♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡
Apa tidak ada lagi senyum yang tersisa untukku?
Apa tidak ada lagi pertanyaan yang bisa mengakrabkan kita?
Ah, andai rasa ini konsisten sejak 2 tahun yang lalu.
Andai hatiku tak sempat berbelok ke lelaki sialan itu.
Andai, andai, andai, dan andai. Ada begitu banyak andai dibenakku.Namun, kau tahu apa yang membuatku tak konsisten dengan rasaku dulu?
Kamu.
Kamu yang buat aku cari yang lain.
Kamu, yang dengan ke-kaku-an hatimu yang tak pernah membiarkan perempuan manapun mendapatkan hatimu.
Apa kau masih punya hati?
Atau hatimu hilang?
Mengapa sulit menemukan hatimu?
Biarkanlah aku menjamah hatimu, walau hanya sekedipan mata.
Ah, sebenarnya hatimu lembut. Tapi tak pernah kau bagi kelembutan itu untuk perempuan selain ibumu.
Aku tak menyuruhmu untuk mengurangi kelembutan hatimu untuk ibumu. Tapi, apakah kau masih punya cadangan kelembutan untuk ia mu?
Ataukah kau tak punya cinta untuk kau berikan kepada seseorang yang menambatkan hatinya padamu?
Ada yang bilang, kau pernah menyukai perempuan. Tapi kau memilih untuk melenyapkan rasa itu. Yah, setidaknya perempuan itu beruntung karena mendapatkan sedikit perasaanmu.
Dan bolehkah aku jadi perempuan beruntung itu?
♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡☆♡
With love,
Hwa_ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dawn in My Heart
De TodoTerimakasih untuk bunganya, yang dengan ia mengangakan perih Tapi percayalah, Aku akan mengobatinya sendiri, sembari menunggu bunga lain yang akan kau hantarkan -jika kau sudi- ------- Tuangan keluhku ini, Sudikah kau membacanya? Atau, Bisakah aku...