♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡
To : Fajar Kartiko
Kau mungkin bertanya tanya mengapa aku menulis surat ini.
Apa aku terkesan kuno?
Biarlah.
Aku sudah tak mampu lagi berucap, dan hanya bisa menulis.
Kau juga sangat benci berbicara denganku, bukan?
Aku jadi ingat masa 2 tahun yang kita lalui.
Kita mungkin bukan sahabat, hanya sebatas teman.
Tapi, kau tidak pernah menghindariku.
Tidak pernah membenciku. Tidak pernah memalingkan muka ketika berbicara denganku.
Tapi, sekarang aku merasakan hal yang berbeda.
Kau tak mau melihatku. Mungkin, karena aku sangat menyebalkan
Fajar Kartiko. Artinya bintang fajar. Namamu indah. Sama sepertimu.
Semenjak pertama kali melihatmu, aku merasa kau itu berbeda.
Spesial, seperti bintang.
Tapi aku mengabaikannya dan baru mempedulikannya lagi sekarang.
Itulah kesalahanku.
Aku baru menyadarinya setelah aku jauh darimu.
Dan ketika aku mencoba meraihmu kembali, kau menjauh seperti angin.
Tak bisa kuraih, hanya bisa kurasakan kemudian berlalu.
Kau tahu hal apa yang kusadari?
Aku menyukaimu.
Aku tahu, ini gila.
Aku tahu jika aku mengungkapkan ini padamu, kau akan menjauh dan membenciku.
Tidak masalah.
Tidak masalah jika kau membenciku.
Tidak masalah jika kau tak mencintaiku.
Tidak masalah jika ada perempuan lain dihatimu.
Yang jadi masalah adalah jika aku tak bisa melihatmu lagi.
Apa aku terlalu berlebihan?
Maaf karena aku mengungkapkannya dengan tulisan.
Walaupun ini sulit, aku tetap melakukannya.
Karena bagiku lebih sulit memendam daripada menyatakan.
Dan maaf juga karena telah menyampaikan dengan bahasa seperti ini, formal dan terkesan kaku.
Inilah yang kubisa.
Setiap orang punya caranya sendiri kan ?
Maaf karena aku sering mengusikmu.
Sebenarnya itu kulakukan agar aku dekat denganmu.
Tapi, sekarang aku akan berusaha tidak mengusikmu lagi.
Tapi maukah kau berjanji padaku?
Berjanjilah untuk menjalani semuanya dengan baik dan bahagia.
Hanya itu.
Dan setelah ini aku ingin berharap tentang satu hal,
Bisakah kita berteman seperti dulu?
Zornicka
♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡
With love,
Hwa_ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dawn in My Heart
RandomTerimakasih untuk bunganya, yang dengan ia mengangakan perih Tapi percayalah, Aku akan mengobatinya sendiri, sembari menunggu bunga lain yang akan kau hantarkan -jika kau sudi- ------- Tuangan keluhku ini, Sudikah kau membacanya? Atau, Bisakah aku...
