Chapter 3

949 89 3
                                    


Jiyong pov

16 Juli 2016

"Aku tidak menyangka bahwa Bom Noona akan menikah dengan seorang pria yang bukan Seunghyun Hyung." Ujar Daesung kepadaku sambil melihat Bom yang sedang berdiri bersama calon tunangannya dan kemudian melihat sahabatku Seunghyun yang berdiri bersama sahabatku yang lain. "Padahal mereka selalu bersama saat pacaran dulu." Sambungnya kemudian menenggak minuman yang sedang dia pegang.

"Takdir memang selalu mengejutkan." Kataku dengan acuh sambil mengedarkan pandanganku untuk mencari sosok yang sangat aku cintai. Dara belum datang padahal acara pertukaran cincin akan segera dilakukan.

"Kau sedang mencari seseorang Hyung?" Tanya Daesung.

"Anni." Kataku sambil mengalihkan pandanganku kepadanya.

"Aku pikir kau sedang mencari gadis cantik karena kau tidak datang bersama Kiko." Katanya sambil sedikit tertawa menggodaku. "Kenapa kau tidak mengajaknya kesini?"

"Siapa?" Tanyaku. "Kiko?" Sambungku yang dia balas dengan anggukan. "Aku sudah putus dengannya beberapa minggu yang lalu." Kataku sambil mengambil segelas champagne dari pelayan yang lewat di hadapanku.

"Kau putus dengannya setelah satu tahun bersama?" Tanyanya yang aku balas dengan anggukan. "Kenapa? Aku pikir Kiko adalah gadis yang akan kau nikahi karena dia satu-satunya wanita yang berhasil membuatmu bertahan dalam satu hubungan."

"Aku tidak mencintainya." Aku pacaran dengan Kiko dengan harapan aku bisa melupakan Dara, namun bahkan setelah bersamanya selama hampir satu tahun perasaanku masih tidak berubah, Dara tetap menjadi yang aku cintai bahkan ketika aku tidak melihatnya selama beberapa tahun.

"Kau tidak mencintainya? Lalu siapa orang yang kau cintai?"

"Ada, seorang wanita cantik milik orang lain." Kataku dengan sedih.

"Hyung lihat itu Dara Noona." Kata Daesung sambil menunjuk pintu masuk tempat ini. Aku langsung mengalihkan pandangaku kearah tunjuknya saat dia mengucapkan nama Dara. Aku melihatnya yang kini memakai gaun hitam panjang tanpa lengan. Dia cantik dan anggun dengan rambut yang ditata dengan sangat indah dan kalung berlian yang dia kenakan. Aku terus menatapnya yang kini sedang berjalan sambil melambaikan tangannya, mungkin untuk melambai kepada tuan rumah acara ini.

Aku tersenyum, karena dia sama sekali tidak berubah. Aku selalu melihat cahaya yang menyilaukan saat aku memandangnya, dia selalu bersinar yang membuatku sangat mengagumi dan mencintainya. Namun cahaya itu padam seketika aku melihat seorang namja yang tiba-tiba datang dari balik punggungnya lalu mengapit tangannya dan menggenggamnya erat. Dara mengalihkan pandangannya kearah lelaki itu lalu tersenyum sumringah setelahnya. Aku iri, karena aku sangat berharap bahwa Dara bisa tersenyum seperti itu saat dia bersamaku.

"Wah kekasihmu benar-benar Dr. Song yang sekarang menjadi pria ideal semua wanita di Korea." Ujar Chaerin sambil menyikut Dara, sama sekali tidak menyembunyikan kenyataan bahwa dia sangat senang karena sahabatnya memiliki kekasih yang sangat mengagumkan. Aku akui sebagai seorang dokter bahwa Jong Ki memang sangat mengagumkan.

"Berhentilah memanggilku dokter." Kata Jong Ki sambil menatap kami semua yang sedang duduk di meja bundar. "Panggil aku dengan namaku saja karena kalian adalah teman Dara." Sambungnya kemudian melihat Dara dan tersenyum kearahnya.

"Wah kau sangat tampan." Ujar Bom yang juga duduk bersama kami. "Sayang sekali aku sudah bertunangan." Sambungnya sambil menunjukkan cincin baru yang melingkar di jarinya.

"Kalau pun kau belum bertunangan kau tetap tidak bisa memilikinya karena dia adalah milik Dara." Kata Seunghyun kepada Bom. Bom memandang Seunghyun dengan kesal selama beberapa detik lalu kembali mengalihkan pandangannya kepada Dara dan Jong Ki yang duduk bersebelahan lalu tersenyum lagi.

Back To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang