chapter 5

2.1K 160 19
                                    

.Atettion!!!

Sumpah kecewa ihh yang komen dikit doang!iya sadar ko cerita
nya gk bagus.tapi hargain dong
gk butuh vote tapi koment biar tahu cerita ini gimana??

******

Mobil yang di tumpangi melodi dan prilly sudah sampai di parkiran mall baldev.mereka lalu turun dari mobil.

"aduhh prill gue laper nih tadi pulang sekolah belum sempet makan.gimana kalau kita ke cafe olshof makan dulu..ups?"kata  melodi malu setelah perutnya berbunyi keroncongan.prilly tersenyum geli melihatnya.

"Hahaha tuh cacing sudah berapa lama gak di kasih jatah makan?demo nya rusuh banget" prilly terbahak yang membuat melodi memanyunkan bibirnya.

"Ahh..udah ah gak lucu!kuy ke cafe olsof udah laper nih!"melodi menarik prilly yang tak bisa berhenti tertawa hanya karna mendengar perut melodi yang keroncongan.

Mereka manaiki lift menuju lantai 2 dimana cafe olshof berada.

sesampai nya di cafe olshof melodi dan prilly duduk di meja yang kosong dan langsung memesan makanan.tepatnya melodi saja yang memesan karna disini hanya dia yang sedang kelaparan.lain hal dengan prilly yang hanya memesan capucino saja.

beberapa menit kemudian,
pesanan mereka datang.melodi langsung menyantap nya sedangkan prilly memainkan ponsel milik nya selagi menunggu melodi selesai makan.

Prilly mengambil capucino dan menyesap nya,tetapi tiba tiba dengan gerakan cepat dan mengejutkan seseorang duduk di hadapanya.

"Hai...?"sapanya dengan polos dan ketika prilly melihat wajah si penyapa refleks capucino yang baru masuk kedalam mulut nya menyebur keluar mengenai seseorang itu yang membuatnya kaget.

"buset prill lo tega amat pake nyembur si ali!"ujar melodi setelah kaget dengan kehadiran ali yang secara tiba tiba.

Sedangkan kan ali hanya membersihkan wajahnya yang terkena seburan dari prilly.

"tau nih bep kamu tega banget sih!"sahut ali.spontan prilly membulatkan mata nya.

"Widih panggilan lo li?apa jangan2 kalian udah jadian ya?"dengan cepat melodi menyambar hingga di balas cubitan keras dari prilly.

"Aww sakit prill.."ringis melodi sambil menggosok lengannya yang di cubit prilly.

"makanya jangan asal ngomong.
siapa juga yang mau jadian sama playboy tengil dan kurang ajar ini"jawab ketus prilly

"apa sih bep kamu lupa sama kejadian tadi sehabis pulang sekolah!"seru ali menaik turun kan halisnya jahil.

Prilly yang mendengar ali terus memanggilnya bep sedari tadi menjadi kesal ditambah lagi perkataan ali yang memancing mengingat kejadian menjijikan baginya langsung menyahut penuh amarah.

"kamu ngapain ada disini?sudah aku peringatin jangan ganggu hidup aku lagi."

"Prill jangan teriak teriak malu noh di lihatin orang2!"melodi berkata sembari meminta maaf kepada pengunjung yang terganggu akibat ulah prilly.

"Prill elo kenapa sih sampai sekarang belum percaya sama gue?sumpah demi apa pun gue udah berubah gak playboy lagi dan beneran cinta sama lo,apa elo perlu bukti?coba apa bukti yang lo mau?"jawab ali membuat para pengunjung semakin terganggu dan melihat kearah mereka.tetapi ali dan prilly sama sekali tidak memperdulikan nya.

"aku gak butuh bukti!karna mau gimana pun bukti yang kamu kasih sama aku.tetep aja kamu playboy di mata aku dan aku benci kamu."perkataan prilly yang membuat ali seketika lemas.

"Prill,gak boleh gitu kasihan ali"kata melodi menangkan prilly

"Terserah prill,tapi gue bakal mengubah pandangan elo yang terus memandang gue sebagai playboy.dan inget gue juga gak akan merubah perasaan gue buat lo,gue bakal berjuang buat menangin hati elo"kata terakhir yang sekaligus membuat prilly membisu.setelah itu ali meninggal kan cafe karna sedari tadi ponsel dari saku celana nya bergetar yang menandakan pasti panggilan dari mamanya.

Tanpa di sadari,setetes air mata jatuh di pipi prilly.tidak tahu kenapa perasaan ngilu di hatinya hadir setelah memperlakukan ali seperti itu.

"Prill lo kok nangis sih?seharus nya tuh yang di sini nangis itu si ali.bukan lo!"

bukan nya menjawab prilly hanya menghapus kasar air matanya.tidak..ini tidak benar! perasaan aneh ini tidak boleh lama2 tertanam di dalam dirinya?

"aku mau pulang!"kata singkat prilly

"tapikan kita mau belanja dulu,tujuan awal kita gimana?"

"yaudah kamu aja belanja aja sendiri.aku pamit mau pulang!"

"ehh..ehh,iya deh gue juga ikut pulang."sahut melodi memilih tidak bertanya meski bingung kenapa prilly menjadi berubah seperti ini.

Benar benar garing guys.
berharap masih mau baca cerita gj ini

Aku Dan Si PlayboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang