#1 Who is she?

82 10 7
                                    

Alarm berdering kencang.....
Setiap hari selalu berulang sama. Aku masih ingin tidur di kasur empuk ini. Suara itu sangat nyaring, aku menutup kepalaku dengan bantal namun suara itu tetap terdengar.

"Fuuuuu*k" ujarku kesal, kata itu terlontar dari mulutku dengan kencang, ku harap mum tidak mendengarnya, ya tentu saja ia marah bila aku berkata kasar.

Aku mematikan alarm dan menyingkirkan selimut tebal ini dan bangun dari tempat tidur dengan mata yang masih setengah terbuka. Aku pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk sekolah. Ini selalu terjadi setiap hari senin sampai jumat hari sekolah, aku lebih suka bebas menentukan hidup yang ingin ku jalani. Kuawali dengan menggosok gigi pelan dan mencuci muka lalu mandi, yaa aku memang lama di kamar mandi, sampai - sampai...

"Gwen.... ini sudah siang." Teriak mum. Ini selalu terjadi, aku sudah terbiasa dan yang selalu aku katakan...

"Aku akan selesai 15 menit lagi..." Teriaku. Dan akhirnya aku selesai setelah 20 menit berlalu, kadang 30 menit.

Hahaha... aku berbeda saat jumat sore menjelang hari sabtu, dan hari sabtu and minggu hari liburku.... aku selalu bangun dengan ceria dan mandi di kamar mandi sepuasnya sambil menyalakan lagu dan menyanyi, dan tentunya bermain bersama my squad my best friend.

Aku sudah siap untuk segera berangkat sekolah, aku turun dari tangga dengan berlari melewati 3 anak tangga sekaligus tanpa terjatuh, tangga itu sudah familiar untukku.

Aku duduk di meja makan dan membuka handphoneku. Klakson mobilpun berbunyi, teman temanku sudah datang. Aku langsung membuat roti dengan selai dan meminum susu dan air putih yang di sediakan untukku.

"Mum aku berangkat!" Teriaku. Lalu melahap setengah roti yang dilipat.

Aku tidak bisa makan makanan berat setiap pagi mau sekolah, entah mengapa aku juga tidak mengerti. Makanan itu membuatku mual, sepertinya lambungku tidak menerimanya.

Aku melahap roti itu dan mengambil tasku lalu berjalan keluar dengan roti yang masih berada tepat di mulutku. Aku menggigit roti itu, dan menaiki mobil sport tanpa atap, tanpa membuka pintu, meloncat lebih tepatnya. Kami berbincang - bincang, sampai akhirnya kami sampai di sekolah.

| Sekolah

Kami turun dari mobil, mereka semua melihat kami dengan tatapan hati - hati karena mereka tahu bagaimana emosi ku akan keluar bila aku merasa terganggu, and then that boy datang dan...

"Lihatlah pangeranmu datang." Ujar Kerstin sambil mengejek.

× Kerstin. Salah satu squadku yang rambutnya badai gonta ganti aja warna rambut tapi gk rusak rusak hahah. Sangat setia dengan boyfriendnya dan overprotective, dan paling tua, suka mensuport, paling bisa kasih motivasi, paling bisa dengerin cerita, udah kaya kaka perempuanku.

"Stfu!" I said, lagipula aku hanya menganggapnya kaka. Temanku langsung terdiam.

"Ayolah gwen... dia itu yang terbaik, dan dia hanya menginginkanmu. Kalau bisa aku akan mengambilnya." Ujar Ariel.

× Ariel. Salah satu squadku yang paling sering being a hoe. Paling centil, play girl, banyak boyfriendsnya dan temen karaoke terbaik.

"U know what? Gue gk pernah mencintai seseorang, and I'm not a hoe." Sahutku kepada squadku, she's a hoe, and she proud of that.

"But u always do that! Phpin cowo!" Ujar Ariel. Aku memang memiliki squad bad girls, but kami adalah kelompok penguasa di sini. Perdebatan kami berhenti saat.

"Gwen kau ada waktu pulang sekolah ?" Ujar si Carson menjeda perdebatan kita.

× Carson. seseorang yang selalu melindungiku dan mengejarku, dia cool tampak dewasa, rich, laki laki famous, hot dan yang di incar semua siswa perempuan di sini, dan... dia anak yang selalu di manjakan mamihnya, And I don't like that. Entahlah tapi itu semua tidak membuatku tertarik padanya.

Gwen Da WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang