Part 17

18 4 0
                                    

*Ira POV*

Aku terbangun dari tidurku dan ternyata jam sudah menunjukkan jam 5 pagi. Aku pergi ke kamar mandi untuk mandi. Aku tau jam segini pasti sangat dingin untuk mandi, tapi itulah tujuanku. Mungkin kalau aku mandi lebih pagi, tubuhku akan lebih fresh dan gak lesu mengingat kemarin aku sedang tidak enak perasaan.

Aku mengguyur air dari ujung kepalaku. Sangat dingin. Bisa di bilang mungkin sekarang aku sedang menggigil.

Setelah selesai mandi aku langsung berpakaian rapi. Sebenarnya hari ini aku ingin berlibur, karena sedang pusing memikirkan hal yang kemarin. Aku pun sudah membicarakannya dengan papa dan mama.

Mereka pun setuju. Tetapi aku tidak pergi bersama mereka. Aku pergi sendiri, lebih tepatnya di antar supir mama. Kenapa gak supir papa? Karena papa biasa nyetir sendiri jadi yang punya supir adalah mama.

Aku pergi ke Bandung dan memutuskan untuk tinggal di villa yang ada di Lembang. Ini villa milik keluargaku.

Sesampainya di villa aku langsung melihat sekeliling villa. Suasananya yang sejuk dan pemandangan yang indah membuatku lebih fresh. Aku berjalan ke dalam villa. Design bangunan yang sederhana tapi terkesan elegan membuatku nyaman tinggal di sini.

Aku pun menaikki tangga untuk melihat kamarku, kamarnya terletak di atas. Ya, villa kami tingkat.

Setelah aku menaruh barang barang di kamar, aku turun dan berjalan ke belakang villa untuk melihat kolam renang yang ada di sana. Begitu jernihnya kolam tersebut, mungkin karena jarang kami tempati.

Setelah dari kolam renang, aku berjalan ke ruang tv. Tapi seketika aku teringat kembali pada Deff.

'Apa kabarnya dia? Pasti ia sedang sekolah' kataku dalam hati.

*Deff POV*

Pagi ini gw siap siap ke sekolah. Entah kenapa gw semangat banget buat pergi kesekolah.

Mungkin karena gw mau nyatain ke Ira kali ya. Hehehe.

Emang, gw punya rencana buat nembak Ira hari ini, karena Fino kemarin udah ngasih tau gw kalo dia jadian. Gw sebagai temen gak mau kalah dong sama dia.

Gw juga udah nyiapin bunga buat Ira. Gw bakal nembak dia pulang sekolah di depan rumahnya.

Gw langsung berangkat ke sekolah, karena semalam Ira bilang gak usah di jemput.

Kenapa ya? Aneh, tapi yasudahlah.

Sesampainya di sekolah aku masuk kekelas dan melihat ke bangku Ira. Tapi tidak ada Ira, kemana dia?

Bel masuk berbunyi. Dan Ira belum juga datang. Kemana dia?

Guru pun masuk dan mulai mengajar. Tiba tiba papanya Ira masuk ke kelas dengan membawa surat. Ia menghampiri guru. Setelah itu ia pulang kembali.

"Sekertaris di sini siapa?" tanya Bu Gista, guru Matematika.

"Saya bu"

"Zahira hari ini tidak bisa masuk, ia izin karena sedang ada acara keluarga, tolong di absennya di tulis izin ya" katanya.

"Baik bu"

Jadi Ira pergi? Kenapa dia gak ngasih tau? Gagal dong rencana gw. Gw melihat ke arah Rinka. Gw melihat Rinka sepertinya sedang bingung, mungkin karena Ira tidak memberi tau juga pada Rinka.

*Rinka POV*

'Ira pergi? Kok dia gak ngasih tau sih?' kataku dalam hati.

Kemana dia pergi ya? Kenapa tiba tiba?

Bel istirahat berbunyi, aku langsung pergi keluar kelas dan menelfon Ira. Tak lama ia mengangkat telfon ku.

Something DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang