Chapter 1

2.7K 99 5
                                    

Seorang gadis berumur 21 tahun bernama Im Yoona terus berkeluh kesah. Ia menyesalkan masa mudanya yang tidak seperti ia harapkan. Bergosip ria dengan teman satu kelompoknya, ber-karaoke ria, shopping, bahkan untuk memiliki kekasih dan memadu kasih layaknya teman sebayanya hanya impiannya semata. Gadis itu tidak menyadari bahwa ia akan segera menikah di umur semuda itu. Perjodohan yang mendadak dilakukan demi kepentingan bisnis ayahnya membuatnya menganga tidak percaya. Bagaimana ia bisa bernasib seperti ini? Bahkan pria yang dijodohkannya pun sama sekali tak ia kenal.

Gadis itu hanya berusaha menghindarkan kedua matanya ketika ibunya menyodorkan foto calon suaminya itu dan sama sekali tidak ada niatan untuk melihatnya barang sedetik ketika foto itu disimpan oleh ibunya tepat di meja tidurnya. Ia kemudian hanya segera membuangnya ke tempat sampah. Sekalipun Yoona bertingkah seperti itu pernikahan akan tetap terjadi...

Hari ini, tepatnya malam ini diadakan pesta pertunangan kedua wanita dan pria asing yang akan dijodohkan. Im Yoona yang memang tidak begitu menyukai penampilan lady-like hanya bisa mengdengus keras melihat pantulannya dalam cermin besar. Dress yang jelas sekali menunjukkan bahunya sama sekali bukan stylenya ditambah high heels tujuh senti yang seumur hidup tidak pernah ia pakai terpaksa ia kenakan.

Ia bahkan berjalan tidak anggun selayaknya pakaian yang ia kenakan. Tak jarang ia menggenggam erat siku ibunya agar ia mudah berjalan.

"Eomma, lihat kan aku sudah bilang aku tidak bisa memakai heels ini!" gerutu Yoona saat ia dan kedua orang tuanya berjalan menuju tempat pesta dengan langkah yang terlihat sangat canggung.

"Kau memangnya mau datang ke pertunanganmu dengan sneakersmu itu???" timpal ibunya kesal.

"Dari awal aku tidak menginginkan pertunangan ini, Eomma..." ujar Yoona sembari memberengut.

Ibu gadis itu menghela napas kemudian sebelum melanjutkan, "Im Yoona... Eomma sudah bilang berkali-kali ini kan demi kebaikanmu, demi Eomma, dan demi Appa mu! Demi kita semua sayang ..." Ibunya tiba-tiba terhenti dalam langkahnya dan menatap Yoona dengan tatapan lembut sambil mengelus rambut puteri kesayangannya.

"Ne, aku mengerti Eomma.." ucap Yoona luluh kemudian.

'Kalau bukan karena Eomma, aku tidak akan menyetujui perjodohan ini. Eomma selalu berhasil membujukku, karena aku tidak berani melawannya. Aku sangat sayang sekali pada Eomma. Tentu saja aku juga sayang Appa ku, walaupun dia membuatku seperti ini... Tapi, ini satu-satunya cara agar aku bisa membalas budi mereka merawatku selama dua-puluh-satu tahun ini...' batin Yoona berbicara.

Yoona melangkahkan kakinya dengan berhati-hati supaya tidak terjatuh dari heelsnya sembari kepalanya mendongak kesana kemari memandangi megahnya suasana di sekililingnya. Pesta itu diadakan di kediaman Keluarga Lee, ya keluarga lelaki yang tidak diketahuinya itu. Kediamannya cukup mewah dan besar. Tidak usah dipungkiri, keluarga Lee ini memang kaya raya.

'Pantas saja Eomma dan Appa rela menjualku ke keluarga ini...' desisnya dalam batin. Mereka bertiga melangkah menuju aula tempat diadakannya pesta dituntun oleh seorang pelayan.

Aula itu cukup besar dan sudah cukup banyak orang disana. 'Sepertinya itu sanak saudara keluarga Lee atau pun kerabat atau apalah aku tidak mau tahu.' lanjut Yoona membatin. Dilihatnya mereka mengenakan pakaian bermerek dan tas-tas jutaan won ditenteng gadis serta ibu-ibu paruh baya di ruangan itu membuat rahangnya refleks menganga. 'Dunia apa ini... Ah! Yang penting aku ingin segera menyelesaikan pertunangan konyol ini secepatnya!' batinnya memekik kemudian.

"Ahh Mr. Lee apa kabar??" sapa ayah Yoona begitu melihat pria paruh baya yang sedari tadi mengobrol dengan wanita di sampingnya. Istrinya. Ibu Yoona dan wanita itu segera saja sumringah begitu mereka bertatap muka.

We Are Destiny [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang