Day 4

50 1 0
                                    

Farrel

"Rel, temenin gua ke Gramedia mau nggak?"

Farrel mengerutkan dahi. "Tumben lu."

"Mau nyari novel, baru launching kemaren di Gramedia." Tukas Elvira di telpon yang sengaja dipasang di mode loudspeaker oleh Farrel.

"Ya udah, jemput gua ye."

"Gampang, gampang. Ya udah ya, dadah!" Dan dengan itu sambungan terputus.

Farrel menghembuskan napas, bersandar di kursi. Ia melirik jam tangan yang tergeletak di mejanya.

Jam 1 kurang 15.

Sebaiknya ia bersiap-siap.

*****
"Mau beli apa sih lu? Dilan?"

"Dilan mah udah khatam gua." Dengus Elvira, menoleh sedikit ke Farrel yang berjalan mengekor di belakangnya. "Adalah, lu nggak bakal tau juga."

Farrel memutar matanya jengah. "Gua ke sana, dah. Line aja kalo udah selesai." Katanya, menunjuk ke arah yang berlawanan.

"Siap."

Farrel berjalan menyusuri rak-rak penuh buku yang disampul plastik. Aroma lembaran kertas buku, yang sialnya, ia sukai terasa kuat di area itu.

Gramedia hari ini cukup ramai, banyak beberapa pengunjung yang duduk di lantai, membaca buku yang tidak bersampul sementara Farrel berdecih, sengaja menyindir.

Pegawai Gramedia lalu lalang mengantarkan pengunjung ke arah bagian genre buku yang mereka cari, sementara yang lainnya sibuk tersenyum dan menawarkan tas kain untuk menampung buku-buku yang akan dibeli.

"Siang, cari apa Kak?"

Farrel merespon dengan gelengan perlahan dan senyum tipis. Langkahnya sengaja ia percepat, menuju entah bagian apa.

Melelahkan.

Ia melewati rak buku yang monokrom, dan berhenti. Ia menoleh dan menghadapi rak tinggi yang tidak terlalu lebar. Ia menyapukan pandangannya, mencari apapun yang bisa menarik perhatiannya.

Celebrating Loss

Farrel hampir tertawa melihat judul buku itu. Merayakan? Apa yang harus dirayakan dari kehilangan?

Ia mengambilnya dan membukanya.

I loved you. I really loved you.

Once.

Before we started to create distance, before we decided that this was just not right.

Before everything was starting to fall apart.

And here i am, standing alone.

Can't get you off from my mind.

Farrel menutup buku itu dengan sentakan, menyebabkan suara pelan khas buku yang ditutup. Ia mengembalikannya di tempat semula dan berjalan menjauh.

Tulisan itu mengingatkannya pada Revan, pada dirinya, pada keadannya saat ini.

Dan untuk sekarang, ia tidak mau mengingat apapun.

That day, when everything reminded me of you. Of us.

7 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang