Jiyong Pov
"Hei Ji kenapa kau menyukaiku?" Aku yang sebelumnya sedang fokus pada televisi di hadapan kami langsung melirik Dara ketika mendengar pertanyaannya. Kami sedang menonton sebuah DVD di rumahnya dan aku sedikit bingung karena Dara tiba-tiba saja bertanya hal itu.
"Karena kau cantik." kataku sebelum memasukan cookies ke dalam mulutku.
"Mwoya?" tanya Dara kini sambil menatapku juga.
"Mwo?" tanyaku balik.
"Kau mengejarku mati-matian hanya karena aku cantik?" tanyanya lagi yang aku balas dengan anggukan. "Jadi kalau aku tidak cantik kau tidak akan menyukaiku?" tanyanya lagi.
"Aku tidak tahu." jawabku sambil mengedikkan bahu dan tiba-tiba saja raut wajah Dara langsung berubah setelah dia mendengar apa yang aku katakan, dia memalingkan wajahnya dariku lalu kembali menatap layar televisi. "Apa aku mengatakan hal yang salah?" tanyaku dengan sedikit bingung "Apa kau kecewa dengan jawabanku?" Aku bertanya lagi namun Dara hanya bergeming. "Babe?" panggilku kini sambil memegang bahunya. "Aku minta maaf kalau aku salah bicara."
"Ani." Katanya sambil menggelengkan kepala. "Kau tidak salah, aku sepertinya berpikir terlalu berlebihan dan terlalu berharap banyak kepadamu." katanya tanpa menatapku.
"Yah apa maksudmu?"
"Maksudku kau tidak ada bedanya dengan lelaki lain." katanya kini sambil membentakku.
"Babe aku hanya berkata jujur, kenapa kau marah seperti ini?"
"Pikirkan saja sendiri!" katanya sambil mendelik lalu menyilangkan tangannya di depan dada sambil kembali memalingkan wajahnya.
"Aku tidak bisa memikirkannya karena ini sangat konyol, aku tidak bisa memikirkan alasan yang lebih masuk akal selain itu."
"Tapi kau bilang kau tidak akan menyukaiku jika aku tidak cantik. itu artinya kau tidak tulus dengan perasaanmu." Katanya sambil kembali menatapku dengan bibir merenggut.
"Aku tidak bilang begitu, aku hanya bilang tidak tahu karena aku tidak pernah memikirkan hal itu. bagiku kau selalu cantik jadi aku selalu menyukaimu." Kataku namun Dara masih cemberut. "Kenapa kau bertanya hal-hal yang sama sekali tidak penting?"
"Tidak penting bagimu?" tanyanya yang aku balas dengan anggukan. "Lalu apa yang penting bagimu?"
"Sekarang kita bersama. Aku menyukaimu dan kau juga merasakan hal yang sama. Itu yang paling penting bagiku."
"Kau bahkan tidak peduli dengan alasan aku menyukaimu?" tanya Dara lagi sambil menatapku serius.
"Aku sama sekali tidak peduli dengan alasannya karena alasan itu bisa berubah dengan seiring waktu tapi perasaanku tidak akan pernah berubah. Aku akan selalu menyukaimu." Kataku sambil terus menatapnya dan perlahan aku bisa melihat raut wajahnya mulai berubah lagi dan kini aku bisa melihat kekasihku itu tersenyum semanis-manisnya karena apa yang aku katakan. Melihat bagaimana Dara tersenyum dengan seluruh hatinya karena apa yang aku katakan membuat relung hatiku kembali menghangat. "Kau sudah tidak marah lagi?" tanyaku kini dengan senyum merekah.
"Memangnya kapan aku marah?" tanya Dara sambil mengedikkan bahu lalu kembali menonton DVD yang daritadi kami abaikan. Aku hanya menggelengkan kepalaku melihat sikapnya ini, terkadang Dara memang bisa bersikap sangat kekanakan tapi aku tidak bisa menyangkal bahwa hal ini adalah salah satu hal yang aku suka dari dirinya.
Dara masih melanjutkan menonton DVD itu dengan tenang sedangkan aku daritadi sibuk menontonnya, mengikuti semua gerak-geriknya sambil mengulum senyuman karena hal ini lebih mengasikan daripada menonton film Asia kesukaan Dara itu. Aku melihatnya mengambil orange juice di atas meja lalu meminumnya dengan perlahan sebelum menyimpannya lagi di tempat semula, aku melihat Dara menjilat bibirnya dan hal itu membuatku teringat bahwa aku belum menciumnya hari ini. Kami bersama dalam satu ruangan tertutup hampir selama dua jam, dan kami sama sekali tidak melakukan apapun. Wah aku benar-benar hebat karena bisa menahannya sejauh ini, namun ketika melihat Dara menjilati jarinya ketika memakan snack aku rasa aku tidak bisa bertahan lagi. Tapi jika aku langsung memintanya aku yakin hanya pukulan yang akan aku dapatkan. Aku harus melakukan sesuatu sehingga bisa mencium bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderfully Stupid
FanficMau lihat bagaimana perjuangan Jiyong untuk mendapatkan cinta Dara? Seniornya di kampus tempat mereka kuliah? apakah perjuangan Jiyong akan berbuah manis sehingga bisa mendapatkan cinta Dara yang sama sekali tidak pernah berpikir untuk menerima cint...