#4 First day school

49 9 8
                                    

Kring.. kring..kring...
Bunyi alarm berbunyi.....
"Aaaaaaaaa.." teriaku, sambil bergerak kasar sambil tidur lalu menutup kepalaku dengan bantal.

"Fuuuck, stop iiiit !!!" Ujarku karena suara itu sangat keras dan masih terdengar. Aku bergerak kasar lagi dan mencari alarm itu.... tidak ada. Aku mencari dengan mendengar suaranya dan WTF alarm itu dari keset, aku menginjak nginjaknya dengan kasar dan akhirnya berhenti, dan yaaaa setelah that boomerang datang aku tidur kembali.

And theeeeeen suara datang.

"Gwen sudah lewat 5 menit, bangunlah atau akan auntie seret paksa." Ujarnya. Shit kenapa apa dia punya kunci masuknya ? But kan pake scanner. Aku tetap menutup mata.

"Gwen bangun." Auntie menariku aku tetap tidur. Ia tetap bersi keras dan aku akhirnya bangun dan di dorongnya sambil menjatuhkan diri dan akupun masuk ke kamar mandi, namun aku lari lagi dan tidur di kasur saat pelayan pelayan itu memegang gel yang kutahu untuk mencabut bulu kaki or tangan.

"Wtf... nooooo." Teriaku sampai loncat ke kasur dan memegang erat bantal gulingku.

"O my god gwen, apa kau ini seperti ini di rumahmu?" Ujarnya, para pelayan wanita menggendongku dan memasukan ke kamar mandi dan duduk di kursi dari marmer panjang.

"Hilangkan semua bulu yang ada di dirinya, aku ingin ia terlihat sempurna di 1st day schoolnya, tidak... setiap hari dia harus sempurna." Ujarnya.

"But akukan gk ada bulunya." Ujarku teriak.

"Kau akan mulus gwen." Ujarnya. Pelayan itu memegangiku dan mengoleskan gel di kaki dan tangan and semuanya dan why this gel cepet banget keringnya dan menariknya mencabut semua bulu kecilku yang menurutku gk keliatan but sakit.

"Aaaaa." Teriaku. Dan pelayan lain mengurus rambutku, masker rambut ? Creambath ? Vitamin rambut? All about that Idc but dat gel is so freaking hurt meh. Aku mengeluarkan sedikit air mata dan berteriak sambil di pegangi pelayan pelayan ini. Semua selesai dan membawaku ke ruang costume.
Madame Rossini datang dan...

"Madame aku serahkan padamu, aku akan menyiapkan makeup untukmu gwen." Ujarnya aku hanya membuang muka sinis.

"Hi... nona apa kabar." Ujarnya.

"Baik... oh ya panggil saja aku Gwen, aku gk merasa nyaman di panggil itu oleh Madame yang lebih tua dariku." Ujarku, Madame Rossini tersenyum. Ia mengambil uniform dan sepatu.

"Wait... seragam ?." Ujarku.

"Iya... kau harus memakai seragam di sekolah ini, di sekolah lamamu memakai pakaian bebas ya ?." Tanyanya.

"Ia.. mereka membebaskan hak asasi manusia kami." Ujarku.

"Kau bisa memakai sepatu yang kau inginkan tapi menurutku kau bagus memakai sepatu hitam ini." Ujarnya setelah tertawa lembut, ia menyodorkan sepatu hitam panjang sampai bawah lutut dengan hak yang tak terlalu tinggi. Aku tersenyum dan pergi mengganti pakaianku rompi hitam dan jas ini dengan logo sekolah dan rok kotak merah dan garis hitam dan kotak putih what ever.

Aku keluar dan melihat ke kaca dengan Madame Rossini di sampingku.

"Kau akan terlihat lebih anggun bila kancing kerah ini di kancingi." Mengancingi kancing kerahku dan dasi yang di perkuat. Ahh aku terlihat sangat rapih. Aku hanya tersenyum dan memakai pantyhose or stocking hitam yang memang wajib di pakai.

"Bolehkah aku tidak memakai stocking saat bukan musim dingin ?." Tanyaku.

"Itu aturan gwen." Jawabnya sambil menggelengkan kepala. Wtf I hate this all. Aku keluar dan kulihat auntie ada di sana... what gua manggil dia auntie. Noo wanita asing itu.. aku di tarik dan duduk di depan kaca rias dan di pakaikan makeup semuanya foundation, highlighter and all about makeup dan rambutku yang di sisir dan di currly yang gk terlalu currly dan natural. Dan yaaa well done.

Gwen Da WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang