jam di sekitar hotel saja.

Kecanggungan akan di mulai. Antara aku dan Jungkook.

"Junhyeom! Jangan pernah sekali kali kau menerima lelaki sebelum aku membolehkannya!" Suruh Jungkook

Apa dia gila? Apa dia sedang mengaturku lagi?

"Ck, oppa! Aku akan menghidupi diriku sendiri! Aku tidak mau kau mengurusku selalu! Itu tidak nyaman oke? Kau tau aku bisa saja benar2 membencimu! Aku benar2 bisa melupa.." Kata2ku terputus karena..... Jungkook mendekapku dengan erat.

"Aku hanya tidak mau kau tersakiti oleh temanku sendiri! Aku tidak mau itu!"

"Oppa, apa kau mencintaiku?" Tanyaku. Dia tidak menjawab. Dia duduk di depanku dan memandangku begitu saja.

"Tolong jawab itu. Hanya jawabn sederhana itu yang aku butuhkan"

"SARANGHAE Junhyeom-ah!" Serunya lalu memelukku lagi. Awalnya aku kaget dan tidak membalas pelukannya. Tapi aku... Terlalu senang.

"Nado saranghae, oppa" (Aku juga mencintaimu, oppa)

"Maafkan semua perbuatanku selama ini! Maaf aku terlalu cuek. Aku hanya membencimu dulu. Maafkan aku, aku baru sadar sekarang. Maafkan aku, aku baru bisa membalas cintamu! Maafkan aku, atas segalanya!"

Aku mendengar air matanya mengenai punggungku. Yang berarti dia menangis.

"Aku hanya ingin kau bahagia memilikiku, aku ingin kau menganggapku" seketika, air mataku ikut membasahi pipiku dan bajunya.

"Aku tak ingin kau tersakiti, aku tak mau" katanya lalu memelukku lebih erat.

"Aku tak mau kehilanganmu, kau satu2nya keluargaku sekarang. Aku tak mau hal aneh terjadi padamu" katanya. Aku hanya bisa menangis bahagia.

"Saranghae oppa. Aku akan selalu mencintaimu sampai kita benar2 berpisah" kataku. Dia mengangguk.

===

"Pagi yang aneh bukan?" Tanyanya

"Iya, tadi pagi sangat aneh. Itu pertama kalinya kau memelukku!"

Dia tersenyum, "itu juga pertama kalinya aku menangis karenamu"

"Kau harus meminta maaf kepada eomma atas semua ini" suruhku

"Setelah kita pulang dari sini, ya" jawabnya

"Terima kasih sudah mau mengerti sekarang" kataku

"Terima kasih kembali"

"Selamat malam"

"Selamat malam" jawabnya lalu mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur.

Never (A BTS Fanfic) [Completed]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang