12

31 3 1
                                    

Aku dan sahabat-sahabatku berjalan beriringan menuju kelas. Dan saat itu juga aku tak sengaja Bertatapan dengan seorang remaja lelaki yang duduk bersebelahan dengan bang Raja. Bola mata yang sama dengan sesosok anak kecil yang selalu ada di dalam mimpiku. Seperti bola mata milik prince ken kecilku. Ah aku menjadi rindu padanya. Aku hingga lupa bahwa aku sedang bersama sahabat-sahabatku. Aku memutus kontak mata aku dan dia.

"Ta-i,lo di panggil bang aja tuh" ujar Meisya seraya menyentil jidatku.

"Dasar kembaran si Meiyude" ujarku balik menjitak Mei

"Dah sono dipanggil tuh" ujar Pita geregetan.

"Yaudah kalian duluan aja gengsah" ujar ku seraya terkekeh.

Aku menghampiri bang Raja dengan lelaki itu. Ia menatapku lekat,hingga aku salah tingkah dibuatnya. Dia masih menatapku,ada pancaran sinar kerinduan dalam tatapannya. Seolah ia dan aku sudah lama ya berjumpa.

"Hai,Barbienya Ken" ujar lelaki itu.

Aku terjengit kaget,aku heran mengapa ia bisa tau bahwa aku sering di panggil barbie,dan mengapa ia bisa tau jika aku memanggil seorang anak lelaki dengan sebutan ken. Dia masih setia dengan tatapannya. Tatapan penuh kerinduan dan kasih sayang. Sedetik kemudian ia memelukku,memeluk aku yang sudah bingung oleh dia.

"Akhirnya ketemu lagi,kamu masih cantik sama kaya dulu. Kamu masih polos,masih lucu,ah pokonya masih bikin aku gemes. Dan aku bakal bantu kamu buat ingey aku" ujarnya sumringah lalu melepaskan pelukannya

"Aku Ridwan,Ridwan Gani Muhammad"ujarnya seraya mengulurkan tangannya.

"Saya Tania Anissya Hadiwijaya" ujarku seraya tersenyum KAKU

Raja tersenyum geli,baru pertama ia melihat adiknya yang super duper lincah menjadi kaku. Sedikit kasihan ia melihat sang adik seperti itu,namun ia juga ingin mengembalikan semua ingatan Tania yang hilang. Raja mundur selangkah demi selangkah meninggalkan Tania dan Ridwan disana. Sebenarnya Raja tak meninggalkan Tania namun ia memberi ruang untuk dua remaja itu menumpahkan seluruh kerinduannya. Karena Raja tau dalam diamnya Tania,dia pasti suka merindukan Ridwan.

"kok diem sih? gainget ya sama aku?" ujar Ridwan seraya tersenyum kecut

"nanti juga saya inget siapa kakak" ujarku seraya tersenyum "saya ke kelas dulu ya ka,bye" ujar ku lalu berbalik.

belum sempat aku berjalan,ada yang memegang tanganku. menahan ku agar tak pergi dulu. kalian tau itu siapa? kalian tau lah siapa dia hehe.

"biar saya antar" ujar Ridwan

kami berjalan berdampingan,tangan Ridwan masih setia menggenggam lenganku. terlalu pusing jika memang harus ku fikirkan sekarang. Kami berjalan di koridor yang terdapat banyak murid mungkin mereka berfikir aku mau ngembat seluruh cogan di sekolah haha alay banget ya? Tapi ya gitu lah mereka mencibirku seenaknya. Aku tak ambil pusing dengan semua itu. Aku dan kak Ridwan tetap berjalan beriringan. Kak Ridwan sedikit menegang saat mendengar seorang cewe hits di sekolah mencibirku dengan kata-kata kasarnya. Aku hanya tersenyum pada orang yang mencibirku itu dan kembali berjalan dengan cuek beesama kak Ridwan. Aku memang risih karena kak Ridwan tak kunjung melepaskan tangannya dari lenganku.

Omaigat Ridwan♥
Happy birthday papah♥

Banjaran,2 mei 2017

Tania Dan IngatannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang