5. Hana??

2.2K 158 3
                                    

Sehun, pria itu benar- benar dalam kondisi kacau saat ini. Setiap otaknya berpikir keras hasilnya akan selalu buntu. Dirinya lagi- lagi kembali direpotkan oleh Hana, istrinya. Bagaimana tidak? Istri mungilnya itu sudah menghilang selama dua hari tanpa meninggalkan sedikit pun pesan atau kabar.

Sehun yang saat itu baru pulang dari kantor dan berencana ingin bermanja ria harus menelan pahitnya khayalan karena sesampainya di rumah harus mengetahui istrinya menghilang 'lagi'. Dan dengan gila dirinya mencari ke segala penjuru rumah berusaha menemukan keberadaan Hana hingga akhirnya menyerah tanpa hasil.

"Argghh!!! Tolong jangan lagi Hanaaaaa!!!" Sehun berteriak frustasi sambil menarik rambutnya kasar.

Sejujurnya bukan karena lelah mencari istrinya. Tapi karena beban yang dibawanya dari pekerjaan benar- benar membuat otaknya serasa ingin pecah. Bayangkan jika kau sedang banyak pikiran dan lagi- lagi harus menambah pikiran dengan masalah lain.

Dan hari ini akan menjadi hari yang ketiga Hana menghilang jika saja dia tidak melihat Hana dengan santainya melenggang masuk ke rumah. Dengan mimik bahagia seolah tak ada yang terjadi.

"Darimana saja kau?!" Sehun segera menghampiri Hana tanpa basa- basi.

Wanita itu mengendikkan bahunya. "Jalan- jalan." Jawabnya singkat.

"Apa?!" Sehun sungguh terperangah melihat kelakuan istri ajaibnya ini. Mudah saja menjawab. Jalan- jalan membutuhkan waktu berapa hari memangnya?

"Iya, jalan- jalan. Aku bosan di rumah. Jadi aku pergi untuk menghibur diri." Sehun kembali menganga. "Bosan?! Bosan katanya?!!" Sehun rasanya ingin menangis.

"Tidak ada jalan- jalan sampai beberapa hari tak pulang ke rumah tanpa kabar!"

"Ya ada! Aku." Hana menatap manik tajam Sehun polos membuat pria itu geram.

"Bukan jalan- jalan namanya, Hana!!"

"Lalu kau namakan apa kalau begitu?" Hana bertanya bingung.

"Minggat!"

"Apa??" Hana membalas tatapan tajam Sehun dengan ekspresi terkejut. Menurutnya suaminya itu kelewatan kalau menuduhnya minggat dari rumah. Padahal jelas- jelas dia sudah mengatakan hanya mencari hiburan.

"Apanya yang minggat! Aku bosan jadi pergi bersama Baekhyun. Salah sendiri kau sibuk dengan pekerjaanmu! Kau selalu melupakanku!!" Hana mengarahkan jari telunjuknya kepada Sehun.

"Hana sudah berapa kali kukatakan aku bekerja untuk- apa??" Tampaknya Sehun menyadari ada hal yang salah disini. Istrinya tadi mengatakan....

"Kau pergi bersama Baekhyun?!" Tangannya mengepal menyadari fakta istrinya hanya berduaan dengan pria yang dibencinya itu sampai mati...selama.BEBERAPA. HARI.

"Iya. Bersama Baekhyun." Balas Hana ketus.

"Hanaaa!! Kau boleh pergi tapi jangan bersama pria sialan itu! Pergi saja dengan siapapun asal jangan dengannya. Kau tahu aku membencinya oh ya Tuhan!" Sehun harus menahan dirinya jika tidak ingin dirinya meluapkan kemarahan kepada setiap benda di sekitarnya.

"Jaga mulutmu Sehun! Kau yang sialan! Kau hampir tidak punya waktu untukku, sementara pria yang kau katakan sialan itu bersedia menemaniku kemana saja! Dimana tanggungjawabmu sebagai suami?!" Bantah Hana tak terima.

"Hana kau- argghh!! Terserah! Pergi saja sana! Pergi dan bila perlu jangan kembali!! Kau memang tidak pernah mengerti, aku rela mengorbankan pekerjaanku selama beberapa hari untuk honeymoon impianmu kemarin! Lalu saat aku bekerja membayar cutiku kau dengan mudahnya menuduhku tidak punya waktu untukmu. Katakan dimana kesalahanku hah?!" Dengan emosi yang meledak- ledak Sehun mengungkapkan kekesalannya di depan Hana. Dirinya hanya ingin istrinya mengerti dan tidak selalu protes dengan pekerjaannya. Tapi istrinya itu selalu egois dengan kalimat andalan 'kau tidak perduli denganku'-nya itu.

ABOUT YOU... (Sehun & Hana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang