Chapter 5

1.2K 55 1
                                    

"Donghae.. selamat atas pernikahanmu.. ini hadiah yg kujanjikan..." ucap kakak Donghae, Donghwa memberi selamat seraya memberikan berkas-berkas.

"Gomawo, Hyung... Tempatnya benar-benar nyaman seperti yang sudah ditunjukkan, kan?" Tanya Donghae memastikan.

"Yak!! Kau ini adik macam apa.. aku sudah berbaik hati memberikanmu rumah, aissshh.." gerutu Donghwa sambil memukul pelan kepala Donghae.

"Baiklah, Hyung... mana Hye In Noona?"

"Kulihat dia bersama istrimu tadi.."

"Ah, aku lupa belum beri tahumu, Hye In hamil.." ucap Donghwa sambil mengembangkan senyum bahagia di wajahnya.

"Benarkah, noona hamil?? Wah hyung selamat! Aku akan menjadi paman nanti!" seru Donghae yang tak kalah bahagianya mendengar kabar baik ini.

"Terima kasih adikku .. kau juga segeralah menyusul.. supaya anakku punya teman! hahaha!!" ucap kakak Donghae setengah bergurau.

Donghae hanya menanggapinya dengan senyum kaku, ia belum terpikirkan ke arah sana. Bahkan ia merasa sama sekali tidak akan mencapai hal sejauh itu...

"Setidaknya kau harus berusaha mencintainya" ujar Donghwa melanjutkan.

Donghae hanya diam tidak menyahut kakaknya itu sekarang.

*

"Yoona-ya, selamat!" ucap istri Donghwa, Hye In sambil memeluk erat Yoona.

"Gomawo Eonni..."

"Akhirnya, adik iparku punya istri juga.. dan cantik sekali sangat cocok dengan Donghae.."

"Ah, tidak eonni.." sanggah Yoona sembari tersipu malu.

Hyein tampak tersenyum pada Yoona dan berkata, "Aku harap kamu bisa memahaminya Yoona-ya, dan yang terpenting kamu harus mengambil hati Donghae.. dia sudah terlalu terluka dengan cintanya yang dulu. Aku harap kamu bisa merubahnya.." tutur Hye In.

"Maksud eonni?" Tanya Yoona tak mengerti.

Hyein hanya mendesah, "Sudahlah, yang terpenting kalian harus saling mencintai??"

Yoona hanya mengangguk saja, walaupun ia masih sedikit tidak mengerti apa maksud kakak iparnya itu. Mereka kemudian bercanda sambil mengepak barang-barang Yoona untuk pindah ke rumah baru mereka.

**

Sinar matahari menyusup lewati celah-celah gorden kamar Yoona. Sedikit cahayanya, menyilaukan wajah polos Yoona yang sedang tertidur damai. Pintu kamar Yoona terbuka, disana sosok namja dengan pakaian rapi menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ya! Im Yoona cepat bangun!" teriak namja itu sembari bersandar di daun pintu. Merasa kesal, karena yeoja itu tak kunjung terbangun ia menghampiri ranjangnya dan secepat kilat ia menghampiri ranjang serta menarik selimut hingga tubuh yeoja itu tak tertutupi selimut.

"Cepat bangun!"

Yoona masih meringkuk.

"YAKKKK!!!!!" Teriakan Lee Donghae menggema di seluruh ruangan kamar Yoona. Yoona yang sontak terkejut, dia langsung terduduk dan membuka kedua matanya yang bengkak akibat semalam.

"Apa yg kau lakukan di kamarku lagi namja pencuri!!!!" balas Yoona berteriak begitu ia melihat sosok Donghae saat membuka kedua matanya dan ia sudah bersiap memukul Donghae dengan bantal.

"Aishhh!!! Kau mau memukulku lagi? Kali ini apa? Aku bahkan kemarin tidak menciummu di altar!" protes Donghae yang mencoba menahan Yoona.

Yoona tiba-tiba terdiam ia kembali mengingat bahwa kemarin ia telah menikah dengan lelaki dihadapannya, mengucapkan janji sacral dihadapan Tuhan, dan lelaki itu hanya mencium keningnya dengan lembut di altar...

We Are Destiny [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang