8 | sebuah jaket.

180 30 7
                                    

Selama perjalanan, Kayla tidak pernah bosan bertanya, atau sesekali membuat Alvaro kesal dengan tingkah nya yang konyol dan cerewet. Kayla selalu saja berbicara tanpa jeda. Yang mungkin, bisa membuat gendang telinga Alvaro berdenyut atau bosan karna ulahnya. Dan Tak terasa, akhirnya mereka berdua telah sampai tepat di depan rumah kayla.

"kak Alvaro, makasih ya, udah mau nganterin hehe," ucap Kayla sambil memberikan cengiran khas-nya. Dan hanya dibalas anggukan oleh Alvaro. "Kak Alvaro mau mampir dulu ga?"

"gausah," ucap Alvaro yang masih memandang lurus ke depan.

Ngeliat ke depan mulu, nengok dikit kek. Muka situ udah kaya aspal aje, datar.

Kayla pun hendak membuka pintu mobil, tapi aksinya tertahan, karna Alvaro memanggilnya. "Kay," panggol nya sambil menoleh ke Kayla.

"iya, kenapa kak? "

Alvaro tak menjawab pertanyaan kayla, dia justru memutar balik badannya untuk mengambil sesuatu di jok belakang. Jaket kulit warna coklat kesayangannya. Hadiah yang diberi Keira pada saat dia berulang tahun.

Flashback on

Alvaro sedang merayakan pesta ulang tahun bersama keluarga, serta kerabat nya, dan tentu dengan pacar kesayangan nya, Keira. Saat itu, Alvaro akan meniup lilin yang berbentuk angka 16 tahun. "Make a wish dulu dong kak," ucap perempuan separuh baya, yang tak lain adalah Citra, mamah nya Alvaro.

Alvaro memejamkan mata lalu berdoa. "wish nya, semoga Al bisa ngebanggain mamah sama papah, jadi kaka yang baik buat Abel sama Rasya, selalu diberi kesehatan dan umur panjang, biar bisa bahagiain Keira dan jagain Keira selalu. Aamiin," ucap Alvaro, lalu meniup lilin yang ada dihadapan nya.

Ada rasa terharu di benak Keira, betapa beruntung nya dia mempunyai pacar seperti Alvaro. Jika saja dia tidak punya malu, ingin rasa nya dia berteriak dan langsung memeluk Alvaro detik ini juga. Tapi, tidak mungkin Keira melakukan nya.

Alvaro pun memutar badan nya, agar berhadapan dengan Kekasih nya itu. "kamu, ga mau ngucapin apa gitu ke aku?" tanya Alvaro.

Keira tersentak Kaget. "eh, i-iya, happy birthday ya! Semoga, semua yang kamu inginin terkabul, jadi lebih baik lagi, dan... " gadis itu menggantung kalimatnya, membuat semua orang menjadi penasaran, terutama Alvaro.

"dan apa?" tanya Alvaro penasaran.

"dan... "

"dan apa sih? "

"dan....makin sayang sama aku ya? Hehe," kata gadis itu sambil menyengir. Alvaro tersenyum. lihat lah, betapa polos nya Keira. Yang membuat Alvaro semakin gemas, lalu mengacak-ngacak rambut Keira.

"itu mah pasti, tanpa kamu minta juga, sayang aku selalu nambah kok ke kamu, santai aja," ucap Alvaro. Dan dapat membuat Pipi Keira memerah seketika.

"apaan sih! Gombalan receh!" jawab Keira.

"receh juga bikin kamu baper kan? Sini sini kaki nya aku pegangin, takut nya pas aku bilang begitu, kamu bisa-bisa terbang sampe nembus atmosfer saking bapernya." goda Alvaro sambil menaik turunkan alisnya.

"enak aja! Ngga tuh." ucapnya sambil memalingkan muka

"gitu ya? Terus ini apaan yang di pipi merah merah?" goda Alvaro, sambil menekan nekan pipi Keira menggunakan telunjuknya.

"ihh, terserah lah!"

"hehe, becanda, lucu deh kalo lagi marah. Tapi kamu lucu nya ga bikin ketawa, bikin sayang."

"Alvaro jangan gombal mulu, ih!"

"aku ngomong nya jujur tau, ga gombal."

"bodo ah! Nih, kado buat kamu," Ucap Keira sambil memberikan sebuah kotak.

Alvaro mengambil kotak pemberian Keira."wah, apa nih isinya? "

"batu nisan. " Ucap gadis itu asal.

Alvaro cemberut." masa batu nisan sih, jahat banget. Emang nya aku mau mati apa? "

"hehe, becanda kok, buka aja."

Alvaro pun membuka kotak tersebut, betapa senang dia saat melihat apa isi kotak nya. Jaket kulit berwarna coklat. Warna kesukaan Alvaro. Gadis nya itu benar-benar tau apa kesukaan nya! Alvaro makin sayang deh jadinya. "widih, jaket kulit. warna coklat lagi, bagus banget deh," ucap nya senang.

Keira tersenyum. Dia senang, jika Alvaro menyukai hadiah pemberian nya itu. Walaupun hanya sebuah jaket. "hehe, kamu suka gak? " tanya gadis itu.

"suka banget, apalagi yang ngasih nya kamu. Suka nya jadi plus gitu."

"alay."

"haha, tapi serius suka, thanks love! "

"syukur deh, aku takut kamu gasuka urwell! "

Flashback off

"ada apa, kak?" tanya Kayla bingung.

"nih pake," ucap nya, sambil menyodorkan jaket kulit kesayangan nya itu.

Alis Kayla menyatu. "buat apa?" tanya gadis itu, bingung.

"gue ga bawa payung, diluar masih hujan, nih pake," Ucap Alvaro dengan muka datarnya.

Bola Mata Kayla membulat sempurna. Dia tak menyangka, jika orang seperti Alvaro bisa peduli dengan nya. Berkali kali Kayla mengerjapkan mata nya. Sampai, Kayla mencubit dan menampar pipi nya.

Anjir sakit! Berarti ga mimpi dong? Demi apa? Boleh sujud syukur ga woi.

"se--serius kak?" tanya nya hati-hati. Dan Alvaro hanya mengangguk sebagai jawaban. Kayla pun mengambil jaket kulit berwarna coklat itu, lalu Kayla membuka pintu mobil. Lantas, ia pakai untuk menutupi kepala nya, agar tidak terkena air hujan.

"sekali lagi, makasih ya kak, maaf ngerepotin."

Lagi lagi Alvaro hanya mengangguk. "duluan," ucap Alvaro, dan langsung menancap gas.

Kayla tersenyum, betapa senang nya dia hari ini, betapa beruntung nya dia bisa dekat Alvaro hari ini, walaupun, belum tentu untuk besok dan seterusnya.

Don't forget to leave your comment and vote!
Thanks for reading!
21, march, 2017

Keiyola for KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang