"Aku hanya lulusan SMA!", Shinwon berseru tidak percaya. Bagaimana bisa ide seperti itu muncul di otak kakak perempuannya.
"Karena itu kamu tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang baik, jadi sekarang terima saja", Go Yeji hanya menoleh tak peduli. Mereka sudah dewasa dan Yeji akan tinggal bersama pacarnya. Mereka hanya tinggal berdua di Seoul, mau tak mau Shinwon harus membayar uang sewa dan biaya hidup sendiri. Tapi Yeji cemas karena Shinwon hanya lulusan SMA dan bekerja paruh waktu di kafe. Itu tidak akan cukup untuk kehidupan pria dewasa, Shinwon harus punya kerja tetap.
"Percuma, orang tua mana yang akan mempercayakan anak berkebutuhan khusus pada lulusan SMA", Shinwon masih menatap Yeji tak percaya. Kakaknya itu pulang sambil membawa brosur dan menyuruh Shinwon mencobanya. Shinwon tidak mau melakukan hal percuma, dia sudah tahu hasilnya akan ditolak. Boro-boro mengurus anak autis, mengurus anak anjing saja Shinwon tak sanggup.
"YA! Lalu apa rencanamu? Pulang ke Chungju?", Yeji menatap Shinwon yang cemberut. Chungju merupakan topik sensitif diantara mereka dan Yeji sedikit terbawa emosi karena mencemaskan nasib adiknya. Tapi dia juga punya kehidupan sendiri.....
"Shinwon maaf, aku- "
"Tak apa, maaf aku keras kepala", Shinwon berbalik dan berjalan ke arah pintu keluar.
"Mau kemana?"
"Ke tempat Yanan, pinjam baju untuk interview"
***
Shinwon mondar-mandir didepan gerbang sebuah mansion. Keringat dingin mengucur dipunggungnya. Kemeja putih mahal dan sepatu mengkilat tidak membantunya merasa percaya diri. Bagaimana kalau dia langsung diusir atau bahkan dihina tidak tahu diri. 'Aku pulang saja', Shinwon baru akan berbalik saat gerbang besar dihadapannya terbuka.
"Anda yang akan interview?" Seorang pria tua berpakaian rapi menghampiri Shinwon yang menganga.
"Ah ne", Shinwon menutup mulutnya dan membungkukkan tubuh reflek.
"Saya sekretaris tuan besar, Mari saya antar bertemu tuan besar"
Shinwon mengekori pria tua yang dilanggil pak Noh itu masuk kedalam mansion. Shinwon tidak berani membandingkan flat murahnya, tapi memang mansion ini dan isinya seperti datang dari dunia yang berbeda dengan Shinwon. Shinwon bahkan hampir membuka sepatunya saat masuk kedalam mansion. Terima kasih pada Go Yeji yang selalu berteriak jika Shinwon buru-buru masuk ke rumah tanpa melepaskan sepatu.
Shinwon masuk ke sebuah ruangan yang ditunjukkan pak Noh sebagai ruang kerja tuan besar. Sebuah ruangan yang luas, ditengah ruangan terdapat meja besar dengan berbagai barang mahal diatasnya. Disisi kiri ada satu set sofa dan meja panjang, disisi lain terdapat lapangan golf mini. Benar-benar khas orang kaya.
"Oh anda sudah datang seongsaengnim"
Shinwon hampir melonjak saat seseorang menepuk punggungnya dari belakang.
"Aku mengejutkanmu? Maaf"
"Ah tidak, maafkan saya tuan", Shinwon membungkukkan tubuhnya saat melihat gelagat pak Noh yang membungkukkan tubuhnya. Dia yang disebut tuan besar? Orang itu pendek dan kurus, suaranya juga tidak terdengar seperti orang yang memiliki kuasa, dia juga beberapa kali tersenyum lebar memperlihatkan giginya, tidak sedingin para CEO di drama.
"Aigu jangan terlalu kaku, aku Lee Hwitaek CEO universe corp", Hwitaek mengulurkan tangannya yang segera disambut Shinwon.
"Saya Go Shinwon", Shinwon berdebar. Bagaimana mungkin Shinwon bisa tidak kaku jika dihadapannya berdiri seorang CEO muda. Rambut dirty blond dan senyum di mata Lee Hwitaek tidak membantunya menutupi aura dominasi yang besar. Umur Hwitaek terlihat tidak jauh lebih tua dari Shinwon, tapi dia sudah menguasai perusahaan ritel di Korea. Sedangkan Shinwon.... Ah! Lupakan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And The Beast
أدب الهواةShinwon yang cuma lulusan SMA dipaksa kakaknya melamar pekerjaan disebuah mansion sebagai pengurus anak autis. "Orang kaya mana yang menggunakan pamflet untuk mencari pengurus anak terbelakang"_ Yanan sahabat Shinwon. WARNING: boyxboy! WooseokxShin...