03

55 9 9
                                    

My immortal - Evanescence

Putar videonya saat Saril nyanyi biar tambah baper:) hihiii

************

Sudah satu minggu ini Saril menuruti permintaan Tira untuk membuka hatinya dengan cara menjodohkan banyak laki-laki pilihan Tira yang tak kalah tampan. Sebenarnya dia engan melakukan itu, tapi setelah dipikir dengan matang akhirnya ia setuju.

Lebih baik ia mencari dan mengubur rasa takutnya dibanding berdiam diri dengan ditemani rasa sakitnya, mungkin ini ide yang tak begitu buruk, dengan adanya seseorang maka luka lama akan terkubur. Tetapi resiko untuk merasakan sakit yang baru pun akan terjadi.

Semua usaha Saril tak ada yang membuahkan hasil. Hati ini tetap tak ingin terbuka, tetap sama. Entah, mungkin belum saatnya.

Hari ini Saril dan Tira berangkat ke kampus dengan sangat awal. Maklum mereka masih menginjak semester satu. Kali ini mereka berdua menunggu kelas dikantin sambil mengobrol hal yang tak penting.

Tiba-tiba ada seorang cowok yang menghampiri meja mereka dengan tatapan super tajam. Dia berdiri tepat dihadapan Saril, dan membungkukkan badannya ke hadapan Saril

"BITCH!!"

hanya satu kata yang terlontarkan oleh cowok itu ke hadapan Saril dengan suara yang cukup keras. Semua orang yang berada di kantin pun menoleh ke hadapan mereka berdua.

Saril pun mematung dengan perkataan cowok yang dihadapannya. Tanpa menunggu jawaban dari Saril, cowok tersebut meninggalkan mereka yang masih dengan keadaan mulut terbuka.

Tira pun membuyarkan kekagetan mereka "GILAAA..." masih dengan suara terkejutnya.

"tuh cowok cakep-cakep sinting!" lanjutnya

"Tadi tuh anak bilang gua apa?! Bitch?!! Kurang ajar, kenal aja kaga. Nyari masalah sama gua" kesalnya Saril

"Kayanya gua pernah liat dia deh...tungguuu biar gua inget-inget dulu.." ujar Tira sambil mengusap-usap dagunya seolah-olah sedang berpikir keras.

"AAA.... Gua tauuu" teriak Tiraa

"Woii ada orang disiniii" balas orang yang ada di sebelah mejanya.

"Eh maaf...maaf kaa" Jawab Tira menahan malu

"Tau apa?" selang Saril dengan tak peduli yang dilakukan Tira tadi.

"Dia ituu temennya ka Rio cowok yang kemaren lusa jalan sama lu itu lohh" Tira menjelaskan.

"Terus kenapa tuh anak bilang gua bitch?!" dengan nada menahan emosi.

"Tau deh, coba lu inget-inget ada masalah apa lu sama dia"

"Kenal aja kaga, apalagi ada masalah sama dia" Saril.

"Oiya yah hehee..." jawab Tira dengan tampak bodoh.

"Gua harus cari dia. Enak aja langsung pergi gitu aja, udah ngatain gua bitch pake suara kencang lagi. Mending di tempat sepi inimah di kantin banyakk orang bangeet yang dengerr.. Awass kalo ketemuu" kesal Saril dengan emosi yang sudah sampai ke ubun-ubun.

"Eh, tapi dia cowok yang ganteng banget. Gua denger-denger sih dia itu gak pernah pacaran dan gak pernah deket sama cewek, setiap ada yang deketin atau coba pdkt pasti dia tolak" ujar Tira dengan lagak sok taunya.

"Gak peduli mau dia ganteng kek atau apalah gua gak peduli pokonya gua mau nyamperin tuh cowok, mau gua kasih perhitungan!" ancam Saril.

"Ehh ehh dia senior Ril, lo jangan macem-macem deh" cegah Tira.

Secret My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang