Chapter 13-End

1.9K 55 1
                                    

Tes...tes.... Hujan datang dengan tiba-tiba, perlahan dan menjadi hujan deras. Seketika, Yoona basah kuyup, ia segera berteduh di bawah jembatan penyebrangan sungai. Ia meringkuk mencoba menghangatkan diri.

Hari sudah mulai gelap, sedangkan Yoona masih berteduh karena hujan belum reda. Terlintas di pikirannya ucapan Kibum kemarin. Ia menangis kembali mengingat kebodohannya.

Ia segera mengirim pesan pada Donghae lewat ponselnya.

Donghae, bisakah kau menjemputku di bawah jembatan Sungai Han? Aku kehujanan

Gigi Yoona mulai bergelatukan, ia sudah merasa kedinginan sekarang.

Sementara itu di kantor Donghae....

Donghae membaca pesan dengan sedikit terkejut.

"Apa yang dilakukannya malam begini!" ujarnya. Ia melihat keluar jendela, masih dengan hujan derasnya sejak 2 jam yang lalu. Dengan seketika Donghae meraih jasnya, dan beranjak pergi. Ia sungguh khawatir dengan keadaan Yoona.

**

Dilihatnya Yoona meringkuk sembari bersandar. Ia melepaskan jasnya dan melingkarkannya di tubuh Yoona.

"Apa yang kau lakukan bodoh?" Tanyanya. Yoona mendongak dan segera menangis.

"Donghae maaf..." ucap Yoona parau. "Maafkan aku..."

Mereka pulang bersama, di dalam mobil mereka terdiam satu sama lain hingga Yoona tertidur.

"Bodoh, jangan melakukan hal itu lagi... kumohon..." lirih Donghae menatap wajah Yoona yang tertidur.

Begitu sampai, Donghae menggendong Yoona yang tertidur dan membawanya ke apartemen mereka. Yoona terbangun ketika mereka sampai di dalam apartemen.

"Apa aku tertidur?" Tanya Yoona. Donghae mengangguk.

"Kau mandilah, sudah kusiapkan air hangat" tutur Donghae. Yoona mematuhinya.

**

"Ah, kau sudah selesai? Akan ku siapkan teh hangat kalau begitu..." ucap Donghae seraya beranjak dari kursi begitu Yoona keluar dari kamarnya.

Yoona melangkah mendekati Donghae dan segera memeluk pinggangnya erat. Donghae tersentak kaget, karena sebelumnya ia sendiri yang selalu melakukan hal ini.

"Yoona..."

"Maafkan aku, sungguh maafkan aku...." Lirih Yoona, ia menangis lagi. Donghae segera melepaskan pelukannya dan berbalik memandang Yoona.

"Kau tidak perlu minta maaf... Aku yang-.." Yoona segera menggeleng cepat.

"Anii... aku salah, tidak seharusnya aku ke Paris meninggalkanmu... Tidak seharusnya aku egois.." ucap Yoona masih menangis. Donghae segera merengkuh wajah Yoona dan menghapus air mata Yoona yang membasahi pipinya.

"Jangan menangis, kau selalu menangis karenaku..." ucap Donghae. Yoona menggeleng pelan. Donghae segera merengkuh tubuh Yoona, memeluknya dengan erat.

**

Dalam beberapa hari kemudian, hubungan Donghae dan Yoona membaik kembali bahkan mereka sudah mulai tidur di kamar yang sama. Yoona tidak lagi memasak masakan Prancis. Saat itu, mereka berdua sedang bersantai menonton televisi dengan Yoona yang bersandar di bahu Donghae dengan nyaman.

Tiba-tiba siaran televise sedang menayangkan wisata ke Prancis dengan seketika Yoona memindah channel. Donghae memerhatikannya, terlihat wajah kesal Yoona.

"Berapa hari lagi keberangkatan kesana?" Tanya Donghae tiba-tiba.

"Seminggu lagi..." ujar Yoona dengan lesu.

We Are Destiny [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang