Hi Guys!! Aku baru dapet satu yang request :)
Katanya pengen jadi Teddie Horan, tapi aku belum tau dia mau namanya apa, hehe. Oh ya, chapter ini tentang keluarga Payne yah, aku masih open request lho :)
-oOo-
Pri itu menurunkan korannya dengan wajah muram.
"Aku tak tahu."
"Tentu, kan dia tak beri tahu."
"Pantas saja dia minta cuti setengah bulan. Bilang ke."
"Hahaha ~ Seperti tidak tahu sifatnya saja."
"Tapi kan aku ingin melihat anak ini!" kata Liam Payne menusukkan jarinya ke foto keluarga kecil Niall Horan yang kebetulan tertangkap kamera, jari Liam mendarat di gadis berambut pirang berumur 8 tahun, Fire.
"Mungkin Niall punya rencana." kata Danielle sambil memberikan secangkir teh pada suaminya itu. "Aku ingin lihat." kata Liam menerima teh itu dan meminumnya. "Bisa." kata Danielle sambil tersenyum. "Cody sudah pulang ?" tanya Liam. "Dia - Ah, itu dia." kata Danielle tepat saat pintu rumah keluarga Payne.
"Aku pulang." kata Cody Payne. Rambutnya yang coklat lepek oleh keringat dan mata coklatnya terlihat rindu makanan. "Hi Son, bagaimana sekolahmu ?" tanya Liam. "Lumayan, kecuali Klaus ngambek seharian dan Jared menghancurkan ting sampah disebut masalah." kata Cody santai sambil melepas sepatu futsalnya.
Liam tertawa, "Kenapa lagi si Klaus ?" kata Liam, "Dad tidak tahu ? Adiknya sudah kembali kerumah, dan Klaus tidak terlalu suka padanya." kata Cody. "Oh... Ya aku paham." kata Liam. "Kau lapar ?" kata Danielle. "Ya, aku uring - uringan menenangkan Jared yang meledakkan tong sampah dan Alden nangis gara - gara itu."
Danielle menyerngit, "Kau kan bukan ayah mereka." kata Danielle, Cody mengangkat kedua bahunya, "Tak tahu, merasa bertanggung jawab saja. Kan meskipun kami seumuran, aku yang paling tua." kata Cody, "Keturunan Liam sekali." kata Danielle sambil geleng - geleng sementara Liam tergelak - gelak mendengar istri dan anaknya bicara.
-oOo-
Cody Payne...
"Cody !" panggil seseorang. Cody berbalik dan menemukan Alden Styles sedang berlari kecil mendekatinya. "Hm ?" kata Cody datar, "Maaf ya... Kemarin merepotkanmu." kata Alden, dia tersenyum manis pada Cody. "Noprob." kata Cody.
"Tim futsal-mu menang Cody ?" tanya Alden, Cody mengangguk dan tersenyum "Ya, lumayan. 7 gol." kata Cody. "Kau sumbang berapa ?" kata Alden penasaran. "Hanya empat." kata Cody, ":3 hanya ya ?" kata Alden.
-oOo-
Cody Volt Payne adalah anak tunggal keluarga Payne. Dia lahir pada 14 Agustus, dia memiliki sifat yang dewasa seperti ayahnya. Cody bergolongan darah A, itu makannya kenapa dia penuh dengan perencanaan. Cody juga seperti Daddy untuk anak lainnya.
Cody serius dalam berbagai hal, meskipun begitu dia bisa jadi gila seperti yang lain.
Jadi, saat ini Cody tengah berjalan menuju ruang eskull musik. Dia masuk dan melihat Jared, Klaus, Alden, dan Kara. Tersenyum, Cody mendekati mereka dan duduk disebelah Jared yang dari tadi sedang tertawa. "Hi Cod." kata Kara Malik, anak bungsu dari keluarga paman Zayn Malik. "hi Kar, sudah berlatih ?" kata Cody. "Mau berlatih bagaimana kalau drumer-nya tak ada ?" kata Klaus ketus.
"Maaf, tadi aku di panggil Mr Radcliffe-"
'Ya terserah, ayo kita main." kata Klaus malas dan bosan. Dengan sedikit kesal, Cody berdiri lalu duduk lagi dibelakang satu set drum.
Klaus mengambil gitar, Jared bass, Kara piano, dan Alden vokal. " 1, 2, 1, 2, 3." Cody mengisyaratkan.
Kimi wo miteru to itsu mo HAATO DOKI☆DOKI
KAMU SEDANG MEMBACA
Horan's Story ( Sequel of Music )
FanficNiall Horan harus berjuang mengurus ketiga anaknya sendirian. Terutama harus mengurus anak bungsunya yang berbeda.