SATU

107 20 9
                                    

Semoga kalian suka sama cerita ini!
Vote, comment dan sarannya ya guys...

Selamat menikmati, enjoy...

🔹🔹🔹

      Berada di rumah yang minimalis nan elegan dengan dinding berlapis cat berwarna putih membuat semua orang seakan terhipnotis dan menginginkan tetap tinggal di dalamnya, tetapi tidak dengan gadis ini. Justru berbanding terbalik dengannya yang merasa bosan saat berada dan tinggal didalamnya, karena kesunyian yang terjadi setiap harinya. Gadis ini bernama Helen Akya Amdhar, memiliki asisten rumah tangga yang selalu menemaninya walaupun hanya sampai siang hari saat Helen pulang sekolah. Hari-harinya dilalui seorang diri yang menjadi penyebab   ia merasa kesepian seperti tiada kehidupan. Terdengar tubrukan antaran jari dan keyboard bahkan helaan nafas pun seakan enggan untuk ikut bersuara. Helen yang sibuk mengutak-atik laptopnya tanpa henti.

Kringgg...
Kringgg...
Kringgg ..

(Suara bel berbunyi)

Tiba-tiba bel berbunyi membuatnya berjalan menuju jendela kamar. Terlihat papa mamanya didepan gerbang, tanpa tunggu lama ia bergegas menuruni anak tangga dan mengambil kunci gembok gerbang diatas meja TV. Segera ia keluar, membuka gerbang dan membiarkan orang tuanya masuk dengan senyum diwajahnya.

Itu siapa ya? Batinnya.

"Len kamu inget ga dia siapa?" tanya wanita paruh baya bernama Heldina Rahayu. Sebut saja mamah Hel. Walaupun umurnya sudah tidak muda lagi, tapi tidak menutupi parasnya yang cantik. Yang diwarisi kepada putrinya yaitu Helen.

Respon Helen hanya mengerutkan kening sambil menggelengkan kepala dengan wajah kebingungan.

"Bener kamu ga inget?" Tanya Heldina untuk memastikan.

"Ga, ma" balasnya singkat.

Heldina menarik nafas panjang dan bergumam

"Yaudah masuk dulu nanti kita lanjut ngobrolnya didalam," Ucap seorang pria yang sedari tadi hanya diam dan memperhatikan saja. Dito Amdhar yang tak lain ialah suami Heldina dan ayah Helen.

Mereka sangat sibuk karena keduanya sama-sama bekerja untuk anak semata wayangnya yaitu Helen yang biasa dipanggil Elen oleh orang tuanya sejak kecil.

Kenapa  dipanggil Elen oleh orangtua bahkan keluargnya??? pertanyaan itu yang masih terlintas dibenak Helen sebelum ia mengetahuinya. Saat dibangku SMP ia menanyakan hal tersebut, jawaban yang diterima yaitu ketika Helen baru belajar ngomong, Helen menyebut namanya Elen. Itu yang menyebabkan Helen dipanggil Elen karena terbiasa sejak kecil.

Di ruang keluargalah sekarang mereka berada, sedang bersantai duduk disofa yang empuk membuat orang yang mendudukinya merasa nyaman.

Keheningan di ruangan tersebut membuat papa Helen memulai pembicaraan dengan memberi tahu nama gadis yang sekarang sedang duduk bersamanya.

"Elen anak papa yang cantik, ini Azya sepupu kamu yang tinggal di Ciamis," puji papa seraya memperkenalkan gadis itu yang membuat Helen ber 'oh' saja dengan memperlihatkan senyum manisnya. Helen tetap stay cool lebih tepatnya 'so stay cool' karena ucapan papa nya, dari dulu kali pa batinnya.

hmm Azya??? kaya pernah denger namanya tapi kok baru sekarang ya gw ketemu lagi membuatnya bertanya tanya dengan dirinya sendiri.

Helen melamun terlihat jelas dari mimik wajahnya kalau ia sedang memikirkan sesuatu membuat orang tua Helen dan Azya saling tatap-tatapan.

'A' FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang