Farrel
Farrel menatap Line Revan. Ava-nya masih sama sejak sebulan lalu, masih siluetnya yang sedang menggiring bola.
Farrel menekannya, membuka jendela chat mereka yang sudah tidak terurus sejak beberapa hari yang lalu.
Farrel : van
Farrel mengedip beberapa kali sebelum menghapus satu kata yang telah ia ketik. Ia terdiam sebentar, sebelum jarinya mulai bergerak lagi.
Farrel : van,besok bisa temenin ke-
Ibu jarinya menekan backspace dengan tergesa-gesa. Apa-apaan ia, meminta Revan menemaninya?
Ia menghela napas, meletakkan handphone-nya di atas tempat tidur dengan posisi layar dibawah dan menatap ke langit-langit kamarnya.
Farrel tidak mengerti.
Sebenarnya mereka itu baik baik saja kan?
Tidak ada pertengkaran, toh mereka memutuskan untuk membuat jarak juga dengan baik-baik.
Namun Farrel tidak merasa baik-baik saja jika mencari topik untuk berbicara dengan Revan saja sesusah ini.
Sebenarnya, apa maksudnya dari break?
Mereka tidak boleh saling menghubungi?
Tidak boleh saling memperhatikan, seperti sebelumnya?
Tidak boleh saling berbicara?
Sudah lama ia tidak merasa sesepi ini.
That day, when i started to feel lonely.