28. Where Is Hani, Ipank And Reno?

1.1K 64 4
                                    

Sekalipun gue yang harus mengorbankan nyawa, gue siap. Yang penting sahabat gue sembuh dan bisa ceria lagi.
-Hani Andjane-

🔹🔹🔹

"Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi mau bagaimana lagi kalau tidak ada pendonor untuk anak Bapak dan Ibu?"

"AMBIL KORNEA DAN GINJAL SAYA UNTUK ALINA!"

Teriakan itu berasal dari orang yang mematung di ujung koridor.

Sofi, Anton, Dokter Rio dan Dodo sontak menoleh ke sumber suara. Mereka menatap Andi, Hani dan Reno yang masih mematung di ujung koridor.

"Kamu? Kamu serius? Engga, masa depan kamu masih panjang!" Kata Sofi pasrah.

"Gapapa, Tan. Aku mau lakuin ini semua buat Alina."

***

Skip~

Dua minggu setelah operasi transplantasi kornea dan ginjal Alina.

Sekarang Alina sudah tidak di ruang ICU lagi. Keadaannya perlahan membaik. Tapi kaki dan lehernya masih harus di-gips.

Di sana, suasana sangat haru. Semua mengira Alina tidak akan selamat. Tapi ternyata?

Ada perasaan sedih, ada juga perasaan bahagia.

Bagaimana jika Alina tahu tentang semua ini saat sadar nanti? Akankan ia menyesali kesembuhannya?

Hari ini, Sofi dan Anton tidak bisa menjaga Alina di rumah sakit. Maka Andi-lah yang dipercayai untuk menjaga Alina.

Sambil menggenggam tangan Alina, Tatapan Andi masih tertuju pada tulisan Alina di buku diary. Tulisan tentang dirinya sewaktu di Singapura, seperti yang dibilang Reno waktu itu.

***

Entah

Harus seberapa lama lagi aku menangis?
Harus seperti apa lagi aku menyesali semua?
Bukankah ini yang terbaik untuk semua orang?
Entahlah. Aku tidak mengerti.

Aku ingin sahabatku bahagia, tapi separuh hatiku terasa sesak.
Apakah aku belum bisa merelakannya?

Sejujurnya, aku masih sangat mencintainya.
Dia sinar yang mampu menerangi ruang gelap di sudut hati.

Namun, aku bisa apa?
Setelah mengetahui seseorang yang berarti juga menyayangi dirinya?

Entahlah.

Ya Tuhan...

Bantulah aku untuk ikhlas.
Bantulah aku untuk menerima semua.
Bantulah aku untuk bersabar.

Aku yakin, jalan-Mu terbaik untukku.

***

Senyum miris tersirat di bibir Andi. Antara bahagia, juga sedih. Andi bahagia, bahwa Alina masih mencintainya, tapi Andi juga sedih karena, karena...

My True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang