Dinar POV
Kutatatap ia datar. Dia menatapku sinis.
Suasana yang tadinya ricuh tiba tiba diam.
Baiklah, apakah ini permainan baru lagi?
*****
Dia lagi. Clarissa lagi. Apa-apaan sih dia ini, hidupnya tidak bisa tenang sepertinya kalu saja dia tidak menggaguku walaupun sekali setiap harinya. Aku heran, dia ini kurang main atau bagaimana? Hidupnya kok dipenuhi tingkah-tingkah yang tidak penting dan sangat membuang waktu.
Cih. Tidak penting memang.
Back to topic, pagi ini dia sudah siap saja dengan gosipnya ditambah dengan seringai di bibirnya yang mendukung dua menjadi tokoh psyco yang mengganggu hariku hari ini.
"Apa?" Katanya, songong. Masih kutatap saja dia, sambil kuperhatikan keadaan sekitar. Wah mereka kurang kerjaan sepetinya, di depan mading saat ini sangat lah ramai.
Untuk apa mereka melihat informasi ini? Maksudku, ini adalah gosip kacangan yang kebenarannya masih diragukan. Bahkan memang itu tidak benar. Karena apa? Karena akulah subject nyaa. OMG.
"Bisa jelasin gak, ini maksudnya apa, Princess Clarissa?" Tanya ku sok lembut sambil menunjukan foto yang ia sebar.
Dia dengan sok cantik nya memilin rambut nya lalu menjawab, "Aduh lo rabun apa gimana sih? Ini elo! Elo sama gebetan baru lo! Dih ini kan kak Bara, OMG pangeran sekolah. Dasar sok cantik lo. Lo pikir lo siapa bisa jalan sama Ka Bara?" Jelas nya panjang lebar dengan suara tinggi.Aku dan bella rasanya sudah mau ke kamar mandi saja, mau muntah. Belum lagi Kayla yang sudah memutar bola matanya , jengah.
"Heh! Carissa ayam? Kalo si Al jalan sama Bara emang kenapa? Lo apaansih, emang lo siapanya Bara?" Balas Kayla sinis.
Duh, memang sahabatku ini yang paling bisa bikin orang ga berkutik sama sekali. Liat muka nya Clarissa sekarang, dia panas dingin. OMG demi apapun it' so funny, right? HAHA.
"Tau tuh emang gatau apa kalo Bara itu....." belum Bella menyelesaikan ucapannya, tiba tiba suasana lorong kembali ramai.
Dan ya, seperti biasa. Geng nya Rafa, si prince charming Sekolah. Ya, Rafa Dinata Collins, cowok kece idaman para siswi, namun dia ini, aku nggak tau kenapa, padahal dulu dia ramah sekali sikapnya kepadaku. Tapi semenjak aku memiliki hubungan dengan ya, sebutlah mantan, dia jadi berubah dingin, gak perduli sekitar. But it's not a big deal juga buat aku. Toh, kita nggak deket-deket banget. Cuma sebatas teman that's all.
Rafa dengan tatapan datarnya menatap keadaan sekitar, sampai pandangannya bertemu denganku. Aku tersenyum. Dia melengos, WHAT? Ingetin aku buat nggak sapa dia duluan lagi. Cih.
"Apaan nih rame-rame. Masih pagi udah ada yang hot aza." Ucap Kevin Alvaro - Rafa Squad- alay. Aku memutar bola mata, jengah.
"...." belum sempat kujawab, Bella sudah lebih dulu berbisik lirih kepadaku, "Awas lo, yang baik-baik ngomong sama ayang gue." Aku hanya bergumam singkat untuk membalasnya. FYI Kevin-Bella itu pasangan ter-alay satu sekolah. Udah gak usah kita bahas, ntar pada mual.
KAMU SEDANG MEMBACA
Weakness
Novela Juvenil-- You come and fills the void heart. What happen then?"-- ---------------------------------------------------- "Aku nggak tau apa yang sedang terjadi sama kamu. Tapi aku ada disini. Untuk kamu." -Rafa Dinata Collins. "Semua yang terjadi padaku, kam...