Don't Tell Anyone

11 0 0
                                    

"Hey Junhyeom, bangunlah" kata seseorang. Aku mendengarnya tidak cukup keras. Hanya suara kecil. Lama kelamaan, badanku terasa sedang di goyangkan. Mimpi apa ini?

"YA!" Teriak Jungkook yang langsung menamparku tidak cukup keras.

"Hey, itu lumayam sakit."

"Eh iya, Hyeom. Jangan pernah bercerita tentang kemaren ke siapapun termasuk teman2mu. Biarkan ini menjadi kejutan" katanya lagi

Aku tertawa, "baik2. Jika itu mau mu"

Saat kami ingin keluar kamar, Yoongi, Taehyung dan Hoseok sudah berada di depan pintu kita.

"Kalian terlihat akrab" kata Yoongi

"Apakah kalian habis bermaaf-maafan?" Tanya Hoseok

"Memangnya ini lebaran?" Tanya Jungkook balik

"Aku mendengar kalian menangis kemaren, oke? Jadi tidak usah berbohong" kata Taehyung

"Ngapain kau nguping kita?"

"Awalnya aku pengen ke Jungkook, tapi pas aku pengen buka pintunya, aku denger kalian lagi nangis. Yaudah aku nguping aja" jawab Taehyung

"Trus kamu cerita ke Yoongi hyung dan Hoseok hyung?" Tanya Jungkook

"Ya.. Begitulah"

"Oh ayolah"

"Tunjukan keakraban kalian. Aku ga mau tau" kata Yoongi

"Jungkook-ah, mengapa kau sangat membencinya sih?"

"Aku tidak membencinya. Aku hanya mencoba menjaganya"

Saat dia menjawab itu, aku melihat ke arahnya. Tinggiku dan tingginya cukup jauh. Dia melihatku kembali dan tersenyum kecil.

"Ahh.. Sudah kuduga kalian sudah baikan!"

"Aku bahagia kalau begini!"

"Kalian terus akrab ya. Jungkook, jangan larang Junhyeom untuk berpacaran. Biar aku mendapatkannya" goda Taehyung

"Dih, ga akan"

"Terserah kau saja"

Mereka langsung pergi ke kamar masing2 dan kami berdua sarapan duluan.

"Oppa, ada laki2 yang membawa kamera dan ada perempuan yang mengarahkan kameranya ke kita"

Jungkook melepas topinya dan maskernya, "pakai ini. Jangan sampai kau ketauan publik" katanya sambil mendempetkan badanku ke badannya. Kami segera berjalan dengan cepat menuju tempat makannya.

Rumor, gosip beredar di kalangan masyarakat Korea terutama kepada ARMY. Aku beruntung mukaku tertutup. Tapi ada beberapa army yang mendukungku, bahkan ada yang membenciku.

"Oppa, apakah aku akan baik2 saja?" Tanyaku ke Jungkook di dalam mobil. Dia melihat kedua mataku dan tersenyum.

"Ada saatnya kau akan aku beritau ke publik dan ada saatnya aku belum bisa memberitahukanmu ke publik"

"Ah.. Sebenarnya aku tidak mau di beritau ke kalangan army, oppa" Kataku. Dia malah melihatku saja dan memberikanku evil smirk.

Setelah sampai di salah satu supermarket terdekat, lagi2 kami melihat para army dan para fansite. Jungkook berlari ke mobil dan membawakanku topi beserta masker lagi.

"Ini belum saatnya" katanya sambil menaruh topinya di atas kepalaku.

"Kya!! Jungkook!! Jungkook!! Saranghaeyo!!" Teriakan army. Sedangkan para fansite sibuk memfoto Jungkook dan.. Aku.

Aku benar2 tidak merasa seperti artis sedikitpun. Aku merasa tidak nyaman dengan ini semua.

"Hey, kau kenapa? Tidak suka ya?" Tanyanya. Aku mengangguk.

"Nanti juga terbiasa. Lihat saja"

===

"Ah.. Ramai sekali tadi. Nih makanan kalian" kata Jungkook.

"Gomawo, Jungkook, Junhyeom" kata Yoongi, Hoseok, Namjoon dan Seokjin.  Sedangkan sisanya sudah makan duluan.

"Aku senang kalian berbaikan" kata Namjoon

"Ini yang ingin aku lihat dari kalian" kata Hoseok

"Jungkook, kau tetap mendapat hukuman karena terlalu lama membencinya" kata Jimin.

"Apa?! Oh.. Tidak bisa" kata Jungkook

"Tentu aku dan Jimin hyung bisa" kata Taehyung.

Mereka semua tertawa. Rasanya bahagia dengan keadaan seperti ini. Rasanya senang akhirnya Jungkook menganggapku.

===

Oh iya. Mereka akan melakukan comeback hari ini.

Biasanya setelah comeback akan ada fansign kan? Jungkook berkata dia akan memperkenalkanku hari ini. Aku hanya dapat mendengarnya di backstage saja.

Setelah mereka memasuki ruangan fansite dan sudah duduk. Mereka mengobrol biasa sampai akhirnya,

"Oh iya, Jungkook kita ingin berbicara" kata Seokjin. Seluruh army yang ada di situ tidak sabar ingin mendengarnya.

"Ok. Jadi.. Kalian taukan rumor rumor yang beredar baru2 ini?"

"Ne" jawab army kompak.

"Pertama, dia memang adik kandungku"

"Uaaaa!! Jinjja??" Kata beberapa dari army.

"Ne. Yang kedua, hari ini juga, aku akan menunjukan mukanya ke kalian semua dan kalian boleh menyebarkan ke publik. Tapi tolong, jangan menggunkan kata kata yang mengandung arti negatif ya"

Tunggu, dia tidak bilang dia akan menunjukan mukaku ke hadapan army. Itu tidak bisa kuterima. Aku ini pemalu.

Salah satu staff menyuruhku keluar. Aku tidak tau apa yang terjadi tapi mereka benar2 merencanakan ini semua.

"Nah, ini dia. Adikku" kata Jungkook sambil berjalan ke depan meja dan menaruh tangannya di bahuku.

"Namanya Junhyeom. Jeon Junhyeom dan hanya ini yang aku dapat beritau ke kalian"

"Junhyeom-ah! Tunjukkan kami suaramu!" Teriak salah satu army. Jungkook tersenyum dan memberikan micnya ke diriku. Aku mendekatkan mic itu ke dekat mulutku perlahan lahan dan,

"Annyeonghaseyo" kataku lalu aku jadi sangat malu dan memberikan micnya lagi ke Jungkook.

Aku di beritau Jungkook dengan cara berbisik bahwa dia menyuruhku kembali ke backstage. Syukurlah itu berjalan cukup lancar.

Saat aku mengecek hpku, berita2 itu sudah di upload oleh army yang ada disini dan menyebar luas dengan cepat. Untungnya, mereka semua menyukaiku dan mendukungku.

Aku senang, aku bahagia, aku hanya ingin berterima Kasih kepada Jungkook karena telah mengerti.

Jungkook, mungkin kita tidak bisa selalu bertemu tapi kau harus tau. Hati kita terus bersatu dan jantung kita berdetak bersama layaknya kakak adik yang bahagia. Tidak ada kata benci lagi di dirimu dan di diriku. Terima Kasih Jungkook. Saranghae.

END

hai haii!! Makasih banget yang udah baca!! Tau kok kadang ceritanya ga nyambung/terlalu lebay/alay. Hehe gpp lah ya. Namanya juga imajinasi. Okok. Gomawo sekali lagi yang udah baca sampe akhir!! Annyeong!




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Never (A BTS Fanfic) [Completed]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang