Bye

412 26 4
                                    

Ini sudah tiga bulan lamanya ayah kakak beradik Horan pergi tur. Dan, Klaus masih menyimpan rahasia Fire dengan baik. hari itu, Val, Klaus, dan Fire berencana berbaik - baik pada Barbara dihari terakhirnya.

"Cepat kalian berangkat." teriak Barbara, "Baik Barbara." kata Klaus dan Valerie tersenyum. Barbara bengong, tumben sekali, pikirnya.

Kemudian, dia bisa merasakan ujung bajunya ditarik seseorang, Barbara langsung tahu kalau itu Fire. "Apa ?' katanya. Fire tersenyum dan memperlihatkan sebuah buku cerita berjudul Gadis Bertudung Merah, "Kau mau aku membacakannya ? Never." kata Barbara.

Barbara pergi melewati Fire yang terdiam didepan pintu, "Kenapa tidak mau ? Kuadukan Dad loh." Barbara berhenti dan membelalak dengan perasaan horor dan merinding menyertainya. Dia berbalik dan melihat Fire menatapnya kosong sambil mendekap bukunya.

Kesan yang didapat Barbara saat itu adalah, hantu, Fire terlihat seperti seorang hantu. "Aku ingin kau membacakan buku ini. Apa susahnya ? Kecuali kau mau menyumbangkan matamu untukku, agar aku bisa membacanya sendiri, Barbara."

Barbara membelalak dan terlonjak kaget. "A-apa kau baru saja bicara ?' katanya histeris, Fire menelengkan kepalanya dan mengerngit, "Huh ?" katanya dalam bahasa isyarat. Barbara menatap Fire bingung dan kaget, "Aku tak bisa bicara." kata fire dalam bahsa isyarat lagi.

=oOo=

"We Home! fire, where are-" Val langsung berhenti saat melihat Barbara yang sedang duduk memeluk lutut dengan ketakutan di kursi berlengan. Wajahnya menunjukkan seakan dia baru saja melihat hantu. "Ahahaha, lihat dia Val! mengerikan sekali! Hahaha, ternyata fire berhasil mengerjainya. xD" tawa Klaus.

Val mengerutkan dahinya, "Apa maksudnya ?" tanyanya. "Selamat datang." kata Fire menyambut. Val membelalak bahkan saking kagetnya dia terjatuh menyenggol laci. "F-Fire, bisa bicara ?" katanya.

"Horor! Ini semua gila! Dia bicara! Aku gila! Aku harus pergi dari sini!" jerit Barbara. Dia langsung lari terbirit - birit keluar rumah. "Wow, keren juga." kata Klaus.

"Klaus! Apa yang sebenarnya terjadi ? Kenapa Fire bisa bicara ?" kata Val, "Fire memang bisa bicara. Dia bilang padaku waktu kita main petak umpet kemarin. Selama ini dia berusaha melakukannya dan berhasil. Kenapa ? lalu, kami berencana membuat Barbara pergi dari rumah dengan cara ini, ternyata ampuh juga." kata Klaus dengan muka kemenangan.

"Kenapa kalian tidak bilang padaku ?" tanya Val, "Belum waktunya. Dan, ayah sudah ada didepan." kata Fire. Benar saja, beberapa detik kemudian terdengar suara bus khusus 1D serta gelak tawa ayah mereka yang khas.

Val, Klaus, dan Fire keluar dari rumah. "Oh, anak - anakku!" kata Niall heboh sembari memeluk ketiganya, "Dad, kau leba sekali." kata Klaus. "Selamat datang kembali Dad." kata Val. "Aku rindu kalian! Urgh! Hi Fire." kata Niall sembari melepaskan pelukannya.

Fire tersenyum, "Dimana Barbara ?" tanya Niall, "Oh, dia sudah pergi dan tak akan kembali, barang - barangnya masih ada dirumah, dia pergi begitu saja tanpa bilang apa - apa." kata Klaus. "Oh... Kenapa ya ?" kata Niall, "Sudahlah Dad. Ayo masuk." kata Val.

-oOo-

Lima tahun kemudian...

"Val!" Valerie Horan berbalik dan melihat George Malik, "Ya ?' kata Val, "kau tahu ? Kau lulus masuk universitas London Internasional!" seru George. "Benarkah ? Yaa~! yes! Aku lulus!" sorak Val senang sembari memeluk George.

"Ah ya, bagaimana operasi Fire ? Maaf aku tidak bisa mengunjunginya krena sibuk." kata George. "Berhasil kok! Aku senang sekali dia sekarang normal." kata Val. "Syukurlah." kata George. "kau akan datangkan ke pesta BBQ nanti malam dirumahku ?" kata Val. "Tentu saja." kata George.

SKIP

"Jared, kau makan kebanyakan" kata Alden, "Biarin :p" kata Jared. ", "Menyebalkan." kata Alden. "Kau tak boleh diam saja, ayo makan." bujuk kara pada Klaus. "haha, nanti." kata Albus tertawa hambar. "Makanannya enak loh Al." kata Cody.

"Terus ?" kata Albus. "Yah, aku bersyukur bisa lulus ayah." kata Val pada Niall, "Ya ya, kalau begitu kau akan segera bekerja dan aku pensiun." kata Niall, "Nggak sudi ^^" kata Val, "Eh O.o ?" kata Niall, "Terimakasih untuk undangannya paman Niall." kata George.

"Ya tak masalah George." kata Niall. "Ayah, aku ingin tambah daging, tapi Jared menghabiskannya." kata Fire menatap Niall dengan puppy eyes. "Oh, oke. Mari ayah ambilkan untukmu." kata Niall.

"Senang ya ? Sekarang kita lengkap. Kau, aku, ayah, dan Fire yang sudah bisa melihat dan bicara." kata Val pada Klaus. "Ya ya, kurasa begitu. Dan, menurutmu, apa ibu bahagia diatas sana ?" kata Klaus.

"Tentu Klaus, pasti. Dan... ibu selalu berada dihati kita kan ?" kata Val, "Ya." Klaus mengangguk dan tersenyum samar. "Kakak! Aku dapat banyak daging, mau ?" kata Fire menawarkan sambil tersenyum. "Ya." kata Val dan Klaus.

Dan yah... mereka hidup bersama terus seperti itu. Bagaimana dengan Barbara ? hah... Jangan pikirkan dia, dia ditolak oleh Niall krena ternyata mengurus anaknya dengan tidak becus, dan saat ini Niall lebih memilih menjadi single parent. Dia juga kaget saat tahu kalau fire bisa bicara dan masih berpotensi bisa melihat dengan operasi. Maka, selama lima tahun, Niall berjuang mencari donor mata untuk anaknya. Dan, walah! Fire bisa melihat dengan mata biru seperti milik ibunya.

Dan... Val juga George itu... Pacaran ^^ Haha.

Begitulah dan cerita pun tamat, sampai jumpa lagi dicerita lainnya.

-oOo-

Hoho, hi reader! Segini aja ya ceritanya ? karena entah kenapa ide saya melayang semuanya begitu saya nerima surat kelulusan :3 Dan maaf kalau typo bertebaran dimana - mana

Nah, saya mau bikin cerita lain masih Niall FF ada yang mau baca ? Kalau nggak, saya nggak mau bikin :3

- Melody -

Horan's Story ( Sequel of Music )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang