#8 Hari yang di tunggu

23 3 0
                                    

Aku turun dari mobil dan terlihat 2 cabe itu di depan dan menghampiriku, dengan wajah yang kagum, kagum ?

"Hi ! Namaku Amber." Ujar si kulit hitam sambil menyodorkan tanganya.

"Dan aku rachel." Ujar si putih sipit dengan bicaranya yang centil.

Aku masih menaikan kepalaku, "Mmm." Ujarku mengiyakan sambil memasang ekspresi sombong tanpa membalas tanganya.

Mereka tampak dengan raut wajah berpikir "Maaf aku tidak menyapamu kemarin dan aku sedang ada masalah dengan dua anak kemarin" Ujarnya "whatever" Ujar mereka berbarengan sambil mengibas ngibaskan tanganya. "yang bersamamu jadi." Ujarnya aku masih terdiam dan. "Bisakah kau merespectku." Ujarnya menahan kekesalan.

"When the head girl had my respect. Theeen her shake her hand biatch." Ujarku.

Raut wajahnya mulai berubah "Sorry ?" Tanyanya dengan muka masam sambil menarik tanganya yang sedari tadi menunggu balasan.

"Apology accepted." Jawabku membuat wajah mereka tambah masam.

"Aku tidak tertarik berkenalan dengan.. siapa namamu." Ujarku sambil menunjuk nunjukan jaru lentiku pada mereka " emm" basa basi "o Amber and Rachel yang sudah menjatuhkan buku teman anggunku." Lanjutku sambil bersamaan dengan Lilly dan Ryleigh yang keluar dari belakangku.

"Hi kalian berdua." Ujar Lilly dengan suara feminim dan tingkah feminim sambil memutar rambutnya dengan jarinya.

~ Flashback

Aku menatapnya berharao dengan tatapan ini ia bisa langsung berubah."Baca ini Lilly !" Ujarku menunjukan teks yang ada di laptop, teks berbicara attitude perempuan.

"Hi apa." Bacanya dan kupotong saat sudah mendengar kata hi dengan cara berbicara seperti laki - laki.

Ia membuatku geram "Berhenti, Lilly dengarkan aku. Hi apa kabar." Ujarku. "Ulangi apa yang aku bicarakan." Lanjutku dengan tatapan murka.

Bla bla bla bla

"Makanlah !" Ujarku menunjukan makanan. Dan ya.. aku memang harus mengajarinya, apa harus selalu aku contohkan ? Lihatlah cara makanya ini, tuhan...

Bla bla bla bla

"Lilly jangan mengelap Lipstickmu !" Teriaku.

Bla bla bla bla

"Lilly kubilang jangan duduk seperti itu !" Teriaku

Bla bla bla bla

Ting nong (bel pintu kamar)

Aku berjalan menuju pintu. Apa pelayan wanita itu datang lagi ! Sudah kubilang tak ada masalah. Saat ku lihat di layar. Oh shit wanita itu kesini.

"Apa yang anda lakukan disini ?" Ujarku dari layar ya.. walaupun dia tidak bisa melihatku dari luar.

"Buka pintunya Gwen ! Kau harus sopan pada tantemu !" Ujarnya.

"Kami sedang belajar tidak bisa di ganggu !" Ujarku beralasan, bagaimana bila dia melihat penampilan Lilly yang tiba - tiba berubah 100 %, ya walaupun sikapnya..

"Atau aku buka dengan kunci cadangan ! Tante hanya ingin menyapa temanmu." Ujarnya aku lupa akan hal itu. Well aku buka pintunya sedikit.

"Kami sedang belajar ! Jangan ganggu please !" Ujarku terlihat Cameron datang membuatku menatapnya tajam.

"Gwen.." Ujarnya.

"Apa ?!" Jawabku.

"GWEN." Ujarnya, dan akhirnya aku membuka pintuku sambil memegangi kepalaku dan menutup pintu dengan tanganku, tapi perhatianku tertuju pada Cameron.

Gwen Da WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang