*BRAKKKKKK*
Suara tubrukan yang cukup kencang menggema di koridor lantai 1 sekolah yang masih sepi karena belum banyak murid yang datang se-pagi ini.
"Eh sori sori gue ga sengaja,"
"AWWW!!" Katya meringis saat lututnya berbenturan dengan lantai.
"Sini gue bantu berdiri," Suara seorang lelaki yg terdengar oleh Katya lantas membuat perempuan cantik ber-rambut curly sepunggung itu menoleh ke sumber suara.
Gilakkkkk cakep bener dah,batin Katya.
Katya ternganga dengan pesona yang berada di hadapan nya kini.
1 detik Katya diam.
3 detik Masih diam.
5 detik Tetap diam.
Cowok itu menjentikkan ibu jari dan telunjuk di depan wajah perempuan itu. Sampai akhirnya Katya sadar dari lamunan nya dan entah mengapa wajah Katya terlihat memerah dan setelah si Cowok kira perempuan itu sudah sadar, Cowok itu lantas mengulurkan tangannya untuk membantu perempuan didepannya berdiri.
"Eh iya aduh," Ucap Katya sambil menerima uluran tangan lelaki itu dengan sedikit ragu.
"Lo gapapa?itu lutut lo lecet kayaknya, sini gue obatin dulu." Cowok itu menundukkan pandangannya menuju lutut perempuan yang bertabrakan dengannya tadi dengan sedikit rasa khawatir.
Katya yang mendengar, sontak mengalihkan pandangan dari lututnya ke lelaki yg sedang berbicara kepadanya dengan kepala sedikit mendongak karena perbedaan tinggi diantara keduanya cukup jauh.
"Udah gapapa kok cuma lecet aja mah biasa,gue juga lagi buru buru nih mau ke kelas udah di tungguin." Jawab Katya sambil tersenyum manis kepada Cowok tadi yg masih memerhatikan lututnya yg sedikit terluka.
"Oh ehm ya-yaudah maaf ya sekali lagi." Jawab Cowok itu yang entah kenapa berubah jadi salting begini Katya pun tersenyum sebelum melangkah pergi.
Tetapi belum sempat Katya melangkah lebih jauh ia tiba tiba berhenti lalu berbalik menatap dan menghampiri Cowok yg masih diam di tempatnya tadi.
"Tunggu deh lo murid baru ya?" Katya memicingkan mata nya seolah sedang menyelidiki lawan bicara di hadapannya.
"Iya gue murid baru, baru hari ini masuk. Oh iya kita belum sempet kenalan ya, kenalin gue Devano Arya Aldebaran tapi panggil aja Arya." Cowok itu mengulurkan tangannya sambil tersenyum.
Oh jadi namanya Arya.
"Hah uhm na-nama gue Ariezka Katya Nhamira Pangestu. Panggil aja Katya." sahut Katya dengan sedikit gugup.
"Eh iya ngomong-ngomong, lo kelas berapa Kat?"
"Gue kelas 11 IPA 2, lo dapet kelas mana?"
"Gue 11 IPA 1, by the way kelas gue dimana ya?" Arya tampak celingak celinguk mencari keberadaan kelas barunya.
"Oh kelas lo sebelahan sama kelas gue, ayo sini gue anter." Katya memaklumi jika Arya menanyakan letak kelasnya kepada Katya,toh dia kan anak baru pasti belum tau sudut sudut di sekolah se-megah ini.
***
"Woy gilakkk anak barunya ganteng parah"
"Sekelas gue aja plis plis yatuhannn"
"Oh jadi dia anak baru yg pindahan dari luar negri itu"
"Sumpah pengen gua gebet"

KAMU SEDANG MEMBACA
FORGOTTEN
Fiksi Remaja"Patah hati mengajarkan bahwa yang menguatkan bukan saat ditinggalkan, melainkan ketika dilupakan."