Flashback on
Hari ini banyak sekali yang harus aksel lakukan. Mulai dari matkul sampai jam 3, setelah itu latihan basket untuk lomba bulan depan.
Hari sudah hampir gelap, Aksel sudah menyelesaikan latihannya, dia langsung menepi untuk mengambil minum dan siap-siap untuk pulang tapi saat dia ingin meraih botol terlihat hp-nya menyala menunjukkan ada pesan.
08137212xxx
Aksel kerumah gue sekarang. -SarilAksel terlihat bingung apa yang ada di teks ini, awalnya aksel tidak memperdulikan nya tetapi saat melihat nama gadis yang baru-baru ini dia kenal aksel langsung saja mengganti pakaian menuju ke rumah saril. Entah apa yang aksel pikirkan saat itu....
Beberapa menit kemudian aksel sudah berada didepan rumah saril. Awalnya aksel sungkan untuk mengetuk karena takut pesan yang dikirim hanyalah prank.
Tok tok.....
Akhirnya beberapa menit gelut dengan pikiran nya, Dia memberanikan diri mengetuk pintu.Pintu terbuka memperlihatkan gadis yang baru-baru ini mengisi pikirannya. Gadis itu memakai kaos berwana hitam oversize dan celana pendeknya selutut dengan rambutnya dikuncir tidak beraturan.
Aksel dapat melihat raut wajah Saril yang terlihat bingung...
"Ah sial pasti prank" batin aksel
Tetapi sudah terlanjur, kalau pun balik pasti akan membuatnya tambah malu.Skip-
Flashback off
Keesokan Harinya
"Akhirnya beres" hufft...
"Kemarin gak ada kelas, giliran sekarang jam matkul padet semua."Baru saja saril merenggangkan otot-otot tangannya yang seharian hanya menulis, tiba-tiba terlihat di depan pintu kelas sudah ada Tira yang menunggunya.
"Yesss... Jadi gua gausah nyari tuh anak lagi" batin nya.
Setelah membereskan buku saril langsung saja menghampiri Tira.
Tok~
"Aduh apaan sih ril.... Sakit bego." Tira mengusap palanya yang sudah menjadi sasaran pulpen saril."Rasain" balas Saril dengan muka datar.
"Apaan si lu dateng-dateng getok pala orang "
"Ga nyadar dia... Itu balesan lu kemarin yang udah ngerjain gua" ucap Saril yang sudah memasang wajah serius kali ini.Menyadari perilakunya Tira hanya menyengir seperti tidak punya berdosa.
"Gimana gimana kemarr......--- sarilll tungguin gua kan lagi ngomong... Aelah "
Tira berlari mengejar langkah Saril"Sariillll ampun dah sariawan nya kumat kali ya" Tira menggerutu.
Saril dan Tira sekarang lagi berada di luar gerbang untuk menunggu jemputan masing-masing. ya keduanya tidak membawa kendaraan mereka seperti biasanya. Sebenernya Tira masih ada urusan rapat organisasi tapi tiba-tiba saja rapat tersebut di cancel.
"Di jemput sama siapa ril?" Suara cowok terdengar dibelakang mereka. Ah dia adalah Rio.
"Sama bokap" jawab Saril tanpa melihat orang tersebut.Tira yang mendengar mereka hanya mendengus "Saril lu masih aja dingin sama cowok" Batin nya.
Beberapa menit kemudian jemputan Tira datang menampakkan supir nya di dalam mobil sedan hitam.
"Bokap lu kapan dateng? Apa mau bareng gua aja?" Tanya Tira
"Belum, katanya 10 menit lagi" jawab Saril.
"Oh gitu yaudah gua duluan ya. Bye Ril....btw belakang lu masih ada si Rio noh bareng aja bisa kali hahahhaah" Goda Tira yang langsung dijawab dengan tatapan tajam Saril."Bye~" jawab Tira acuh bersamaan mobil yang sudah melaju.
"Ril ini mendung loh, lu ga buru-buru balik aja? Ayok gua anterin" tanya Rio yang mendahului percakapan mereka.
"Hm gak deh, bokap gue bentar lagi dateng. katanya macet" jawab Saril yang fokus pada hp nya.
"Bener ni?... okay gue duluan ya" sepertinya Rian sudah menyerah mengajak Saril.Sudah lebih sepuluh menit Saril menunggu Daddy nya tapi sampai sekarang tidak ada balasan apapun dari pesan terakhir yang ia kirim. Akhirnya Saril mengirim pesan kedua kalinya.
Daddy
Aku balik naik taxi aja dad...
Kalau macet parah, Daddy langsung pulang aja ya
Bye dadSelesai mengirim pesan tiba-tiba terdengar suara klakson motor, langsung dia menoleh ke sumber suara. Saril terlihat bingung.
"Bentar lagi ujan" kata cowok yang menaiki motor tersebut.
"Iya tau" jawab Saril
"Mau kehujanan nungguinnya?" Gaada jawaban apapun dari Saril.
"Lemot...cepet naik" perintah aksel,
Saril masih saja tidak menjawab sampai gerimis pun mulai turun.Aksel yang ingin melajukan motornya karena tidak ada balasan apapun.
Saril tiba-tiba "eh... Iya gua nebeng" Saril menerima tawaran aksel karena memang dari tadi tidak ada satu pun taxi yang lewat."Naik" jawab aksel singkat.
"Tapi Ini ujan kalo naik motor sama aja kan" ucap Saril
"Masih gerimis doang, kalo Lu mau nunggu taxi yaudah turun aja paling tuh taxi lama datengnya" jawab aksel
"Iya bawel bed" ucap Saril dengan suara rendah yang sebenarnya aksel masih bisa mendengarnya, aksel hanya bisa tersenyum tipis yang tidak bisa dilihat siapapun karena tertutup helm.Hari ini memang cuaca tidak bisa di prediksi, lihat saja beberapa menit yang lalu gerimis turun tetapi saat sudah di jalan gerimis tiba-tiba berhenti.
"Tadi aja gue nunggu taxi" ucap Saril berbicara sendiri.
"Yakin lo?" Jawab aksel yang membuat Saril terkejut, kiranya aksel tidak bakal mendengar ucapannya karena terhalang angin kencang dan helm.
"Mau gua turunin disini?" Lanjut aksel
"aaaa...gak gak gua becanda tadi" Saril menyalahkan dirinya biasanya Saril menolak ajakan apapun tapi tadi keadaannya berbeda dan sekarang dia sudah berada di atas motor aksel, benar cuacanya sudah cerah tapi kalau dia turun di sini bayangan Saril pasti tidak nyaman karena sudah di tolong aksel.Aksel merasakan saril sedikit berubah sejak pertama kali dia menawarkan tumpangan, saat itu Saril ingin cepat-cepat di turunkan tetapi sekarang Saril yang menolak untuk di turunkan. Tanpa sadar hal kecil itu membuat aksel menahan senyumnya.
"Gua laper" ucap aksel memecah keheningan
"Makan la" jawab Saril acuh
"Ok" tiba-tiba aksel berhenti didepan makanan cepat saji."Eh ko kesini?" Saril merasa bingung
"Tadi kan gua bilang laper" jawab aksel yang sudah membuka helm nya dan ingin masuk ke dalam.
"Ikut ga?" Tanya aksel memandangi Saril yang masih berada diatas motor.
"Hm"
jujur Saril juga belum makan dari siang karena hari ini jam matkul nya yang sangat mepet.Sekarang mereka berdua sudah didalam restoran. Aksel duduk berhadapan dengan saril.
"Mau pesen apa?" Tanya aksel
"Apa aja yang kenyang" jawab Saril
"Ok...pesen batu kalo gitu" mendengar jawaban aksel, saril mengerutkan dahinya
"Apaan dah" ucap Saril
"Lagi kalo orang nanya tuh di jawab yang bener" aksel sedikit kesal dengan saril kali ini.
"Samain aja kalo gitu" ucap Saril pasrah.Saat makanan mereka datang tidak ada yang membuka suara, mereka hanya asik dengan makanan masing-masing.
Tiba-tiba handphone aksel berbunyi menandakan ada telepon masuk dari nomer tidak dikenal, tetapi aksel tidak menanggapi nya. Aksel tau itu dari cewek-cewek yang selalu mengganggunya setiap hari
"Berisik itu" ucap Saril yang merasa terganggu.
"Biarin" jawab aksel acuh."Sini hp lu"
"Mau ngapain?"
"Berisik, mau gua angkat biar diem" ucap Saril"Halo..." ucap di sebrang sana
"Aksel nya lagi makan" jawab Saril tanpa basa basi. Dan langsung saja Saril menutup telepon tersebut.
Sebelum menutup telepon Saril dapat mendengar suara di sebrang sana yang merasa panik, mungkin aneh yang angkat perempuan.bodo lah batin Saril."Gitu aja susah" ucap Saril saat mengembalikan hp milik aksel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret My Love
RomanceSaril Vilonia, wanita yang dulunya ceria dan perhatian namun sekarang semua itu hilang yang hanya tertinggal sikapnya yang sangat dingin. Aksel laki-laki yang tidak ingin berurusan dengan wanita BUKAN penyuka sesama jenis tapi dia hanya membatasi ka...