Prologue

15.7K 708 12
                                    

Terlihat buliran-buliran bening berjatuhan dan mata yang selalu menatap pria itu dengan penuh kasih, walaupun perpisahan sempat terjadi diantara mereka tetapi pandangan itu tidak pernah berubah sama sekali.

"Mi Bi-ya dengarkan aku," tangan gadis itu diraihnya lalu ditarik dengan sedikit paksaan.

Mi Bi menyentakkan tangan itu lalu ia langsung menatap dengan sorot penuh kekecewaan dimatanya. "Baik aku akan dengar. Aku akan dengar semua omong kosongmu lagi! Aku kira oppa sudah berubah, tapi apa yang terjadi sekarang! Katakan apa yang mau oppa katakan dan aku akan memakan kembali semua omong kosongmu!" Gadis itu berteriak frustasi, mengisi keheningan malam Seoul yang sunyi dan dingin.

Yoongi hanya menatap Mi Bi penuh penyesalan. Hal terakhir yang ingin ia lakukan adalah membuat gadis kesayangan terluka dan menangis karena. Yoongi menyadari kalau menjelaskan pada Mi Bi saat ini, gadis itu tidak akan dapat menerima semua penjelasanmu.

"Katakan! Katakan semua omong kosong itu! Katakan semuanya," teriak Mi Bi sekali lagi. Ia terduduk diatas dinginnya pinggir jalanan Seoul. Kedua tangannya menutupi wajahnya saat tangisnya semakin menjadi. "Tidak cukupkah Tuhan mempermainkanku? Tidak cukupkah oppa menyayat hati ini? Katakan saja kalau oppa ingin aku mati, tidak perlu melukaiku secara perlahan seperti ini. Apakah dengan menyiksaku semua dendam oppa dulu dapat hilang? Seharusnya aku mati saja. Seharusnya aku tidak kembali ke Korea. Seharusnya Tuhan tidak perlu mempertemukan kita lagi! Aku ingin bahagia. Apakah permintaanku terlalu memberatkan untuk Tuhan?"

Yoongi langsung mensejajarkan dirinya dengan Mi Bi, ia memegangi kedua sisi wajah gadis itu yang tertutupi. "Aku mencintaimu. Bagaimana bisa aku menginginkan gadis yang aku cintai mati dan meninggalkanku dan juga Min Yeong di dunia ini."

Kedua tangan gadis itu terjatuh kebawah lalu ia mengangkat wajahnya untuk menatap Yoongi secara langsung lalu mendengus. "Cinta? Omong kosong! Aku bahkan yakin oppa hanya menginginkan tubuh ini dibandingkan cinta," gadis itu berdiri dan menatap kearah Yoongi penuh dengan kekecewaan dan kemarahan. "Silahkan bersenang-senang dengannya. Aku yakin dia lebih 'menyenangkan' dari pada aku, gadis bodoh yang sudah memiliki seorang putri karena kebodohannya."

Kedua mata Yoongi hanya menatap punggung gadisnya yang semakin menjauh. Kedua kakinya seketika membeku tanpa bisa digerakkan.

"Sialan!" Teriak Yoongi disusul erangan frustasinya ke udara malam yang dingin.

***

A/N
Hai lix kembali dengan cerita baru alias sequel dari Evanesce nih.
Semoga kalian suka

Kalo suka bisa di vote dan kalo mau bisa di komen 😉

Drunk || Min Yoongi [NC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang