Rahasia

179 35 13
                                    

🍂🍂🍂

Voka berjalan menuju gerbang sekolahnya, dia berpakaian rapi dengan seragam putih dan celana abu yang menempel di badan.

"Pok!" seorang lelaki bernama Rangguel menepuk pundak Voka dari belakang.

Voka tersenyum simpul. Rangguel adalah sepupu Voka yang bersekolah satu SMA.

Voka duduk di pojok belakang kelas, membenamkan mukanya diatas meja coklat.

Seorang perempuan memperhatikan Voka yang tertidur saat pagi hari. Voka mendongak, matanya terkejut saat memperoleh Ferrica berada tepat didepannya, melihatnya pula.

Mata abu Voka menatap dalam mata hitam itu.

"Apa? " Voka bertanya datar, Ferrica menggeleng, Voka memasang muka datar lalu kembali tertidur. Ferrica merengek, menggoyang-goyangkan lengan Voka, Voka mendongak masih dengan wajah datar tampan nya.

"Pokemon...anterin aku pulang!" Mata hitam pekat itu berbinar, Voka tidak menjawab, dia bangkit berdiri dan disusul Ferrica yang bangkit berdiri bergeming menatap pundak lelaki itu pergi, Ferrica menghentakan kakinya sebal.

Well begitulah sikap Voka supaya menghindar dari tekanan, bersikap cuek.

🍁🍁🍁

Bintang bertaburan dilangit, Voka memandang takjub bintang-bintang seraya meminum kopi hitamnya.

"Anak mamah belum tidur?" Voka menatap seseorang, Tea berdiri di ambang pintu lalu tersenyum.

"Sebentar lagi mah" Voka menjawab seraya kembali menatap bintang yang bertaburan, dia sangat menyukainya.

Tea pergi dari ambang pintu, Voka kembali menatap punggung Tea, selama 17 tahun Tea dan Vin belum mengetahui rahasianya, dia bisa menciptakan cahaya dan buliran salju.

🍁🍁🍁

Dinding berwarna abu tua mewarnai ruangan megah dengan berbagai ornamen, tiang pancang kokoh berdiri, penjaga yang tegak satu-dua berjejer rapi, tak ada sama sekali yang berani tidur dimasa berjaganya.

Di ujung karpet merah terdapat tempat special dilengkapi dengan kaum hawa yang setia mengibas pelan kipas putih yang berukuran besar, ada pula yang siap menyuapkan buah-buahan kedalam mulut Raja yang duduk berkuasa di tahta-nya.

Seorang pemuda menghampiri Raja dengan menyembahnya lantas memberikan segulung kertas.

Raja mengambil surat tersebut dari prajurit yang bernama Kouk.

Raja membaca dengan serius, lantas kembali menatap Kouk yang masih setia menegakkan tubuhnya.

"Apa si tua itu masih saja menguntit sepupuku? "

"Yaaa Raja" balas Kouk tegas.

"Kalau begitu beritahu manusia kotor di penjara penuh dosa itu, kalau aku akan datang dan menghajarnya" Raja yang berkuasa tersenyum miring, lihat saja apa yang akan ku perbuat.

Prajurit Kouk berjalan mundur, Raja yang berkuasa meremas surat tersebut lantas sudut bibirnya tertarik ke atas.

"Ada apa Yeang? "Yeang... Ya... Raja yang berkuasa bernama Yeang.

Yeang menghampiri asal suara, dilihatnya kini lelaki tua berjanggut putih serta rambut putih yang panjangnya se-bahu.

Yeang memberi hormat kepada ayahnya.

"Si tua itu masih saja menguntit sepupuku, dan sialnya aku belum tahu dimana sepupuku berada! "Yeang mengusap wajahnya kasar.

"Tenang saja... Kita bisa tahu lewat manusia kotor itu" Aid- ayah Yeang - mengusap bahu Putra sulungnya lembut, lantas tersenyum licik bersamaan dengan Yeang, mereka berdua beranjak dari bangku tahta menuju suatu tempat, tempat manusia kotor itu.

Ditatapnya kini manusia kotor itu, rotan sudah ada ditangan Yeang, Yeang menginjak dada manusia kotor itu dan dengan ganas Yeang kembali menendang muka manusia kotor dengan kakinya.

"Ok... Kau masih tidak mau buka mulut Tn Joi At? "Yeang memegang dagu Joi keras, yeah... Joi si manusia kotor.

Joi memejamkan matanya, berusaha sekuat tenaga menahan rasa sakit yang menjalar ditubuh telanjang dadanya.

Aid menjambak rambut Joi sampai Joi meringis kesakitan.

"Kau akan menyesal bila tidak mengatakannya! "Aid melepaskan jambakannya lantas membersihkan telapak tangan yang baru saja bersentuhan dengan Joi, seolah Aid tidak mau sama kotornya dengan Joi.

"Kita pergi Yeang, kau bisa menyiksanya lagi nanti... Bahkan lebih keras! "Aid tersenyum miring lantas melambaikan tangannya kepada Joi yang masih tergeletak dengan luka dimana-mana.

Joi menatap lemas kearah Yeang dan Aid yang sudah pergi menjauh dari penjara bawah tanah.

"Ayah menyayangi mu nak... Uhukk.. Uhukk.. "Joi memuntahkan darah dari mulutnya, ia memejamkan mata dan semua terlihat gelap di penglihatannya.

Sementara itu Yeang melempar guci dan berbagai benda yang berada didekatnya, Yeang memijat pelipisnya lantas berteriak frustasi.

"Ayah!!! Dimana si tua itu menyembunyikan sepupuku??? "Seluruh penghuni kerajaan yang berada didekatnya tertunduk takut, seperi ini lah Yeang jika marah, semua barang dilempar kesembarang arah dengan membabi buta.

Aid berpikir keras, mencari jawaban dari pertanyaan putranya, Aid menggeleng.

"Ayah! Bila anak itu masih hidup dan berkomunikasi baik dengan si tua, maka aku bisa tersungkur dari tahta ini! "Yeang menghempaskan tubuhnya di tahta.

"Ayah juga berpikir begitu nak, namun... Apa lagi yang bisa kita lakukan? Manusia kotor itu masih merahasiakannya! Sedangkan si tua? Entah dia berada dimana sekarang, ayah sudah mengirim banyak prajuritmu untuk mencarinya, namun tak ada kabar keberadaan si tua itu! "Aid menyisir janggut panjangnya dengan tangan.

Keheningan terjadi, tak ada yang berani berbicara selain Raja Yeang dan Aid, semua tertunduk takut. Sampai pada akhirnya Yeang tersenyum simpul menatap Aid yang masih menatap kebawah.

"Ayah...."

"Ada apa Yeang? "Aid mendongak.

"Apa kita harus menyiksa perempuan malang itu? Sudah lama aku tidak menamparnya! "Yeang menggosok telapaknya lantas tersenyum miring.

🍁🍁🍁

"APA KAU BILANG?!!! "Seorang lelaki tua dengan janggut dan rambut putihnya berdiri kaget, matanya membulat sempurna.

"Tak mungkin....! "

"Itu benar kek... Bahkan temanku yang memberi tahu saat aku hendak mengambil roti di kerajaan tadi siang. "

Suasana cemas.

"Joi... Sabarlah... Ayah akan membawa putramu" lelaki tua itu memejamkan matanya, air mata menetes dan ia makin memejamkan matanya, sementara Aid dan Yeang sedang tertawa disebuah lorong bawah tanah.

~~~~~

Garing ya? Haha sabar yaaa kesananya aku usahain lebih baik lagi!

Kasih Bintang di kiri bawah dong 😝

MAKASIHHHH....

Twins Two WorldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang