Chapter 1

2.7K 130 10
                                    


Jiyong pov

11 juli 2016

Aku tahu bahwa aku mencintainya tapi aku tidak pernah tahu bahwa aku begitu mencintainya. Saat ini, saat aku melihat lagi sosoknya berdiri di hadapanku, aku sama sekali tidak bisa mengontrol detak jantungku yang berpacu dengan begitu cepat, mataku tidak bisa berpaling dari sosok bidadari itu. Seorang dewi yang sudah sejak tiga tahun yang lalu tidak pernah lagi bisa aku temui. Seorang dewi yang mampu mencuri semua perhatianku hanya dengan tawanya yang renyah, seorang dewi yang begitu saja pergi dari hidupku.

"Dara kapan kau kembali dari New York?" Suara Yongbae berhasil menarik kesadaranku lagi, setelah sebelumnya aku lama menatap pada wanita itu, wanita yang akan selalu menjadi gadisku.

"Dia baru kembali tadi malam dan hari ini aku berhasil membujuknya supaya mau berkumpul dengan kita semua." Ujar Seungri yang datang bersama Dara. "Kalian terkejut bukan?" Tambahnya yang langsung dibalas anggukan oleh yang lainnya. Chaerin berdiri kemudian mendekat kepada Dara lalu melingkarkan tangannya pada lengan sahabatnya itu.

"Unnie kau bilang kau sibuk malam ini makanya kau menolak ajakanku tadi siang." Ujar Chaerin dengan wajah sedikit cemberut.

"Aku memang sibuk tapi Seungri benar-benar membuatku gila." Aku merasakan jantungku berhenti berdetak selama beberapa detik saat aku mendengar lagi suara itu. Suara lembut Dara. "Dia terus menelponku setiap detik makanya akhirnya aku memutuskan untuk datang." Kata Dara kini sambil tersenyum kepada Chaerin.

"Baguslah Seungri, kau melakukan hal yang benar hari ini. Aku sangat berterimakasih karena kau berhasil membawa unnie kesayanganku kemari." Ujar Chaerin sambil melihat kepada Seungri kemudian kembali melihat Dara. "unnie aku benar-benar merindukanmu, sudah hampir satu tahun kita tidak bertemu." Sambungnya kini sambil memeluk tubuh Dara dengan sangat erat.

Aku mendengar suara tawanya lagi, suara tawa yang tidak pernah lagi aku dengar sejak lama. "Aku juga merindukanmu, aku merindukan kalian." Katanya sambil membalas pelukan Chaerin.

"Berhenti mengatakan omong kosong Dara." Ujar Yongbae sambil berdecak. "Kalau kau benar-benar merindukan kami harusnya kau selalu memberi kami kabar. Tapi kau lagi-lagi selalu menghilang tanpa jejak jika sudah kembali ke New York"

Dara menyunggingkan senyuman meminta maaf lalu duduk di sofa panjang di hadapanku. "Mianhae. Aku bukannya tidak ingin memberi kalian kabar." Katanya dengan sangat lembut. "Aku takut akan sangat merindukan kalian jika mendengar suara kalian makanya aku selalu menahan diriku untuk menghubungi kalian." Sambungnya.

"Jika kau merindukan kami kau tinggal pulang saja ke Korea." Ujar Seungri sambil tertawa.

"Memangnya kau pikir New York – Korea itu dekat huh?" Tanya Dara sambil mendengus kepada Seungri.

"Oppa kenapa kau cuma diam saja?" Chaerin menepuk bahuku membuatku langsung mengalihkan perhatianku kepadanya.

"Huh?" Tanyaku dengan sedikit linglung. "Kau bilang apa?"

"Kenapa kau diam saja? Kau tidak senang bertemu dengan Dara unnie?" Tanyanya lagi membuatku langsung melihat kearah Dara. Dia juga sedang menatapku dan setelah aku melihatnya Dara langsung menyimpulkan senyuman manisnya. Aku merindukan senyuman manisnya namun senyumannya tidak sama lagi seperti dulu.

"Sejak Dara pindah kau sama sekali belum bertemu dengannya kan Ji?" Tanya Yongbae sambil melihat kearahku, aku mengangguk mengiyakan.

"Hai ji." Sapa Dara sambil tersenyum.

"Hai." Balasku. "Eummm... Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik. Aku baik-baik saja." Jawabnya kemudian mengalihkan pandangannya dariku. "Kemana yang lain?" Tanyanya kini kepada Seungri. "Kau bilang semuanya sedang berkumpul? Mana Seunghyun, Bom dan juga Daesung?"

Back To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang