"Sehun..."
"Hm?"
"Oh Sehun!"
"Jangan mengganggu Hana. Aku sedang sibuk."
Hana ingin sekali rasanya membuang laptop dan semua kertas di meja Sehun saat ini. "Gara- gara mereka Sehun cuek padaku!!"
Sudah tiga hari ini Sehun selalu pulang membawa berkasnya yang belum selesai dari kantor. Dan menyibukkan diri di ruang kerjanya. Hana sudah berusaha memakluminya karena dia tahu Sehun bekerja untuknya juga.
Tapi kalau sampai Sehun melupakan makannya, kurang istirahat, dia tak lagi maklum. Terlebih Sehun tak lagi memanjakannya tiga hari ini. Jangankan itu, berbicara saja jadi jarang! Dan Hana benar- benar MEMBENCINYA.
Hana tidak bisa tidur kalau Sehun tidak memeluknya. Pria itu bisa bekerja sampai jam 3 dini hari.
Hana masih berdiri di samping Sehun sembari mengikuti pergerakan yang dilakukan pria itu lewat matanya.
"Ck. Membosankan."
"Sehun, sampai kapan kau menghiraukan keberadaan istri cantikmu ini?" Hana bertopang tangan.
Sehun hanya meliriknya sekilas lalu kembali berkutat dengan laptopnya. Oh andai saja Hana sedang dalam mood baiknya, dia akan berteriak heboh tentang penampilan Sehun. Saat bekerja Sehun memang menggunakan kacamata untuk memperjelas penglihatannya yang mana membuat pria itu bertambah tampan dan dewasa.
"Aku sudah memohon, Hana. Pekerjaanku masih banyak dan jika tidak kuselesaikan-"
"Tak mau tahu! Aku juga mau kau di sampingku saat tidur! Kau tega membiarkanku tidur sendiri?!" Hana merajuk.
"Kan ada fiona." ucap Sehun acuh.
"Aku tidur dengan boneka mengerikan itu?!" Membayangkannya saja Hana sudah merinding.
Soal fiona, itu boneka yang diberikan Sehun saat ulang tahunnya yang ke-21. Pertama kali melihat itu Hana hanya bisa menangis. Bayangkan kalau suamimu memberi boneka setan untukmu. Aneh kan?? Dan soal nama boneka itu juga yang memberikannya adalah Sehun.
"Hana, aku sudah memberi saran. Kau saja yang berlebihan. Fiona itu sangat manis, kau tahu?"
Sehun itu makhluk apa, sih?! Manis bagaimana coba si fiona itu! Lama- lama dia mati spot jantung karena si fionanya itu.
Catatan: Hana takut dengan hantu."Tak mau Sehun.. Aku maunya yang hidup!" Hana merengek manja.
Sejenak Sehun mengernyitkan dahinya, berpikir keras."Yang hidup? Ah, Aku tahu!"
"Ya sudah. Ajak vivi saja tidur bersamamu." Sehun yakin dia benar kali ini. Dia tersenyum dengan bangga akan kejeniusannya sampai-
"Oh Sehuuuuuun!! Kau mau aku tidur dengan anjingmu?! Otakmu kemana sih?!" -Hana menjerit sembari menghentak- hentakkan kakinya di lantai.
Masa iya dia harus tidur dengan anjing putih itu? "Oh Tuhan.. Kurasa ada yang salah dengan suamiku!" Hana membatin.
Sehun akhirnya mengalihkan pandangannya dari depan laptop. Melepas kacamatanya dan menghadap Hana yang masih kesal.
"Ayolah Hanaku! Malam ini saja, okay? Malam ini yang terakhir." Sehun memberi senyum berharap Hana mengerti.
"Selalu seperti ini! 'Hana malam ini saja, okay?' Atau 'Tolong mengertilah Hanaku'. Nyatanya ini sudah hari ketiga, Sehun!"
Sehun memijit pelipisnya pelan saat Hana malah memberi respon yang terbalik dengan perkiraannya. Dia kira Hana akan mengiyakan, karena biasanya seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT YOU... (Sehun & Hana)
FanfictionC O M P L E T E D. Kehidupan pernikahan yang manis sebelum memiliki anak, kenapa tidak? Hana senang karena dapat bermanja dan menjahili suami mesumnya. Nyatanya bagi Sehun hal itu adalah musibah. Dia tidak mau menjadi seorang ayah tua nantinya. Perm...