Lalu,datang ibu Kori wali kelas X-IPA5 dengan seorang remaja lelaki di belakangnya, Nandi Al-Ghiffari anak kelas X-IPA4 yang di pindahkan ke kelas X-IPA5.
"Selamat pagi anak-anak" sapanya
"Pagi ibu cantik" jawab seluruhnya kompak.
"Pagi ini,kelas kita kedatangan siswa pindahan dari kelas sebelah" katanya "silahkan perkenalkan diri kamu" katanya lagi
"Baik,terimakasih bu. Perkenalkan nama saya Nandi Al-Ghiffari,saya pindahan dari kelas X-IPA4. Saya pindah karena saya tidak suka kelasnya. Semoga kita bisa berteman dengan baik." tuturnya seraya tersenyum.
"Gila, Nandi Pindah kesini pi" ujar Reni
"Wayaw,ciee Reniiii" ujar Pita dan Dwi bersama
"Nandi silahkan kamu duduk di belakang Fatimah,Fatimah coba acungkan tangannya" ujar Bu Kori.
Fatimah pun mengacungkan tangannya. Saat Nandi melewati bangku Dwi dan aku yang sebenarnya bangku aku dan Meisya, Nandi dan Dwi bersalaman layaknya di pertandingan basket.
"Ya,seperti yang sudah di bahas di upacara tadi hari ini kita akan melihat kedisiplinan kalian" ujar bu Kori
Razia pun dimulai dari mulai atribut hingga handphone. Banyak sekali yang terkena Razia kecuali aku,Fatimah,Meisya,Pita,Reni,Nandi,Dwi dan beberapa anak lainnya yang tidak melanggar aturan. Rayyan? Dia terkena Razia bahkan dia membawa rokok dan korek api ke sekolah cari mati? Ya memang. Pita dan kawan-kawan memang terbiasa tidak membawa hp ke sekolah. Meisya dan aku yang terkadang membawapun selalu menitipkan hp kepada wali kelasku. Alasan untuk minta dijemput selalu digunakan oleh ku,walaupun sebenarnya kakek sudah mewanti-wanti pada setiap guru untuk membolehkan aku membawa hp. Namun bukan Tania namanya jika menuruti kemauan kakek itu.
Seusai Razia pelajaran pun dimulai dengan serius,Pendidikan Kewarganegaraan pelajaran pertama hari ini untuk kelas tersebut. Setelah 2jam berlalu pelajaran pertama pun berganti menjadi pelajaran kedua yaitu bahasa jepang. Bel pun berbunyi, seakan memberi perintah pada seluruh warga sekolah untuk memenuhi kantin.
"Kantin yu" ujar ku
"Giliran istirahat aja cepet" ujar Dwi seraya terkekeh,dia tau seberat apapun masalahku maka kantin mood booster nya hehe.
"Ian ayo,mei,pi,re,fa,nan ayooo" rengek ku
"Iya manja" ujar Dwi seraya terkekeh
"Nandi ayo!!!!" ujar Fatimah
"Ohiya ayo" katanya sambil berdiri dari bangkunya.
Sesampainya kami di kantin,kamipun dibagi menjadi dua kelompok yang satu untuk mencari meja dan yang satu memesan makanan. Nandi dan Dwi pun datang dengan membawa masing-masing satu nampan berisikan makanan pesanan para teman-teman.
Lalu datang ka Krisna,Ka Sinta dan Ka Agam dengan membawa makanan masing-masing. Mereka bergabung di meja Nandi dkk.
"Kurang Rama ya" ujar ka Sinta
"Suka lo sama si Rama?" ujar ka Krisna dingin
"Lo tau sendiri kan kris?" ujarnya
"Eh mei,kata si Rama gini" ujar ka Agam sambil memberikan handphonenya pada Mei.
"Ka Agam ko bawa hp?" ujar ku heran
"Kaka udah izin ko,soalnya nanti jam 11 ada meeting donatur sekolah dan ayah gabisa dateng jadi ayah ngasih amanat ke kaka lagian ayah juga udah izin sama wali kelas kaka" ujarnya
Dan aku pun hanya beroh ria.
"Ini dari mana ka?" ujar Mei
Ka Agam pun menunjukan chatting dengan ka Rama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tania Dan Ingatannya
RandomSebuah ingatanku yang telah hilang itu ternyata ia yang ku tunggu. Sebuah ingatan yang telah hilang ini ternyata berisikan seluruh tentang dia.