WARNING!
Cerita ini mengandung muatan dewasa,dimohon untuk kebijaksanaannya
-----------------
"Baiklah,akan ku kirimkan lokasinya"
"Siapa?"
"Adikku"
Beberapa menit kemudian terlihat dari jauh pria berpakaian formal,memakai jas berwarna biru tua berjalan ke arah kami berdua
"Apa kau sudah selesai?" tanyanya
"Tapi aku harus mengganti bajuku dulu,hei Sonnia bisakah kau menemani adikku sebentar?"
"Tentu saja dengan senang hati"
Steffany pun meninggalku dan adiknya.Kami berdua duduk berhadapan dalam kecanggungan.
"Ehm...aku Sonnia" ucapku canggung
"Semua orang tahu kau,kau terkenal" ucapnya sambil terus menatapku
Ku rasa pipiku mulai memerah entah bagaimana dia melakukannya tatapnya sangat mengintimidasiku.Matanya yang berwarna hitam pekat seakan memperhatikan setiap gerak gerikku
"Kalau begitu,siapa namamu?"
" Arnoux"
Aku menggigit bibir bawahku untuk menutupi kegugupanku ini
"Kau tidak nyaman?" ucapnya
"Hah?"
"Berapa lama kau berteman dengan kakakku?"
"Sejak kita berdua menjadi model fashion week di Milan"
Dia hanya terdiam dan tidak membalas ucapanku dia hanya menatapku
"Kau sudah bekerja?" ucapku berusaha membuka obrolan baru
"Ya,mengurus bisnis keluarga"
"Bisnis yang sangat besar"
Setelah beberapa menit kami mengobrol,Steffany pun menghampiri kami berdua.Mereka berdua perpamitan kepadaku,seperti biasa Steffany memelukku dengan sangat erat dan Arnoux menjabat tanganku sambil terus menatapku.
Harus kuakui dia mempunyai mata yang sangat indah,pakaian yang sangat rapi,sangat sopan dan badan yang atletis mungkin dia berolahraga setiap hari untuk mendapatkan badan yang begitu seksiAmpuni aku Tuhan karena membayangkan otot otot dibalik jas seorang Arnoux Connor dan membayangkan dia berada di atas ranjang 'bermain' bersamaku.Aku menelan ludahku dan menggelengkan kepala ku lalu melambaikan tangan kepada mereka berdua lalu berlari lari kecil menuju ruang ganti

KAMU SEDANG MEMBACA
One Last Night
Romansa"Kau ada waktu besok sore?" "Hm ya sepertinya" "Akan aku jemput besok" "Tapi aku..." "Aku tidak bertanya,jadi aku tidak menerima penolakkan" Lalu dia meninggalkanku dan Steffany. "Apa adikmu selalu memerintah dan berbuat seenaknya?" "Dia dari kecil...