Chapter 13

850 83 6
                                    

Jiyong

25 Desember 2016

Aku langsng mengedarkan pandanganku saat aku sampai di sebuah bar yang berada di pusat kota Seoul, aku sedang mencari sosok Jong Ki. Aku menemuinya karena ada satu hal yang ingin aku tanyakan. Bom bilang bahwa mungkin Jong Ki satu-satunya orang yang tahu alamat tempat tinggal Dara di NYC makanya sekarang aku menemuinya untuk bertanya hal itu.

Aku sebenarnya sedikit ragu untuk bertanya hal ini langsung kepada Jong Ki karena dia adalah tunangan Dara, aku merasa tidak enak karena meminta alamat calon istrinya namun aku tidak punya pilihan lain selain ini jadi aku memberanikan diriku dan berharap Jong Ki akan mengerti.

"Aku di sini." Kata Jong Ki dengan sedikit keras sambil melambaikan tangannya kearahku. Dia sedang duduk di hadapan meja bartender. Aku berjalan kearahnya yang sepertinya baru menerima sebuah telpon.

"Maaf membuatmu harus ke luar malam-malam seperti ini." Kataku setelah duduk di kursi sampingnya.

"Tidak masalah." Jawabnya sambil mengedikkan bahu. "Kau ingin minum apa?" Tanyanya.

"Aku tidak akan minum."

"Baiklah." Katanya sambil mengangguk. "jadi apa yang ingin kau tanyakan?" Tanyanya langsung. Aku diam sebentar karena keraguanku mulai kembali muncul. Jong Ki memutar gelas alkohol yang sedang dia pegang sambil menunggu apa yang akan aku katakan.

"Ini tentang Dara." Kataku pada akhirnya. Aku mengamati ekpresi Jong Ki namun aku tidak menemukan ekpresi terkejut pada raut wajahnya membuatku yakin bahwa Jong Ki mengetahui hubunganku dengan Dara dulu. "Aku ingin meminta alamat tempat tinggalnya di New York." Sambungku lagi. Jong Ki menganggukkan kepalanya sambil mengulas sedikit senyum pada sudut bibirnya. Aku pikir dia akan terkejut atau sedikit terganggu saat aku bertanya, namun alih-alih seperti itu Jong Ki malah terlihat biasa saja seolah dia sudah memprediksi apa yang akan aku tanyakan kepadanya.

"Apakah kau akan menemuinya?" Tanyanya kepadaku yang aku balas dengan mengangguk. "Untuk apa?"

"Ada sesuatu yang harus aku katakan kepadanya."

"Tentang apa?"

"Ini masalah pribadi jadi aku tidak bisa memberitahumu." Kataku lagi. Dia diam sambil kembali memutar gelas alkoholnya. "Aku tahu mungkin kau terganggu karena aku meminta alamat tunanganmu tapi aku benar-benar harus bertemu dengannya." Kataku lagi dan aku sangat yakin bahwa aku melihatnya tersenyum saat aku mengatakan itu.

"Aku dan Dara sebenarnya sudah putus." Kata Jong Ki setelah diam selama beberapa saat.

"Kalian apa?" Tanyaku untuk memastikan bahwa apa yang aku dengar tadi tidak salah. Dia mengatakan bahwa dia dan Dara sudah putus? Dia mengatakan mereka sudah PUTUS?

"Aku memutuskan Dara sehari sebelum dia pulang ke New York." Katanya lagi yang langsung membuatku mengerutkan kening. Ada perasaan yang bercampur aduk sekarang di dadaku. Aku senang namun aku sedikit marah karena dia memutuskan Dara padahal Dara sangat mencintainya.

"Kenapa?" Tanyaku. Aku berpikir bahwa mungkin saja Jong Ki mengkhianati Dara hingga mencampakkannya.

"Kami tidak bisa menikah jika hanya satu pihak saja yang merasa mencintai." Katanya dengan tenang. "Kau tahu sendiri bahwa pernikahan itu harus didasari oleh cinta, jadi aku tidak bisa menikahinya" Aku kembali mengerutkan keningku.

"Kau brengsek." Hanya kata itu yang bisa aku keluarkan sekarang. "Kenapa kau tidak mencintainya? Dia sangat mencintaimu." Kataku lagi dengan sedikit keras. Jong Ki tertawa keras membuat amarahku semakin naik sampai ubun-ubun. Aku berdiri dan akan memukulnya namun tiba-tiba dia menahan kepalan tanganku.

Back To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang