"brukkkk"
Badan munggil Tara terhempas ketika tubuhnya di tabrak oleh seorang pria jangkung saat sedang berjalan . Tanpa melihat siapa yang menabrak nya Tara langsung bangkit dan membereskan barang barang yang terjatuh ."Sorry gue buru buru" dengan cepat tangan pria tersebut ikut membantu Tara memberikan barang barangnya yg terjatuh karna tertabrak oleh nya . Tanpa bicara setelah membereskan barang-barang yg dijatuhkannya dia bergegas pergi tanpa menghiraukan Tara yg masih terdiam mematung menatap pria yg mulai pergi menjauh .
Tara lalu berjalan menuju lapangan utama SMA Harapan karna hari ini adalah hari pertama masa orientasi siswa (MOS) .
Tara masuk SMA Harapan setelah mengikuti tes dengan setengah hati karna sebelumnya Tara bukan ingin masuk ke SMA Harapan melainkan pada SMA Cinta Asih yang merupakan SMA favorit di kota Yogya namun karna berhalangan oleh keinginan orang tua Tara yang ingin Tara masuk ke SMA Harapan membuat Tara mau tak mau harus mengikuti keinginan orang tuanya tersebut ."Hai" tiba tiba seorang gadis berparas sangat manis menghampiri Tara yang sedang berdiri kewalahan karna membawa seluruh peralatan MOS yang begitu banyak setelah menghampiri Tara dan berada cukup dekat pada Tara gadis tersebut langsung menyambar sebagian barang yang Tara bawa tanpa mengatakan sepatah katapun sambil mengembangkan senyum manisnya . Setelah mengambil sebagian barang yang Tara bawa gadis tersebut tersenyum dan berkata " Nama gue Yuwanita Anggraini " Tara yg tersentak mendengar dia memperkenalkan diri ikut memperkenalkan dirinya "ahh iya saya Tara Dwinta" sambil membalas senyuman gadis tersebut yang sedari tadi telah merekah dari awal gadis tersebut menghampirinya .
"Lo mau kelapangan?" Tanya Yuni pada Tara "ahh iya kamu juga mau ke lapangan?" "Engga gue nemenin Lo aja gue kls 11 MIPA 2" mendengar pernyataan itu Tara sedikit terkejut bahwa orang yg pertama menjadi temannya adalah seniornya "mulai sekarang kita temenan ya" ucap Yuni dengan santainya sambil mengembangkan senyum manisnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
AlterEgo
RomantizmAku hampir lupa bagaimana hujan menyanyikan senandungnya . Atau bagaimana pelangi brusaha muncul ke pelatarannya . Kita pernah memanggul luka, menantang norma dan menghadang masalah . Aku menaruh sejuta beban di pundakmu lalu kau balas dengan sejuta...