Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untuk kesekian kalinya gue memutar kepala gue kekanan dan kekiri. Karena kepala gue mulai pegel, akhirnya gue milih menundukkan kepala gue sambil natap sepatu gue yang rada kotor.
Udah sepuluh menit gue duduk di pos satpam gerbang sekolah gue. Dan gue masih nunggu seseorang buat lewat. Duh, bentar lagi gue ada les lagi.
Kepala gue otomatis terangkat saat gue liat sayup-sayup ada orang yang jalan ke arah gue. Senyum langsung tercetak jelas di wajah gue saat melihat rupa orang yang udah jalan ngelewatin gue.
Gue langsung bangkit dari duduk dan agak berlari ngejar orang itu yang udah jalan menjauh dari gue. Gue berhenti tiba-tiba dihadapan dia dan ngehalangin dia jalan.
"Eh, dek! Lo jadi pacar gue ya?"
"Hah?!"
Gue bisa liat kalau cowok yang berdiri nggak jauh dari gue itu cuma mandang gue dengan tatapan bingung. Gue mendengus kesal ngelihat kelemotan otak cowok ini.
"Gue bilang lo jadi pacar gue ya? Gitu. Jadi fix ya dek, lo jadi pacar gue."
Cowok itu cuma terbengong-bengong natap gue yang bisa dibilang ngeganggu jalan dia. Akhirnya cowok itu tersadar dan langsung menetralkan wajahnya. Matanya bergerak dari atas ke bawah meneliti gue didepannya itu. Jujur, gue pengen nyolok mata dia yang sok-sokan nilai penampilan gue.
"Napa lo liat-liat? Jadinya gimana? Lo jadi pacar gue ya. Ga nerima penolakan." ujar gue.
"Gue gak kenal sama lo." Cowok itu dorong bahu gue pelan dan kembali melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti karena gue.
"Eh-eh bentar dulu dong. Yaudah kenalin, gue Kang Seulgi. Nama lo siapa, dek? "
Cowok itu cuma tertawa kesal terus ngelihat gue sinis. Dan jujur gue gak suka sama reaksi dia sekarang. Kurang ajar banget gila ama kakak kelas. Untung cakep lo, dek.
"Minggir." sinis dia.
Cowok itu langsung melewati gue dan berjalan ninggalin gue. Gue cuma berdecak kesal. Akhirnya gue berjalan lebih cepat dan nahan lengan dia. Gue bisa liat dia makin kesal gara-gara gue nahan lengan dia.
"Ih! Yaudah bentar-bentar. Diem lo disitu." ancam gue ke cowok itu. Gue cepet-cepet merogoh kantong almamater gue dan cari spidol yang secara kebetulan ada dialmamater gue.
Gue langsung menarik pergelangan dia secara paksa. Gue mulai menuliskan sesuatu ditelapak tangan dia.
"Ini ID gue. Jangan lupa nanti di add ama chat gue. Awas aja kalo lo ga ngeadd ama chat gue. Bakal gue bikin lo nyesel, dek!"
Gue mengacungkan jari telunjuk gue ke wajah cowok itu sambil memberikan tatapan tajam, sedetik kemudian gue mengganti raut wajah gue jadi cerah dan senyum ke dia.