Inilah yang namanya sambil berenang minum air. Sambil kerja bisa sekalian pentengin oppa-oppa cakep dan keren ini. Semuanya baik, bahkan ada yang jahilnya minta ampun. Tapi hanya satu yang selalu menatapku dengan sorot mata tajam.
Seperti tatapan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Visual Kim Yoon Ji.
Back song : Growl by EXO
*
Namaku Kim Yoon Ji. Gadis Daegu yang berumur 24 tahun yang baru saja tiba di Seoul.
Kakiku melangkah santai sambil bibirku bersenandung ketika memasuki gedung apartemen mewah ini. Na Ae Ran, wanita berumur hampir tiga puluhan ini membawaku ke lantai 49 dengan elevator.
"Kau gugup?" tanyanya saat melihatku meniupkan poniku keatas.
Aku menggeleng. "Tidak." ujarku. Aku hanya terlampau senang. Sebentar lagi keinginanku akan tercapai.
Pintu lift terbuka tepat di lantai 49. Ae Ran eonni menyuruhku mengekorinya di sebuah pintu yang bernomor 491. Aku berdiri di belakangnya sambil menunggu pintu terbuka.
"Nuguseyo?" tanya suara seorang pria di balik intercom. Jantungku berdegub mendengarnya. Aku tahu suara itu, dia salah satu main vocal di group ini. Lagunya di drama yang baru-baru ini membooming membuat wanita mana saja yang mendengar bisa klepek-klepek.
"Ini aku, Ae Ran noona." jawab Ae Ran eonni sambil melihat ke kamera intercom.
Tidak menunggu lama pintupun terbuka. Tebakanku benar. Si suara emaslah yang membuka pintu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Noona annyeong." sapa pria itu ramah.
"Annyeong Chen ahh. Apa yang lainnya sedang tidak sibuk?" tanya Ae Ran eonni sambil memasuki rumah kumpulan pria ini.
"Tidak. Kami baru saja selesai tampil di SBS Inkigayo." ujarnya sambil melihatku heran yang langsung nyerocos masuk - sambil membawa koper berukuran sedang - mengikuti Ae Ran eonni tanpa permisi. Aku membungkuk pelan kepadanya.
"Annyeonghaseyo." ujarku sopan dengan senyum yang tercebik jelas.
Ia tersenyum ramah kepadaku, sepertinya pria ini sudah tahu maksud kedatanganku.
Beberapa langkah saat memasuki apartemen ini. Atau yang sering disebut dorm aku tercengang. Bukan oleh kemewahannya. Luas dan mewahnya sudah pasti, karena disini menampung hampir sepuluh orang. Aku sudah tidak heran oleh hal itu. Tapi aku terperanjat oleh beberapa penampakan makhluk halus nan indah yang beberapa sedang duduk berselonjor di atas sofa. Ada juga yang sedang duduk di meja makan sambil menyantap ramyun cup atau makanan apapun itu. Di pojokan dekat tivi ada juga yang memainkan gitar sambil bernyanyi sedangkan orang di depannya sedang berkoreografi.
