It's My Turn To Cry

15 2 0
                                    

Penguburan eomma akan di laksanakan beberapa menit lagi. Semua member dan semua keluarga BTS mengikutinya, teman2 eomma juga dan tentu, eomma akan di kuburkan di sebelah kuburan appa

Ya, kejadiannya 2 tahun lalu. Appa terkena kecelakaan mobil dan menabrak pohon.

Cukup2 tidak usah di bahas lagi. Kembali ke eomma. Aku tidak menyangka eomma pergi begitu saja. Tapi aku dan Jungkook tidak bisa berbuat apa2. Kita hanya bisa berdoa yang terbaik.

===

Kami sudah berpakaian hitam2. Kami langsung kesana.

Penguburan telah selesai, hujan pun tiba2 turun yang membubarkan semua kecuali aku, Jungkook dan para hyung-nya.

Disitu, Jungkook menangis sejadi-jadinya.

Taehyung menenangkannya sambil mengusap-ngusap punggungnya.

"Oppa, ayo pulang. Kau akan sakit jika hujan2an. Kau akan ada jadwal bukan?" Tanyaku

Jungkook tidak bisa berkata apa2 karena sedang sedih.

Dia langsung masuk mobil tanpa berkata apapun.

===

Aku langsung mengganti pakaianku menjadi hot pans dan baju putih oversize.

Rasanya sepi tidak ada eomma, appa dan oppa. Aku tidak bisa membayangkan betapa sepinya rumah ini tanpa kedua orang tuaku. Jungkook akan sangat sibuk. Aku akan sangat sibuk pada sekolah.

Rumah ini akan sangat kotor aku yakin. Aku bukan tipe perempuan yang bisa bersih2. Aku bahkan hanya dapat membuat telor dan memasak mie cepat saji saja.

Tebak apa lagi yang lebih buruk? UANG. Uang eomma terbatas. Uangku terbatas. Baiklah, aku sangat bingung sekarang.

===

Pagi hari yang cerah dan tentu sepi, membuat pagi hariku dengan muka yang datar. Aku tidak dapat menyapa siapa2. Aku harus melakukan ini dan itu sendiri.

"Rumah, aku akan pergi. Tolong jangan nakal" kataku saat ingin keluar rumah.

Saat aku mengunci pintu dan berbalik badan, ada mobil hitam mewah yang menungguku.

"Mrs. Jeon?" Tanya seorang namja gagah yang menggunakan jas dan kaca mata hitam.

"Neo nugu ni?" (Siapa kau?) Tanyaku. Dia membungkuk dan membukakan pintu belakang untukku.

"Saya Gong Gyung, saya akan menjadi supir pribadi anda sampai anda selesai sekolah" katanya

"Mohon maaf, tapi siapa yang mengutusmu?" Tanyaku

"Mr. Jeon"

"Jeon Jungkook??"

"Ne.."

"Ohh.. Baiklah"

===

Aku sudah pulang sekolah, tanpa ganti baju dan lain2, dengan lemasnya diriku naik ke lantai atas dan langsung ke atas kasur.

"Agghh!! Sepi sekali!!" Teriakku

"AYOLAH SIAPAPUN DATANG DAN TEMANI AKU!!" Teriakku dan sesaat ada yang mengetuk pintu.

"Annyeong Hyeom"

"Ah.. Jiminie"

"Bolehkah aku masuk?" Tanyanya

"Silahkan"

"Wah, sepi sekali ya" katanya sambil tersenyum dengan eye smilenya itu.

Aku mengangguk.

"Jadi.. Aku ingin menyampaikan sesuatu"

"Apa?"

"Hmm.. Aku, Namjoon hyung, Taehyungie, Yoongi hyung, Hoseok hyung, dan Seokjin hyung tadi bermusyawarah bahwa kau akan tinggal di dorm kami atau tidak"

"Lalu?"

"Kau akan tinggal di dorm kami"

"TIDAK! Bagaimana dengan rumah ini?" Tanyaku

"Menjualnya mungkin. Untukmu kok uangnya"

"Aniyo.."

"Jika kau tak mau ya tak apa2 kok. Kami tidak memaksa. Kami hanya menawarkan"

"..." Diriku menunduk.

"Pikirkanlah dulu, hubungi salah satu dari kami jika iya atau tidak" katanya sambil tersenyum lalu menuju keluar.

Apa yang harus kulakukan? Aku tidak mungkin tinggal di sana, di sana ada Jungkook, dia pasti akan memarahiku terus. Dia pasti akan sangat cuek. AHH EOTTEOKE??!!

===

Never (A BTS Fanfic) [Completed]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang