Chapter 11

1K 48 0
                                    

Keesokan harinya...

Donghae keluar dari kamarnya untuk sarapan seperti biasa. Hal yang membuatnya heran, tidak ada suara cerewet Yoona yang membahana di dalam apartemen. Dilihatnya meja makan yang sudah tertata rapi dengan makanan di atasnya.

"Ah, kau pagi sekali Yoona..." sapa Donghae.

"Aku harus cepat pergi ke restoran, karena pagi ini Kibum bilang akan sedikit menata ulang furniture di restoran..." jelas Yoona sembari meraih tas selempang yang tersimpan di kursi.

"Hey, ya! Bisakah kau menemaniku sarapan dulu hah?" Tanya Donghae.

Yoona menghela napas berat, "Aku terburu-buru... kau bisa sarapan sendiri kan?" Yoona memakai sepatu ketsnya.

"Ya! Bisa tidak kita bicara sebentar???" Bentak Donghae kemudian tak sabaran.

"Lee Donghae! Aku sudah telat!!"

"Aisshh.. Baiklah pulangnya saja, tunggu aku mengerti??!"

"Ya! Tadi malam aku sudah menunggumu tapi kau tidak datang! Membuatku kesal saja...." Gerutu Yoona sembari keluar apartemen.

"Kali ini aku akan datang!!" janji Donghae sembari berteriak.

"Aisshh... Jadi kau lebih memilih bersih-bersih di restoran daripada menemaniku sarapan??!!" gerutu Donghae sambil berkacak pinggang, namun pintu depan telah tertutup.

"Kau harus menjelaskan padaku apa yang terjadi tadi malam!" ancamnya.

**

Di siang hari...

Dilihatnya Yoona yang sedang sibuk melayani pelanggan melalui jendela restoran yang lebar. Jam makan siang membuat restoran penuh dengan pelanggan.

Donghae akhirnya merasa tidak sabar, ia segera menerobos masuk ke dalam restoran dengan membuka pintunya dengan terburu-buru. Ia berjalan cepat menuju Yoona yang sedang mencatat pesanan pelanggan.

Segera dipegangnya pergelangan tangan Yoona.

"Lee Donghae sedang apa kau disini??" Tanya Yoona terkejut dengan perlakuan Donghae yang tiba-tiba meraih pergelangan tangannya.

Donghae tidak menjawabnya, ia segera menarik Yoona keluar restoran.

"Ya! Lee Donghae!! Lepaskan aku !!!" erang Yoona. Namun Donghae tak mengindahkannya, pelanggan restoran memerhatikan mereka berdua yang membuat gaduh seisi restoran.

"Yoona!" seru Ara khawatir.

"Ara... tolong aku..." lirih Yoona. Namun Ara hanya bisa memandang khawatir pada Yoona.

Donghae menarik Yoona keluar dan menyusur jalan.

"Donghae! Lepaskan!!" ia berusaha melepaskan diri. Kemudian Donghae pun berhenti, ia menatap Yoona dengan tajam.

Dengan susah payah Yoona melepaskan tangannya. Genggaman Donghae terlalu erat membuat tangannya memerah.

"Maksudmu apa melakukan ini?" lirih Yoona sembari memegang pergelangan tangannya yang sakit.

"Aku sudah tidak sabar.. Cepat jelaskan padaku!" ujar Donghae.

"Mwo?" Tanya Yoona tidak mengerti.

"Apa yang kau lakukan tadi malam?" Tanya Donghae.

"Ya! Tentu saja aku menunggumu dan kau tak kunjung datang!"

"Selain itu?"

"Selain itu..." Yoona ragu. 'Kemarin, aku dan Kibum... Apa dia melihatnya?' batin Yoona.

We Are Destiny [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang